JEMBER, RADARJEMBER.ID – Warga Jember tentu sudah tidak asing dengan mesin ATM. Sebuah alat elektronik yang memudahkan nasabah perbankan untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan nasabah itu kini ada padanannya.
Kemarin (29/5) siang, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jember meluncurkan mesin ADM. Bentuk mesin ATM dan ADM hampir mirip. Tetapi jangan salah, mesin yang satu ini khusus mengeluarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
ADM tersebut merupakan singkatan dari Anjungan Dukcapil Mandiri. Layanan itu diluncurkan ke publik oleh Bupati Jember Hendy Siswanto. Tepatnya, di Transmart Jember. Dengan layanan itu, warga Jember yang tidak gaptek alias gagap teknologi bisa mencetak KTP sendiri. Jika belum mengerti, tetap ada petugas yang memandu.
Cetakan KTP perdana sebagai contoh langsung disimulasikan oleh Bupati Hendy. Disusul istrinya, Kasih Fajarini. Lalu, Wakil Bupati Jember KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman serta beberapa warga yang hadir. Dalam proses pencetakan, hanya dalam hitungan menit langsung selesai.
Dalam pidatonya, Bupati Hendy mengapresiasi hadirnya mesin ADM di Jember. Mesin tersebut didapat dari pemerintah pusat sebagai hadiah lantaran layanan administrasi kependudukan (adminduk) di Jember semakin cepat. Diharapkan, mesin tersebut dapat memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati Hendy menegaskan, layanan adminduk seperti KTP, KK, serta administrasi yang menjadi kebutuhan dasar seluruhnya gratis. “Kalau ada ada pungutan liar, laporkan polisi. Catat namanya, laporkan polisi, masalah akan beres,” papar Hendy. Dia menambahkan bahwa Pemkab Jember tidak melayani keluhan penarikan karena semuanya sudah gratis.
Layanan adminduk yang semakin canggih dan mudah diharapkan bisa dimanfaatkan warga Jember dengan baik. Ke depan, Bupati Hendy ingin agar kebutuhan dasar seperti KTP dan KK bisa dimiliki warga Jember seluruhnya. “KTP dan KK itu sangat penting. Ke depan, jangan ada orang yang mau menikah ternyata belum punya KTP. Jadi jangan ada lagi nama Fulan bin Fulan. Semua harus terlayani,” ungkap Hendy. Pada kesempatan itu, dia sempat menyinggung beberapa program pembangunan yang akan dituntaskan tahun ini.
Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Isnaini Dwi Susanti menyampaikan, mesin ADM itu hanya bisa dipakai untuk warga yang memiliki email atau Hp Android. “Mesin ADM digunakan untuk memudahkan layanan kepada masyarakat. Bagi warga yang tidak punya HP, bukan tidak dilayani, tetapi tetap diberikan pelayanan,” katanya.
Santi menjelaskan, layanan adminduk seperti KTP dan KK sejatinya telah bisa diselesaikan di tingkat kecamatan. Hanya saja, masih banyak warga yang datang ke pusat kota, yakni ke dispendukcapil. “Ke depan, kami ingin adminduk tuntas di kecamatan,” ujarnya. Bahkan, dia ingin agar bisa diselesaikan di desa. Namun, untuk yang di desa masih direncanakan.
Sementara itu, capaian penyelesaian Adminduk di Jember hingga berita ini ditulis sudah sekitar 99,90 persen. Santi menyebut, dari sekitar 2,2 juta warga Jember yang wajib memiliki KTP, hanya tersisa kurang dari 25 ribu warga. Hal itu disebabkan adanya warga yang baru berusia 17 tahun, pindah kota, dan beberapa penyebab lain. “Saat ini hanya tersisa sekitar 24,5 ribu warga yang belum. Jadi, sudah 99,90 persen selesai,” tandasnya.
Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Nur Hariri
Editor: Isnein Purnomo