Mobile_AP_Rectangle 1
SUKOSARI, Radar Jember – Jalan penghubung Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe, dengan Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, sudah mengelupas. Padahal jalan yang sering rusak itu baru saja dilakukan pengaspalan. Namun, sekarang sudah mengelupas lagi.
“Memang jalan penghubung dua kecamatan tersebut banyak yang mengelupas. Seperti kurang cairan saat dilakukan pengaspalan. Sehingga aspalnya bergeser seperti tidak lekat dengan lapisan aspal yang bawah,” ujar warga Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono.
Hal itu juga disampaikan Anderanus, warga Desa Sukowono. Dia mengaku setiap lewat di jalan tersebut aspalnya banyak yang bergerak. Aspal yang bergerak bukan hanya di satu atau dua titik. “Tetapi hampir sepanjang 1 kilometer jalan aspal yang bergeser. Aspal yang baru dengan lapisan bawah tidak lengket,” ujarnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Kalau dilihat dari jalannya memang baru saja dilakukan perbaikan. Karena terlihat masih baru dan belum ada marka jalannya. “Anehnya, aspal yang bergeser itu pada jalan yang di sisi selatan saja, sedangkan yang utara jalan tidak ada yang bergeser,” ujarnya. Menurutnya, Pemkab Jember perlu turun tangan meninjau apakah aspal yang belum seumur jagung itu dikerjakan dengan benar atas justru asal-asalan.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, rata-rata jalan aspal yang bergerak atau bergeser itu hanya yang masuk wilayah Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono. Sehingga jalan yang dikeruk dan diganti dengan aspal baru mutunya kurang bagus dan tidak rata dengan aspal yang lama. (jum/c2/nur)
- Advertisement -
SUKOSARI, Radar Jember – Jalan penghubung Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe, dengan Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, sudah mengelupas. Padahal jalan yang sering rusak itu baru saja dilakukan pengaspalan. Namun, sekarang sudah mengelupas lagi.
“Memang jalan penghubung dua kecamatan tersebut banyak yang mengelupas. Seperti kurang cairan saat dilakukan pengaspalan. Sehingga aspalnya bergeser seperti tidak lekat dengan lapisan aspal yang bawah,” ujar warga Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono.
Hal itu juga disampaikan Anderanus, warga Desa Sukowono. Dia mengaku setiap lewat di jalan tersebut aspalnya banyak yang bergerak. Aspal yang bergerak bukan hanya di satu atau dua titik. “Tetapi hampir sepanjang 1 kilometer jalan aspal yang bergeser. Aspal yang baru dengan lapisan bawah tidak lengket,” ujarnya.
Kalau dilihat dari jalannya memang baru saja dilakukan perbaikan. Karena terlihat masih baru dan belum ada marka jalannya. “Anehnya, aspal yang bergeser itu pada jalan yang di sisi selatan saja, sedangkan yang utara jalan tidak ada yang bergeser,” ujarnya. Menurutnya, Pemkab Jember perlu turun tangan meninjau apakah aspal yang belum seumur jagung itu dikerjakan dengan benar atas justru asal-asalan.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, rata-rata jalan aspal yang bergerak atau bergeser itu hanya yang masuk wilayah Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono. Sehingga jalan yang dikeruk dan diganti dengan aspal baru mutunya kurang bagus dan tidak rata dengan aspal yang lama. (jum/c2/nur)
SUKOSARI, Radar Jember – Jalan penghubung Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe, dengan Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, sudah mengelupas. Padahal jalan yang sering rusak itu baru saja dilakukan pengaspalan. Namun, sekarang sudah mengelupas lagi.
“Memang jalan penghubung dua kecamatan tersebut banyak yang mengelupas. Seperti kurang cairan saat dilakukan pengaspalan. Sehingga aspalnya bergeser seperti tidak lekat dengan lapisan aspal yang bawah,” ujar warga Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono.
Hal itu juga disampaikan Anderanus, warga Desa Sukowono. Dia mengaku setiap lewat di jalan tersebut aspalnya banyak yang bergerak. Aspal yang bergerak bukan hanya di satu atau dua titik. “Tetapi hampir sepanjang 1 kilometer jalan aspal yang bergeser. Aspal yang baru dengan lapisan bawah tidak lengket,” ujarnya.
Kalau dilihat dari jalannya memang baru saja dilakukan perbaikan. Karena terlihat masih baru dan belum ada marka jalannya. “Anehnya, aspal yang bergeser itu pada jalan yang di sisi selatan saja, sedangkan yang utara jalan tidak ada yang bergeser,” ujarnya. Menurutnya, Pemkab Jember perlu turun tangan meninjau apakah aspal yang belum seumur jagung itu dikerjakan dengan benar atas justru asal-asalan.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, rata-rata jalan aspal yang bergerak atau bergeser itu hanya yang masuk wilayah Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono. Sehingga jalan yang dikeruk dan diganti dengan aspal baru mutunya kurang bagus dan tidak rata dengan aspal yang lama. (jum/c2/nur)