JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perhatian Pemkab Jember terhadap produk lokal ternyata mendapatkan apresiasi dan prestasi. Sebab, Jember meraih peringkat keenam nasional terkait kabupaten yang memanfaatkan produk dalam negeri (PDN). Sementara, Jember menduduki peringkat keempat se-Jawa Timur.
Baca Juga : Reza Arap Kembalikan Uang Donasi 1M Begini Ekspresinya
Hal itu didapat dalam sebuah acara Business Matching yang digelar Kemenperin pada salah satu hotel di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu. Meraih prestasi tersebut, tentu membuktikan bahwa Pemkab Jember beserta masyarakatnya sangat mencintai produk lokal. Tentu saja, warga Jember harus berbangga dengan diraihnya penghargaan tersebut.
“Jember dapat penghargaan enam kabupaten terbaik secara nasional dalam memakai produk dalam negeri. Ini membuktikan Jember menyumbang pembangunan nasional dengan memakai produk lokal,” ucap Bupati Jember Hendy Siswanto.
Hendy menambahkan, prestasi tersebut adalah keseriusan Jember dalam memakai produk dalam negeri. Dia juga mendorong masyarakat untuk senantiasa mengonsumsi hingga memakai produk jasa dari Jember. “Makan dari produk sendiri, semua akan berputar di Jember. Ini penting dalam membangun perekonomian,” terangnya.
Diketahui bersama, Pemkab Jember juga terus mendorong pemasaran produk Jember. Seperti kerap mengikuti expo UMKM, turut memasarkan produk dari Perkebunan Daerah PDP, yaitu Kopi Kahyangan, hingga turut mengoptimalkan sektor jasa lewat pemberdayaan lin kuning menjadi angkutan wisata, dan lainnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, perdagangan harus meningkatkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri), dengan target belanja PDN dan UMKM tahun 2022 sebanyak Rp 400 triliun.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta agar pemda melihat keunggulan produk UMKM dan koperasi untuk mempercepat peningkatan penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang ataupun jasa.
Wabup Jember MB Firjaun Barlaman menambahkan, prestasi tersebut akan menjadi pintu dan langkah strategis bagi produk lokal Jember untuk bisa bersaing di tingkat yang lebih tinggi lagi. “Karena sesuai dengan instruksi Presiden RI, untuk lebih mengenalkan produk-produk lokal,” jelasnya.
Gus Firjaun menambahkan bahwa barang-barang buatan Indonesia juga harus memiliki strategi dan program. “Awalnya, digunakan sendiri oleh masyarakat untuk pasar dalam negeri, kemudian siap menghadapi pasar bebas,” ujarnya. Dirinya juga menambahkan, diharapkan produk-produk lokal ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Jember. Dengan begitu, perekonomian bisa kembali normal bahkan meningkat.
Gus Firjaun memaparkan bahwa untuk produk makanan dan minuman, Jember mendapatkan penilaian 75 persen dalam hal pemanfaatan produk lokal. Sedangkan untuk sipil, arsitektur, dan konstruksi mencapai 70 persen pemanfaatannya. Menurut Gus Firjaun, dibutuhkan proses dan peningkatan untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Namun demikian, untuk mengenalkan produk lokal Jember, Gus Firjaun berkata bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN) merupakan bagian dari marketing produk lokal Jember. “Tidak hanya kepala daerah saja. Jadi, harus kolaborasi. Pertanian, Perindustrian, perdagangan, bahkan semuanya,” pungkasnya. (mg1/c2/)