Mobile_AP_Rectangle 1
Kini, usahanya terus berkembang. Malah melalui usaha kopi itu, dia telah menambah luasan kafenya, hingga mengantarkannya melanjutkan studi jenjang magister di UIN KHAS Jember.
Prinsipnya dalam menjalankan usaha sangat sederhana. Pemuda 26 tahun tersebut berkeyakinan, sejatinya semua usaha itu harus diniatkan ibadah. Sebab, urusan rejeki itu sudah ada mengatur. Yakni, oleh sang Maha Kuasa. “Kerja itu ya ibadah. Rezeki itu jatah,” tukasnya.
Reporter : Maulana/Radar Jember
Mobile_AP_Rectangle 2
Fotografer : Maulana/Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih/Radar Jember
- Advertisement -
Kini, usahanya terus berkembang. Malah melalui usaha kopi itu, dia telah menambah luasan kafenya, hingga mengantarkannya melanjutkan studi jenjang magister di UIN KHAS Jember.
Prinsipnya dalam menjalankan usaha sangat sederhana. Pemuda 26 tahun tersebut berkeyakinan, sejatinya semua usaha itu harus diniatkan ibadah. Sebab, urusan rejeki itu sudah ada mengatur. Yakni, oleh sang Maha Kuasa. “Kerja itu ya ibadah. Rezeki itu jatah,” tukasnya.
Reporter : Maulana/Radar Jember
Fotografer : Maulana/Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih/Radar Jember
Kini, usahanya terus berkembang. Malah melalui usaha kopi itu, dia telah menambah luasan kafenya, hingga mengantarkannya melanjutkan studi jenjang magister di UIN KHAS Jember.
Prinsipnya dalam menjalankan usaha sangat sederhana. Pemuda 26 tahun tersebut berkeyakinan, sejatinya semua usaha itu harus diniatkan ibadah. Sebab, urusan rejeki itu sudah ada mengatur. Yakni, oleh sang Maha Kuasa. “Kerja itu ya ibadah. Rezeki itu jatah,” tukasnya.
Reporter : Maulana/Radar Jember
Fotografer : Maulana/Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih/Radar Jember