JEMBER, RADARJEMBER.ID – Masjid Jamik di Jember memiliki cerita panjang. Sebelum berdiri masjid baru bernama Masjid Al Baitul Amien yang berbentuk setengah lingkaran tersebut, ada Masjid Jamik lama. Lokasinya tepat di samping masjid jamik yang baru dan dipisahkan Jalan Sultan Agung.
Bendahara Yayasan Masjid Al Baitul Amien Saifullah Nuri mengatakan, Masjid Jamik lama yang kini dipakai untuk sarana pendidikan tersebut sejatinya bukan bangunan asli. Tapi hasil renovasi. “Dulu itu dari kayu. Karena kayunya mulai lapuk dan jamaah setiap salat Jumat selalu meluber, sehingga muncul gagasan renovasi masjid,” ungkapnya.
Pria kelahiran 1943 ini menjelaskan, pada tahun 1932 gagasan rehab masjid itu muncul. Namun, tambah Nuri, meski rencana rehab sudah dibahas, renovasi baru terealisasi empat tahun berikutnya, sekitar 1936. Kala itu Bupati Jember dijabat Noto Hadinegoro. Sepengetahuan Nuri, tidak ada bekas bangunan dari masjid jamik yang kali pertama dibangun itu. “Kalau beduk kemungkinan dibuat saat renovasi masjid tahun 1936,” imbuhnya.
Sementara itu, Yohanes Setyo Hadi, sebagai sejarawan dan pengelola info sejarah Boemi Puger Persada, menambahkan, beduk dan bencet atau jam tradisional yang menandakan salat adalah dua hal yang punya nilai sejarah dalam Masjid Jamik lama. Kendati begitu, dia memperkirakan, beduk dan bencet bukan termasuk sisa masjid jamik yang awal kali berdiri tahun 1894 itu.
Menurutnya, ada satu sisa bangunan dari masjid jamik pertama itu yang masih ada. Yaitu mustaka atau mustoko. Ujung tertinggi masjid inilah yang diperkirakan Yopi, sapaan akrabnya, merupakan peninggalan bangunan Masjid Jamik lama tersebut. Sebab, kata dia, mustoko ini mirip dengan mustaka Masjid Raya Demak. “Coba lihat foto Masjid Raya Demak. Bagian atas masjid ada mustoko yang mirip dengan Masjid Jamik lama di Jember,” terangnya.
Mustoko masjid seperti itu dipakai untuk masjid berbentuk limasan. Bentuk limasan adalah khas bangunan Jawa. Sementara, sekarang ini bentuk ujung masjid banyak memakai kubah, berbeda dengan masjid kuno pada zaman dulu. Apalagi, Yopi menambahkan, Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa. Sehingga, ada kemungkinan corak bangunan masjid berpedoman pada Masjid Raya Demak.