JEMBER, RADARJEMBER.ID– Akibat jebolnya Dam Gluduk III di Dusun Kemuning Lor, Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, warga mulai kesulitan air bersih. Selama ini, warga memang mengandalkan sumber air yang ada di kawasan setempat.
Puluhan warga yang mengalami krisis air bersih itu akhirnya mencari solusi secara mandiri. Mereka bergotong royong memasang pipa paralon secara swadaya, Rabu (29/3). Pipa itu dialirkan ke tempat penampungan air. Selain warga, Masjid Al Barokah yang ada di dusun setempat, juga membutuhkan air bersih demi mencukupi kebutuhan jamaah.
BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga di Jember Meninggal Kecelakaan, Kondisinya Mengenaskan
Panjang saluran air ke rumah warga dan ke masjid sekitar 500 meteran. Setidaknya membutuhkan 420 batang paralon. Mereka mencari mata air baru untuk disalurkan. “Karena sumber air yang lama sudah mati, hampir dua pekan ini,” kata Sariyanto, Ketua Gabungan Himpunan Petani Pengguna Air (Hippa) Klatakan Jaya, Panti.
Sebenarnya, kata dia, di sumber air yang pertama sudah terpasang paralon berukuran tiga dim. Namun, karena dam jebol, maka saluran itu sudah tak berfungsi lagi, sehingga warga harus mencari sumber air alternatif yang bisa dimanfaatkan. “Jaringan paralon baru ini dialirkan ke masjid dan rumah warga, sekitar 70 KK di Dusun Sumbersari,” ungkapnya.
Dampak dam jebol itu ternyata tak hanya berimbas terhadap air bersih untuk konsumsi warga, tapi juga irigasi. Kini, para petani pun mulai resah, sebab saat ini tanaman padi mereka masih berumur muda. Beruntung, di wilayah desa setempat kerap turun hujan, sehingga para petani masih terbantu. “Alhamdulillah, warga kompak memasang pipa, karena air bersih ini sangat dibutuhkan. Apalagi di bulan puasa,” ucap Sariyanto.
Menurut dia, untuk perbaikan dam yang jebol, Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Jember sebenarnya sudah mendatangkan bronjong untuk dipasang di dam. Hanya saja masih proses perbaikan, sehingga pasokan air belum pulih seperti semula.
Meski demikian, datangnya bronjong itu sudah membuat petani bernapas lega. Sebab tidak lama lagi, saluran air Sungai Petung ini bisa kembali mengairi sawah seluas 98 hektare yang membentang di dua dusun. Dusun Kemuning Lor dan Sumbersari.
Nur Fawaid, warga setempat, bersama warga lain bergotong royong memasang pipa untuk saluran air bersih. Menurut pria 53 tahun itu, biaya pemasangan pipa ini berasal dari iuran yang diambil dari pelanggan atau warga setempat. “Mudah-mudahan dam yang jebol segera diperbaiki, sehingga sawah bisa terairi kembali,” harapnya. (*)
Reporter: Jumai
Editor : Mahrus Sholih