25.8 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Tanaman Padi Roboh, Petani Terancam Rugi

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hujan deras disertai angin yang terjadi beberapa hari terakhir ini mengakibatkan tanaman padi siap panen di Desa Karangrejo, Gumukmas, roboh. Puncaknya pada hari Sabtu (26/3), hujan disertai angin terjadi semalaman. Petani terpaksa mengikat batang padi agar bulirnya tidak membusuk akibat terendam air.

Baca Juga : Dicoret Dari Daftar Sekolah, Kemenag Jember Digeruduk Guru dan Wali Murid

Kondisi tersebut dijumpai hampir di seluruh persawahan Desa Karangrejo yang mengalami dampak dari terjangan hujan disertai angin.  “Kena angin, jadi untuk sementara para petani disibukkan mengikat padi, karena belum waktunya dipanen,” kata Rohim, petani.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kondisi ini diduga lantaran terjangan angin kencang dan hujan deras beberapa hari terakhir. Lantaran kondisi padi rusak, petani pun terancam gagal panen. Para petani yang lahan padinya ambruk khawatir gagal panen awal tahun ini. Mengingat curah hujan cukup tinggi masih akan terus terjadi. Padahal, tanaman padi warga ini sudah hampir memasuki masa panen.

Kondisi ini membuat petani menderita kerugian karena harus mengeluarkan ongkos pekerja untuk menegakkan kembali tanaman padi serta menurunnya hasil panen. Sehingga petani menjerit karena khawatir hasil panennya bisa terganggu.

Rohim mengaku, dengan kondisi ini dipastikan kualitas padinya turun saat dipanen nanti. Penyebabnya, bulir padi yang sudah berisi terendam air. “Kalau tidak segera diikat, takutnya sungai di samping meluap dan merendam. Kalau kualitas turun, sudah pasti kami merugi,” kata Rohim.

Menurutnya, kerugian yang dialami oleh petani jauh lebih besar. Walaupun sebenarnya bisa diperbaiki dengan cara diikat ke sebuah kayu. “Kalau kerugian pastinya belum tahu, tergantung harga nanti. Tapi, kalau jatuh, ya, modalnya saja enggak nutup,” pungkasnya.

Hingga hari ini, petani di Desa Karangrejo masih terus sibuk memperbaiki padi yang rusak. Mereka berharap gagal panen bisa ditanggulangi. Jika gagal panen padi kali ini bakal berimbas pada pendapatan karena sudah banyak modal yang dikeluarkan.

 

Jurnalis : mg2
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hujan deras disertai angin yang terjadi beberapa hari terakhir ini mengakibatkan tanaman padi siap panen di Desa Karangrejo, Gumukmas, roboh. Puncaknya pada hari Sabtu (26/3), hujan disertai angin terjadi semalaman. Petani terpaksa mengikat batang padi agar bulirnya tidak membusuk akibat terendam air.

Baca Juga : Dicoret Dari Daftar Sekolah, Kemenag Jember Digeruduk Guru dan Wali Murid

Kondisi tersebut dijumpai hampir di seluruh persawahan Desa Karangrejo yang mengalami dampak dari terjangan hujan disertai angin.  “Kena angin, jadi untuk sementara para petani disibukkan mengikat padi, karena belum waktunya dipanen,” kata Rohim, petani.

Kondisi ini diduga lantaran terjangan angin kencang dan hujan deras beberapa hari terakhir. Lantaran kondisi padi rusak, petani pun terancam gagal panen. Para petani yang lahan padinya ambruk khawatir gagal panen awal tahun ini. Mengingat curah hujan cukup tinggi masih akan terus terjadi. Padahal, tanaman padi warga ini sudah hampir memasuki masa panen.

Kondisi ini membuat petani menderita kerugian karena harus mengeluarkan ongkos pekerja untuk menegakkan kembali tanaman padi serta menurunnya hasil panen. Sehingga petani menjerit karena khawatir hasil panennya bisa terganggu.

Rohim mengaku, dengan kondisi ini dipastikan kualitas padinya turun saat dipanen nanti. Penyebabnya, bulir padi yang sudah berisi terendam air. “Kalau tidak segera diikat, takutnya sungai di samping meluap dan merendam. Kalau kualitas turun, sudah pasti kami merugi,” kata Rohim.

Menurutnya, kerugian yang dialami oleh petani jauh lebih besar. Walaupun sebenarnya bisa diperbaiki dengan cara diikat ke sebuah kayu. “Kalau kerugian pastinya belum tahu, tergantung harga nanti. Tapi, kalau jatuh, ya, modalnya saja enggak nutup,” pungkasnya.

Hingga hari ini, petani di Desa Karangrejo masih terus sibuk memperbaiki padi yang rusak. Mereka berharap gagal panen bisa ditanggulangi. Jika gagal panen padi kali ini bakal berimbas pada pendapatan karena sudah banyak modal yang dikeluarkan.

 

Jurnalis : mg2
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hujan deras disertai angin yang terjadi beberapa hari terakhir ini mengakibatkan tanaman padi siap panen di Desa Karangrejo, Gumukmas, roboh. Puncaknya pada hari Sabtu (26/3), hujan disertai angin terjadi semalaman. Petani terpaksa mengikat batang padi agar bulirnya tidak membusuk akibat terendam air.

Baca Juga : Dicoret Dari Daftar Sekolah, Kemenag Jember Digeruduk Guru dan Wali Murid

Kondisi tersebut dijumpai hampir di seluruh persawahan Desa Karangrejo yang mengalami dampak dari terjangan hujan disertai angin.  “Kena angin, jadi untuk sementara para petani disibukkan mengikat padi, karena belum waktunya dipanen,” kata Rohim, petani.

Kondisi ini diduga lantaran terjangan angin kencang dan hujan deras beberapa hari terakhir. Lantaran kondisi padi rusak, petani pun terancam gagal panen. Para petani yang lahan padinya ambruk khawatir gagal panen awal tahun ini. Mengingat curah hujan cukup tinggi masih akan terus terjadi. Padahal, tanaman padi warga ini sudah hampir memasuki masa panen.

Kondisi ini membuat petani menderita kerugian karena harus mengeluarkan ongkos pekerja untuk menegakkan kembali tanaman padi serta menurunnya hasil panen. Sehingga petani menjerit karena khawatir hasil panennya bisa terganggu.

Rohim mengaku, dengan kondisi ini dipastikan kualitas padinya turun saat dipanen nanti. Penyebabnya, bulir padi yang sudah berisi terendam air. “Kalau tidak segera diikat, takutnya sungai di samping meluap dan merendam. Kalau kualitas turun, sudah pasti kami merugi,” kata Rohim.

Menurutnya, kerugian yang dialami oleh petani jauh lebih besar. Walaupun sebenarnya bisa diperbaiki dengan cara diikat ke sebuah kayu. “Kalau kerugian pastinya belum tahu, tergantung harga nanti. Tapi, kalau jatuh, ya, modalnya saja enggak nutup,” pungkasnya.

Hingga hari ini, petani di Desa Karangrejo masih terus sibuk memperbaiki padi yang rusak. Mereka berharap gagal panen bisa ditanggulangi. Jika gagal panen padi kali ini bakal berimbas pada pendapatan karena sudah banyak modal yang dikeluarkan.

 

Jurnalis : mg2
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca