21.2 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Masih Rapuh, Pascarehab 4 Tahun Lalu

Fondasi Tergerus Sungai Ditengarai jadi Penyebab

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Insiden kantor pemerintah ambruk kembali terulang. Kali ini, sebuah ruang pertemuan milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Jember tiba-tiba ambruk pada Minggu petang (27/3) kemarin, sekitar pukul 18.15.

Baca Juga : Gara-Gara Utang PL Wastafel Rp 107 M, Bebani Keuangan Daerah di Jember

Peristiwa yang berlangsung dalam hitungan detik itu seketika memorakporandakan kondisi bangunan beserta seisinya. Atap, genting, eternit, dan seluruh kayu penyangga atas pada bangunan. Bahkan salah satu dinding di sampingnya juga ikut ambrol.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sejumlah saksi mata menuturkan, sesaat sebelum kejadian, kondisi di sekitar kantor memang tengah gerimis. Tepat saat-saat azan Magrib masih berkumandang, sekitar pukul 18.00 WIB. “Ada suara kretek kretek, kemudian ada retak di bagian dinding agak besar. Lalu tibalah Magrib, saya salat Magrib, tiba-tiba terdengar suara keras. Dan ternyata ambruk,” kata Nari, saksi mata yang sekaligus waker di Kantor Disnaker, kala itu.

Diketahui, kondisi Kantor Disnaker Jember memang setiap harinya ditempati orang. Selain waker, juga ada beberapa orang yang bermalam di kantor. Biasanya mereka sedari petang menggunakan aula tersebut untuk sekadar nongkrong dan tempat berjaga para waker.

Dan pada saat kejadian itu, kebetulan sejumlah orang yang biasa nongkrong tersebut berpindah ke ruangan dekat musala Disnaker. Mereka sudah curiga sejak melihat retakan pada salah satu dinding bangunan, selepas azan Magrib kemarin. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Alhamdulillah kita semua selamat, tapi ini ada beberapa barang yang rusak,” tambah Nari.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi kejadian, siang kemarin, terlihat reruntuhan puing-puing bangunan masih berserakan. Lalu, juga ada puluhan kursi yang masih tertimpa reruntuhan, meja-meja rapat, podium, sound system, kaca yang hancur, dan tiga buah pendingin ruangan (AC) yang rusak parah. Selain itu, empat buah mesin roaster atau alat pengolah kopi yang sempat tertimpa bangunan dan bisa diamankan. “Semoga saja ini (mesin roaster, Red) tidak rusak,” gerutu Nari.

Kerugian Masih Dikalkulasi

Sekitar satu jam selepas kejadian itu, petugas dari BPBD Jember mendatangi lokasi. Hasil asesmen BPBD sementara, ruang berukuran sekitar 7×5 meter persegi itu ambrol lantaran ada longsor pada fondasi penahan dinding bangunan. Kebetulan saat itu tengah hujan dengan intensitas ringan, yang membuat bertambahnya debit air sungai yang berlokasi berjejer di sebelah bangunan.

Hingga siang (28/3), petugas dari Disnaker masih membersihkan sisa puing reruntuhan. Pihak Disnaker juga meminta bantuan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember, berupa armada truk untuk mengangkut sisa material reruntuhan. “Kita masih hitung total kerugiannya berapa, keseluruhan,” kata Bambang Rudianto, Kepala Disnaker Jember.

Menurut Bambang, bangunan itu biasanya difungsikan untuk pertemuan, acara, dan pelatihan-pelatihan, termasuk pelatihan untuk kawan-kawan disabilitas yang menggunakan mesin roaster tersebut. Sependek yang dia ketahui, bangunan aula itu sempat dilakukan renovasi dua kali. “Sempat diperbaiki dua kali, terakhir itu pada 2016, dan setelahnya itu hanya rehab ringan seperti dicat baru,” kata Rudi.

Pria yang juga menjabat Plt Camat Rambipuji ini membenarkan, ambruknya bangunan itu diduga karena adanya sungai kecil yang berlokasi persis berdempetan dengan fondasi bangunan. Beruntungnya, ambruknya bangunan itu masuk ke dalam ruangan, bukan ke luar, yang dikhawatirkan meutup saluran air di sungai, atau menimpa bangunan SMPN 1 Jember yang berlokasi berjejeran. “Semoga nanti segera ada perbaikan,” harapnya.

Gedung Ambruk di Kabupaten Jember*:

Desember 2019        Pendapa Kantor Kecamatan Jenggawah.

November 2020              Pendapa Kantor Kelurahan Sumbersari.

Desember 2021        Salah satu kanopi RSD dr Soebandi Patrang.

27 Maret 2022          Aula Kantor Disnaker Jember.

Selain itu, hampir setiap tahun ada fasilitas SD dan SMP rusak.

SUMBER: Diolah dari berbagai sumber

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Insiden kantor pemerintah ambruk kembali terulang. Kali ini, sebuah ruang pertemuan milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Jember tiba-tiba ambruk pada Minggu petang (27/3) kemarin, sekitar pukul 18.15.

Baca Juga : Gara-Gara Utang PL Wastafel Rp 107 M, Bebani Keuangan Daerah di Jember

Peristiwa yang berlangsung dalam hitungan detik itu seketika memorakporandakan kondisi bangunan beserta seisinya. Atap, genting, eternit, dan seluruh kayu penyangga atas pada bangunan. Bahkan salah satu dinding di sampingnya juga ikut ambrol.

Sejumlah saksi mata menuturkan, sesaat sebelum kejadian, kondisi di sekitar kantor memang tengah gerimis. Tepat saat-saat azan Magrib masih berkumandang, sekitar pukul 18.00 WIB. “Ada suara kretek kretek, kemudian ada retak di bagian dinding agak besar. Lalu tibalah Magrib, saya salat Magrib, tiba-tiba terdengar suara keras. Dan ternyata ambruk,” kata Nari, saksi mata yang sekaligus waker di Kantor Disnaker, kala itu.

Diketahui, kondisi Kantor Disnaker Jember memang setiap harinya ditempati orang. Selain waker, juga ada beberapa orang yang bermalam di kantor. Biasanya mereka sedari petang menggunakan aula tersebut untuk sekadar nongkrong dan tempat berjaga para waker.

Dan pada saat kejadian itu, kebetulan sejumlah orang yang biasa nongkrong tersebut berpindah ke ruangan dekat musala Disnaker. Mereka sudah curiga sejak melihat retakan pada salah satu dinding bangunan, selepas azan Magrib kemarin. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Alhamdulillah kita semua selamat, tapi ini ada beberapa barang yang rusak,” tambah Nari.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi kejadian, siang kemarin, terlihat reruntuhan puing-puing bangunan masih berserakan. Lalu, juga ada puluhan kursi yang masih tertimpa reruntuhan, meja-meja rapat, podium, sound system, kaca yang hancur, dan tiga buah pendingin ruangan (AC) yang rusak parah. Selain itu, empat buah mesin roaster atau alat pengolah kopi yang sempat tertimpa bangunan dan bisa diamankan. “Semoga saja ini (mesin roaster, Red) tidak rusak,” gerutu Nari.

Kerugian Masih Dikalkulasi

Sekitar satu jam selepas kejadian itu, petugas dari BPBD Jember mendatangi lokasi. Hasil asesmen BPBD sementara, ruang berukuran sekitar 7×5 meter persegi itu ambrol lantaran ada longsor pada fondasi penahan dinding bangunan. Kebetulan saat itu tengah hujan dengan intensitas ringan, yang membuat bertambahnya debit air sungai yang berlokasi berjejer di sebelah bangunan.

Hingga siang (28/3), petugas dari Disnaker masih membersihkan sisa puing reruntuhan. Pihak Disnaker juga meminta bantuan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember, berupa armada truk untuk mengangkut sisa material reruntuhan. “Kita masih hitung total kerugiannya berapa, keseluruhan,” kata Bambang Rudianto, Kepala Disnaker Jember.

Menurut Bambang, bangunan itu biasanya difungsikan untuk pertemuan, acara, dan pelatihan-pelatihan, termasuk pelatihan untuk kawan-kawan disabilitas yang menggunakan mesin roaster tersebut. Sependek yang dia ketahui, bangunan aula itu sempat dilakukan renovasi dua kali. “Sempat diperbaiki dua kali, terakhir itu pada 2016, dan setelahnya itu hanya rehab ringan seperti dicat baru,” kata Rudi.

Pria yang juga menjabat Plt Camat Rambipuji ini membenarkan, ambruknya bangunan itu diduga karena adanya sungai kecil yang berlokasi persis berdempetan dengan fondasi bangunan. Beruntungnya, ambruknya bangunan itu masuk ke dalam ruangan, bukan ke luar, yang dikhawatirkan meutup saluran air di sungai, atau menimpa bangunan SMPN 1 Jember yang berlokasi berjejeran. “Semoga nanti segera ada perbaikan,” harapnya.

Gedung Ambruk di Kabupaten Jember*:

Desember 2019        Pendapa Kantor Kecamatan Jenggawah.

November 2020              Pendapa Kantor Kelurahan Sumbersari.

Desember 2021        Salah satu kanopi RSD dr Soebandi Patrang.

27 Maret 2022          Aula Kantor Disnaker Jember.

Selain itu, hampir setiap tahun ada fasilitas SD dan SMP rusak.

SUMBER: Diolah dari berbagai sumber

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Insiden kantor pemerintah ambruk kembali terulang. Kali ini, sebuah ruang pertemuan milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Jember tiba-tiba ambruk pada Minggu petang (27/3) kemarin, sekitar pukul 18.15.

Baca Juga : Gara-Gara Utang PL Wastafel Rp 107 M, Bebani Keuangan Daerah di Jember

Peristiwa yang berlangsung dalam hitungan detik itu seketika memorakporandakan kondisi bangunan beserta seisinya. Atap, genting, eternit, dan seluruh kayu penyangga atas pada bangunan. Bahkan salah satu dinding di sampingnya juga ikut ambrol.

Sejumlah saksi mata menuturkan, sesaat sebelum kejadian, kondisi di sekitar kantor memang tengah gerimis. Tepat saat-saat azan Magrib masih berkumandang, sekitar pukul 18.00 WIB. “Ada suara kretek kretek, kemudian ada retak di bagian dinding agak besar. Lalu tibalah Magrib, saya salat Magrib, tiba-tiba terdengar suara keras. Dan ternyata ambruk,” kata Nari, saksi mata yang sekaligus waker di Kantor Disnaker, kala itu.

Diketahui, kondisi Kantor Disnaker Jember memang setiap harinya ditempati orang. Selain waker, juga ada beberapa orang yang bermalam di kantor. Biasanya mereka sedari petang menggunakan aula tersebut untuk sekadar nongkrong dan tempat berjaga para waker.

Dan pada saat kejadian itu, kebetulan sejumlah orang yang biasa nongkrong tersebut berpindah ke ruangan dekat musala Disnaker. Mereka sudah curiga sejak melihat retakan pada salah satu dinding bangunan, selepas azan Magrib kemarin. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Alhamdulillah kita semua selamat, tapi ini ada beberapa barang yang rusak,” tambah Nari.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi kejadian, siang kemarin, terlihat reruntuhan puing-puing bangunan masih berserakan. Lalu, juga ada puluhan kursi yang masih tertimpa reruntuhan, meja-meja rapat, podium, sound system, kaca yang hancur, dan tiga buah pendingin ruangan (AC) yang rusak parah. Selain itu, empat buah mesin roaster atau alat pengolah kopi yang sempat tertimpa bangunan dan bisa diamankan. “Semoga saja ini (mesin roaster, Red) tidak rusak,” gerutu Nari.

Kerugian Masih Dikalkulasi

Sekitar satu jam selepas kejadian itu, petugas dari BPBD Jember mendatangi lokasi. Hasil asesmen BPBD sementara, ruang berukuran sekitar 7×5 meter persegi itu ambrol lantaran ada longsor pada fondasi penahan dinding bangunan. Kebetulan saat itu tengah hujan dengan intensitas ringan, yang membuat bertambahnya debit air sungai yang berlokasi berjejer di sebelah bangunan.

Hingga siang (28/3), petugas dari Disnaker masih membersihkan sisa puing reruntuhan. Pihak Disnaker juga meminta bantuan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember, berupa armada truk untuk mengangkut sisa material reruntuhan. “Kita masih hitung total kerugiannya berapa, keseluruhan,” kata Bambang Rudianto, Kepala Disnaker Jember.

Menurut Bambang, bangunan itu biasanya difungsikan untuk pertemuan, acara, dan pelatihan-pelatihan, termasuk pelatihan untuk kawan-kawan disabilitas yang menggunakan mesin roaster tersebut. Sependek yang dia ketahui, bangunan aula itu sempat dilakukan renovasi dua kali. “Sempat diperbaiki dua kali, terakhir itu pada 2016, dan setelahnya itu hanya rehab ringan seperti dicat baru,” kata Rudi.

Pria yang juga menjabat Plt Camat Rambipuji ini membenarkan, ambruknya bangunan itu diduga karena adanya sungai kecil yang berlokasi persis berdempetan dengan fondasi bangunan. Beruntungnya, ambruknya bangunan itu masuk ke dalam ruangan, bukan ke luar, yang dikhawatirkan meutup saluran air di sungai, atau menimpa bangunan SMPN 1 Jember yang berlokasi berjejeran. “Semoga nanti segera ada perbaikan,” harapnya.

Gedung Ambruk di Kabupaten Jember*:

Desember 2019        Pendapa Kantor Kecamatan Jenggawah.

November 2020              Pendapa Kantor Kelurahan Sumbersari.

Desember 2021        Salah satu kanopi RSD dr Soebandi Patrang.

27 Maret 2022          Aula Kantor Disnaker Jember.

Selain itu, hampir setiap tahun ada fasilitas SD dan SMP rusak.

SUMBER: Diolah dari berbagai sumber

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca