22.4 C
Jember
Sunday, 11 June 2023

Tangkis Jebol Dipasang Jumbo Bag

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tingginya curah hujan yang terjadi wilayah Kecamatan Tempurejo, khususnya Desa Curahnongko, mengakibatkan sungai meluap. Dampaknya, tanggul atau tangkis sungai jebol, dua pekan lalu. Jebolnya tangkis sepanjang 15 meter ini yang membuat air sungai menerjang puluhan hektare tanaman karet yang ada di perkebunan desa setempat.

Mengantisipasi terjadinya banjir susulan, petugas dibantu warga memperbaiki tangkis tersebut. Perbaikan tangkis dengan pemasangan jumbo bag yang diisi tanah ini melibatkan tenaga dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Jember, warga, serta karyawan kebun Kotta Blater. Ini agar jika ada hujan deras sewaktu-waktu, air sungai tidak meluap kembali dan masuk ke lahan perkebunan karet di Afdeling Guci Putih.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, perbaikan tangkis yang jebol ini membutuhkan puluhan jumbo bag. Tak cukup dengan itu, petugas juga memasang sak kecil yang juga berisi tanah di bagian atasnya. Sementara di bagian depan, mereka memasang sesek bambu, serta pipa besi berukuran tiga dim dengan panjang tiga meteran.

Mobile_AP_Rectangle 2

Bahkan, petugas juga memasang bambu di bagian tengah jumbo bag agar lebih kuat. “Untuk perbaikan ini dilakukan PU Bina Marga Jember. Termasuk alat beratnya juga dari dinas,” kata Santoso, mandor Afdeling Guci Putih PTPN 12 Kebun Kotta Blater.

Menurutnya, tangkis itu jebol dua kali selama dua pekan terakhir. Pertama saat hujan deras yang terjadi Kamis (14/1) lalu. Kemudian, diperparah ketika terjadi banjir susulan pada Selasa (19/1). Dampaknya, tangkis yang sudah jebol tersebut semakin terkikis sehingga kerusakannya kian memanjang. “Sebenarnya Desember 2020 lalu sudah pernah jebol, meski andil-nya sudah ditinggikan,” ungkapnya.

Santoso menuturkan, pascajebolnya tangkis Desember lalu, warga dan karyawan kebun sudah memasang ratusan sak berisi tanah. Karena hanya menggunakan tenaga dan peralatan yang terbatas, sehingga hasilnya kurang kuat dan jebol lagi ketika arus sungai cukup deras. “Mudah-mudahan dengan menggunakan alat berat ini, tangkis menjadi kuat. Apalagi juga dipasang pancang pipa besi dan bambu,” ucapnya kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (28/1).

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tingginya curah hujan yang terjadi wilayah Kecamatan Tempurejo, khususnya Desa Curahnongko, mengakibatkan sungai meluap. Dampaknya, tanggul atau tangkis sungai jebol, dua pekan lalu. Jebolnya tangkis sepanjang 15 meter ini yang membuat air sungai menerjang puluhan hektare tanaman karet yang ada di perkebunan desa setempat.

Mengantisipasi terjadinya banjir susulan, petugas dibantu warga memperbaiki tangkis tersebut. Perbaikan tangkis dengan pemasangan jumbo bag yang diisi tanah ini melibatkan tenaga dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Jember, warga, serta karyawan kebun Kotta Blater. Ini agar jika ada hujan deras sewaktu-waktu, air sungai tidak meluap kembali dan masuk ke lahan perkebunan karet di Afdeling Guci Putih.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, perbaikan tangkis yang jebol ini membutuhkan puluhan jumbo bag. Tak cukup dengan itu, petugas juga memasang sak kecil yang juga berisi tanah di bagian atasnya. Sementara di bagian depan, mereka memasang sesek bambu, serta pipa besi berukuran tiga dim dengan panjang tiga meteran.

Bahkan, petugas juga memasang bambu di bagian tengah jumbo bag agar lebih kuat. “Untuk perbaikan ini dilakukan PU Bina Marga Jember. Termasuk alat beratnya juga dari dinas,” kata Santoso, mandor Afdeling Guci Putih PTPN 12 Kebun Kotta Blater.

Menurutnya, tangkis itu jebol dua kali selama dua pekan terakhir. Pertama saat hujan deras yang terjadi Kamis (14/1) lalu. Kemudian, diperparah ketika terjadi banjir susulan pada Selasa (19/1). Dampaknya, tangkis yang sudah jebol tersebut semakin terkikis sehingga kerusakannya kian memanjang. “Sebenarnya Desember 2020 lalu sudah pernah jebol, meski andil-nya sudah ditinggikan,” ungkapnya.

Santoso menuturkan, pascajebolnya tangkis Desember lalu, warga dan karyawan kebun sudah memasang ratusan sak berisi tanah. Karena hanya menggunakan tenaga dan peralatan yang terbatas, sehingga hasilnya kurang kuat dan jebol lagi ketika arus sungai cukup deras. “Mudah-mudahan dengan menggunakan alat berat ini, tangkis menjadi kuat. Apalagi juga dipasang pancang pipa besi dan bambu,” ucapnya kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (28/1).

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tingginya curah hujan yang terjadi wilayah Kecamatan Tempurejo, khususnya Desa Curahnongko, mengakibatkan sungai meluap. Dampaknya, tanggul atau tangkis sungai jebol, dua pekan lalu. Jebolnya tangkis sepanjang 15 meter ini yang membuat air sungai menerjang puluhan hektare tanaman karet yang ada di perkebunan desa setempat.

Mengantisipasi terjadinya banjir susulan, petugas dibantu warga memperbaiki tangkis tersebut. Perbaikan tangkis dengan pemasangan jumbo bag yang diisi tanah ini melibatkan tenaga dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Jember, warga, serta karyawan kebun Kotta Blater. Ini agar jika ada hujan deras sewaktu-waktu, air sungai tidak meluap kembali dan masuk ke lahan perkebunan karet di Afdeling Guci Putih.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, perbaikan tangkis yang jebol ini membutuhkan puluhan jumbo bag. Tak cukup dengan itu, petugas juga memasang sak kecil yang juga berisi tanah di bagian atasnya. Sementara di bagian depan, mereka memasang sesek bambu, serta pipa besi berukuran tiga dim dengan panjang tiga meteran.

Bahkan, petugas juga memasang bambu di bagian tengah jumbo bag agar lebih kuat. “Untuk perbaikan ini dilakukan PU Bina Marga Jember. Termasuk alat beratnya juga dari dinas,” kata Santoso, mandor Afdeling Guci Putih PTPN 12 Kebun Kotta Blater.

Menurutnya, tangkis itu jebol dua kali selama dua pekan terakhir. Pertama saat hujan deras yang terjadi Kamis (14/1) lalu. Kemudian, diperparah ketika terjadi banjir susulan pada Selasa (19/1). Dampaknya, tangkis yang sudah jebol tersebut semakin terkikis sehingga kerusakannya kian memanjang. “Sebenarnya Desember 2020 lalu sudah pernah jebol, meski andil-nya sudah ditinggikan,” ungkapnya.

Santoso menuturkan, pascajebolnya tangkis Desember lalu, warga dan karyawan kebun sudah memasang ratusan sak berisi tanah. Karena hanya menggunakan tenaga dan peralatan yang terbatas, sehingga hasilnya kurang kuat dan jebol lagi ketika arus sungai cukup deras. “Mudah-mudahan dengan menggunakan alat berat ini, tangkis menjadi kuat. Apalagi juga dipasang pancang pipa besi dan bambu,” ucapnya kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (28/1).

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca