JEMBER, RADARJEMBER.ID – Isak tangis Nafi’ah dan Nur Halimah tak tertahankan saat Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan bahwa keduanya mendapatkan jaminan kematian dan pendidikan setelah suami mereka masing-masing tutup usia. Selain terharu atas bantuan mendapatlan jaminan kematian dan pendidikan yang diberikan, keduanya masih merasa berat karena baru saja ditinggalkan orang yang paling mereka kasihi.
Oleh karena itu, untuk meringankan beban, Pemerintah Kabupaten Jember kembali memberikan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) berupa jaminan kematian kepada dua keluarga korban kecelakaan kerja di Pendapa Wahyawibawagraha, kemarin (27/12) pagi.
Yang pertama adalah tenaga kerja atas nama almarhum Hariyono. Bupati Jember Hendy Siswanto menuturkan bahwa yang bersangkutan merupakan salah seorang karyawan PDP Kahyangan Jember dan meninggal karena menderita sakit kanker. “Semoga beliau husnulkhatimah. Sebab, dia bertanggung jawab dengan bekerja untuk anak dan istrinya,” ungkapnya.
Sedangkan ahli waris yang bakal mendapatkan jaminan kematian adalah Nafi’ah, berupa jaminan sebesar Rp 42 juta. Selain itu, mendapatkan jaminan hari tua senilai Rp 3,9 juta. Termasuk beasiswa untuk kedua anaknya, Ilham sebanyak Rp 3 juta per tahun dan Tegar sebanyak Rp 1,5 juta per tahun.
Yang kedua adalah keluarga almarhum Jaswandi yang merupakan salah seorang karyawan PT Seger Argo Sejahtera. Yang bersangkutan mengalami kecelakaan kerja lantaran terpeleset dan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit. “Semoga ahli waris yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan semoga beliau husnulkhatimah,” harapnya.
Sementara itu, keluarga yang ditinggalkan mendapatkan jaminan kematian sebesar Rp 142 juta yang merupakan jaminan pensiun berkala. Selain itu, ada pula beasiswa untuk kedua anaknya yang ditinggalkan, Anastasya dan Aprilia. “Keduanya mendapatkan Rp 1,5 juta per tahun,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hendy mengapresiasi apa yang sudah dilakukan almarhum. “Betapa luar biasa, boleh bersedih, tapi jangan menangis terlalu keras. Sebab, beliau merupakan orang pilihan karena meninggal saat bekerja,” paparnya.
Hendy menerangkan bahwa menurut Islam, dalam situasi bekerja insyaallah fi sabilillah dan mati syahid. “Semoga ganjarannya adalah surga. Semoga anak-anak yang ditinggalkan menjadi anak yang solehah. Selain itu, semoga jaminan yang didapat bisa menjadi pegangan untuk menjalani kehidupan,” harapnya.
Lebih lanjut, Hendy menerangkan bahwa hal tersebut merupakan bukti nyata bahwa Pemkab Jember membuat program tidak sembarangan. Yakni berupa kemudahan sekaligus bentuk rasa sayang kepada masyarakat Jember. Jadi, salah jika Pemkab Jember tak berusaha keras dalam memberikan hak kepada warga, khususnya yang tak beruntung.
“Kami berkomitmen untuk mengajak serta seluruh mitra kerja dan stakeholder yang ada untuk memberikan Jamsostek kepada seluruh karyawan masin-masing,” tandasnya.
Reporter : Isnein Purnomo/Radar Jember
Fotografer : Isnein Purnomo/Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember