JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sosok George Bernie tak bisa dilepaskan dari sejarah Jember. Sepak terjang Bernie inilah yang ditengarai menjadikan Jember sebagai Kota Tembakau. Walau begitu, juga ada makam yang sama-sama memiliki nama belakang Bernie, yaitu Djemilah Bernie.
Makam Djemilah Bernie ini berada di jalur provinsi Jember-Bondowoso, atau tepatnya di Desa Suger Lor, Kecamatan Maesan. Dekat SPBU Maesan dan Polsek Maesan. Untuk sampai ke lokasi, ternyata tidak semudah seperti referensi selama ini. Di antara Polsek Maesan dengan SPBU Maesan juga tidak tampak sebuah makam di sana. Ya, untuk mengetahui di mana makam Djemilah Bernie ini harus bertanya ke warga sekitar. Sebab, tidak ada penanda tulisan lokasi makam Djemilah Bernie tersebut.
Makam tersebut berada di tengah-tengah pematang sawah. Berjalan kaki dari tepi jalan raya menuju makam tidak sampai lima menit. Ketika kaki menapak, ada sebuah batu fondasi yang menjadi pembatas makam. Kompleks makam tersebut juga dipenuhi rumput liar dan semak belukar.
Walau begitu, gaya Eropa tampak kental pada makam tersebut. Hal itu tampak pada batu nisan yang besar dan tinggi, serta di kompleks makam ditumbuhi rimbunan pohon kamboja. Sementara, pada batu nisan itu tertulis kata-kata berbahasa Belanda, Hier Rust Djemilah Birnie, Geb: 30 Juni 1845. Overl: 14 April 1906. Bila diartikan berbunyi, “Di Sini Beristirahat Djemilah Bernie, Lahir 30 Juni 1845, Wafat 14 April 1906”.
Bila George Bernie menikahi Djemilah Bernie yang sah, maka pada saat itu adalah sesuatu yang luar biasa. Mengingat pada waktu tersebut wanita pribumi kerap dijadikan gundik atau istri simpanan oleh warga kolonial Belanda. Di sisi lain juga ada referensi yang menyebutkan Djemilah Bernie bukan istri George Bernie, melainkan istri Gerhard Davie Bernie, yang tidak lain sepupu dan rekan kerja George Bernie. Sedangkan George Bernie menikah dengan Rabina. “Versi yang mendekati valid itu, George Bernie menikah dengan Rabina. Sedangkan David Gerhard Bernie menikahi Djemilah,” kata Zainollah Ahmad, pegiat sejarah yang juga Ketua Forkom Bhattara Saptaprabhu.
Namun, demi mengutak-atik istilah toponimi Jember, maka diambil yang cocok dan disambung-sambungkan. “Yakni Djem (ilah) menikah dengan George Bernie (Bernie) jadi Djember,” terangnya. Karena George Bernie itu tokoh sentral dan penting yang menyulap Jember jadi kota perkebunan pada tahun 1850-an.
George Bernie, Sandenberg Matthiasen, dan Van Gennep adalah pendiri perusahaan NV. Landbouw Maatschappij Oud Djember (LMOD) menjadi perusahaan tembakau pertama yang berdiri di Jember. Dari ketiga nama tersebut, nama George Bernie yang paling populer karena peranannya yang cukup besar dalam tumbuhnya agroindustri di Jember pada masa itu. Birnie (sumber lain menuliskannya Bernie) adalah warga negara Belanda keturunan Skotlandia yang datang ke Jember dan mendapatkan hak erfpacht atau hak guna usaha untuk jangka waktu 75 tahun di wilayah Besuki.
Jurnalis: Dwi Siswanto
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti