Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER LOR, Radar Jember – Tingkat perceraian di Jember dapat dikatakan berkelindan dengan tingginya kasus pernikahan dini. Hal ini menjadi tanggung jawab Pemkab Jember, baik mengatasinya maupun menanggung setelah kejadiannya. Untuk itu, perlu pencegahan agar pernikahan dini tidak terus tinggi dan perceraian dapat ditekan.
BACA JUGA :Â Hari Pertama Kota Surabaya Raih Tiga Emas
Menurut Bupati Jember Hendy Siswanto, perceraian yang tinggi tersebut juga ada kaitannya dengan pandemi Covid-19. Saat pandemi, ada keterbatasan interaksi masyarakat. Terutama mereka yang tinggal di daerah pinggiran dengan akses yang jauh dari kota.
Mobile_AP_Rectangle 2
Interaksi yang serba terbatas itu membuat beberapa dari mereka tidak memiliki pilihan lain sehingga memutuskan untuk menikah. Tidak ada perencanaan yang matang atas pilihannya. “Pernikahan cepat, perceraian juga (berpotensi, Red) cepat,” ungkap Bupati Hendy.
- Advertisement -
JEMBER LOR, Radar Jember – Tingkat perceraian di Jember dapat dikatakan berkelindan dengan tingginya kasus pernikahan dini. Hal ini menjadi tanggung jawab Pemkab Jember, baik mengatasinya maupun menanggung setelah kejadiannya. Untuk itu, perlu pencegahan agar pernikahan dini tidak terus tinggi dan perceraian dapat ditekan.
BACA JUGA :Â Hari Pertama Kota Surabaya Raih Tiga Emas
Menurut Bupati Jember Hendy Siswanto, perceraian yang tinggi tersebut juga ada kaitannya dengan pandemi Covid-19. Saat pandemi, ada keterbatasan interaksi masyarakat. Terutama mereka yang tinggal di daerah pinggiran dengan akses yang jauh dari kota.
Interaksi yang serba terbatas itu membuat beberapa dari mereka tidak memiliki pilihan lain sehingga memutuskan untuk menikah. Tidak ada perencanaan yang matang atas pilihannya. “Pernikahan cepat, perceraian juga (berpotensi, Red) cepat,” ungkap Bupati Hendy.
JEMBER LOR, Radar Jember – Tingkat perceraian di Jember dapat dikatakan berkelindan dengan tingginya kasus pernikahan dini. Hal ini menjadi tanggung jawab Pemkab Jember, baik mengatasinya maupun menanggung setelah kejadiannya. Untuk itu, perlu pencegahan agar pernikahan dini tidak terus tinggi dan perceraian dapat ditekan.
BACA JUGA :Â Hari Pertama Kota Surabaya Raih Tiga Emas
Menurut Bupati Jember Hendy Siswanto, perceraian yang tinggi tersebut juga ada kaitannya dengan pandemi Covid-19. Saat pandemi, ada keterbatasan interaksi masyarakat. Terutama mereka yang tinggal di daerah pinggiran dengan akses yang jauh dari kota.
Interaksi yang serba terbatas itu membuat beberapa dari mereka tidak memiliki pilihan lain sehingga memutuskan untuk menikah. Tidak ada perencanaan yang matang atas pilihannya. “Pernikahan cepat, perceraian juga (berpotensi, Red) cepat,” ungkap Bupati Hendy.