Mobile_AP_Rectangle 1
Hal yang sering salah dilakukan pelatih, guru, dan orang tua adalah selalu anaknya ingin jadi prestasi. “Banyak orang tua itu ingin anaknya menjadi juara dan juara. Ini sesuatu yang salah. Banyak cerita saat usia anak-anak prestasinya menonjol dan sering juara, tapi saat dewasa hilang begitu saja,” tambahnya.
Terpenting saat masih kecil, kata Dedy, adalah jam terbang ketimbang meraih juara. “Orang tua lebih bangga anaknya menang telak. Daripada menang sampai tie break sampai rubber set,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, orang tua juga jangan menyalahkan anaknya jika kalah dalam bertanding. Karena, anak akan takut. “Kalau masih usia anak-anak terpenting itu jam terbang atau pengalaman bertanding,” jelasnya. (*)
Mobile_AP_Rectangle 2
Reporter: Faizin Adi
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: MS Rasyid
- Advertisement -
Hal yang sering salah dilakukan pelatih, guru, dan orang tua adalah selalu anaknya ingin jadi prestasi. “Banyak orang tua itu ingin anaknya menjadi juara dan juara. Ini sesuatu yang salah. Banyak cerita saat usia anak-anak prestasinya menonjol dan sering juara, tapi saat dewasa hilang begitu saja,” tambahnya.
Terpenting saat masih kecil, kata Dedy, adalah jam terbang ketimbang meraih juara. “Orang tua lebih bangga anaknya menang telak. Daripada menang sampai tie break sampai rubber set,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, orang tua juga jangan menyalahkan anaknya jika kalah dalam bertanding. Karena, anak akan takut. “Kalau masih usia anak-anak terpenting itu jam terbang atau pengalaman bertanding,” jelasnya. (*)
Reporter: Faizin Adi
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: MS Rasyid
Hal yang sering salah dilakukan pelatih, guru, dan orang tua adalah selalu anaknya ingin jadi prestasi. “Banyak orang tua itu ingin anaknya menjadi juara dan juara. Ini sesuatu yang salah. Banyak cerita saat usia anak-anak prestasinya menonjol dan sering juara, tapi saat dewasa hilang begitu saja,” tambahnya.
Terpenting saat masih kecil, kata Dedy, adalah jam terbang ketimbang meraih juara. “Orang tua lebih bangga anaknya menang telak. Daripada menang sampai tie break sampai rubber set,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, orang tua juga jangan menyalahkan anaknya jika kalah dalam bertanding. Karena, anak akan takut. “Kalau masih usia anak-anak terpenting itu jam terbang atau pengalaman bertanding,” jelasnya. (*)
Reporter: Faizin Adi
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: MS Rasyid