JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tak hanya air laut yang mengalami pasang surut. Datangnya wisatawan di Pantai Teluk Love, Desa Sumberejo, Kecamatan Wuluhan, juga demikian. Kadang banyak, kadang mengalami penurunan pengunjung setelah terjadinya tragedi misterius yang memakan korban hingga sebelas jiwa. Selain itu, banyak yang datang bukan sekadar menikmati pemandangan, tetapi justru melakukan ritual. Baik demi kecantikan, pesugihan, maupun awet muda.
Baca Juga : Baru Bisa Nyetir dan Hindari Pemotor, Warga Jember Tabrak Toko Listrik
Nuriyati, warga yang saat itu berdagang menggantikan saudaranya, menyebut, banyak yang datang untuk ritual. Bahkan, sebelumnya terjadi ritual oleh wisatawan yang berasal dari Nganjuk. Namun, tindakan ritual tersebut mendapatkan respons negatif oleh masyarakat setempat. “Namun, dimassa oleh masyarakat,” ujar Nuriyati.
Perempuan 40 tahun itu menjelaskan bahwa penunggu dari lautan tersebut tidak suka dengan ritual-ritual. “Nyai Roro Kidul juga tidak mau pada perbuatan syirik,” imbuhnya saat menjelaskan kepada Jawa Pos Radar Jember.
Selain itu, Nuriyati juga menyampaikan cerita rakyat yang berkembang tentang lautan tersebut. Dirinya menyatakan, batu berbentuk bagian badan dan ekor ular yang ada di pantai selatan, tepatnya di Watu Ulo, merupakan kiasan. “Kepalanya ada di Banyuwangi,” terang Nuriyati, saat diwawancara.
Berdasarkan cerita yang melegenda, semua laut yang tergolong pantai selatan berada di bawah kekuasaan Nyai Roro Kidul. Keberadaan wisata tersebut sampai saat ini masih didatangi pengunjung. “Wisata lain sedikit pengunjung karena PPKM, kalau ini beda,” ungkap Nuriyati dengan nada guyonnya.
Pengunjung yang datang dalam setiap harinya tidak melebihi 50 orang. Pasalnya, banyak para pengunjung yang memandang mistis pada wisata tersebut. Padahal jika dilihat dan dinikmati, pantai itu indah dan menawan. Hal tersebut dibuktikan dengan senangnya para pengunjung yang mendatanginya. Tek terkecuali Choirunnisah Nurul Aini, wisatawan asal Lumajang yang saat ini menyelesaikan studi strata satu di Universitas Muhammadiyah Malang (UNMUH).
Nurul mengaku, dirinya menikmati suasana pantai di sekitar Teluk Love. Pantai yang berbentuk lambang love tersebut mampu menghipnotisnya. “Indah sekali pemandangannya,” ujar mahasiswa tersebut dengan kekagumannya. Karena itu, dia rela jauh-jauh dari Malang untuk mengunjungi wisata tersebut.
Wanita yang akrab disapa Ninis ini menyatakan, dirinya mengetahui wisata tersebut dari sosial media, mulai dari searching Google, dan beberapa temannya yang pernah menjumpai wisata tersebut. Tertarik, akhirnya dirinya pun mengunjunginya. Meski pada saat itu pengunjung yang datang masih bisa dihitung jari, namun tidak mengurangi rasa bahagianya menikmati pemandangan di sekitar wisata. Pun demikian, dirinya mengaku tidak merasakan hal mistis apa pun. Yang dia tahu hanya pemandangan indah. “Saya ke sini karena wisatanya di sini indah, bukan karena mistis,” cetusnya.
Jurnalis : mg5
Fotografer : mg5
Redaktur : Nur Hariri