26.6 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Eduwisata untuk Anak Cucu

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Berdiri di lahan seluas sekitar 45 hektare, membuat PG Semboro menjadi salah satu pabrik terbesar di Jawa Timur. Jika melihat dari berbagai sisi, pabrik ini rupanya tidak sekadar pabrik. Selain mesin-mesin besar dan kuno, juga ada sekitar 57 rumah dinas karyawan atau pimpinan PG Semboro.
Lalu, juga taman, wahana, kafe, dan sejumlah sarana edu wisata. Seperti loko uap milik PG Semboro. “Pengembangan ini menjadi bagian dari optimalisasi aset. Rencana terdekat, kami ingin bikin museum,” ucap Yudho Rahadityo Utomo, Humas PG Semboro.
Tak heran, siapapun yang kali pertama berkunjung ke lokasi pabrik ini, pasti dibikin tercengang dengan mesin kuno besar, gaya desain arsitektur bangunan, sampai pada loko uap klasik, khas zaman Belanda silam.
General Manager (GM) PG Semboro Fajar Lazuardi menjelaskan, semua aset maupun desain arsitektur bangunan di PG Semboro memang dijaga dengan baik. Sekalipun ada renovasi, hal itu bukan mengubah, tapi hanya perawatan. “Kami pertahanan desain klasiknya. Inilah yang penting. Karena bangunan ini menjadi salah satu warisan budaya,” katanya, saat ditemui Jawa Pos Radar Jember, belum lama ini.
Kini, pabrik yang menjadi aset PTPN XI itu telah berusia 93 tahun, atau hampir seabad. Meski belum ditetapkan sebagai salah satu situs cagar budaya oleh pemerintah, namun PG Semboro terus membuka akses ke masyarakat luas. Masyarakat bisa datang, berkunjung, belajar sejarah, sambil berwisata. “Ini bagian dari upaya kami untuk melestarikan warisan bersejarah ini, hingga bisa diketahui oleh anak cucu kelak,” tukas Fajar.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Berdiri di lahan seluas sekitar 45 hektare, membuat PG Semboro menjadi salah satu pabrik terbesar di Jawa Timur. Jika melihat dari berbagai sisi, pabrik ini rupanya tidak sekadar pabrik. Selain mesin-mesin besar dan kuno, juga ada sekitar 57 rumah dinas karyawan atau pimpinan PG Semboro.
Lalu, juga taman, wahana, kafe, dan sejumlah sarana edu wisata. Seperti loko uap milik PG Semboro. “Pengembangan ini menjadi bagian dari optimalisasi aset. Rencana terdekat, kami ingin bikin museum,” ucap Yudho Rahadityo Utomo, Humas PG Semboro.
Tak heran, siapapun yang kali pertama berkunjung ke lokasi pabrik ini, pasti dibikin tercengang dengan mesin kuno besar, gaya desain arsitektur bangunan, sampai pada loko uap klasik, khas zaman Belanda silam.
General Manager (GM) PG Semboro Fajar Lazuardi menjelaskan, semua aset maupun desain arsitektur bangunan di PG Semboro memang dijaga dengan baik. Sekalipun ada renovasi, hal itu bukan mengubah, tapi hanya perawatan. “Kami pertahanan desain klasiknya. Inilah yang penting. Karena bangunan ini menjadi salah satu warisan budaya,” katanya, saat ditemui Jawa Pos Radar Jember, belum lama ini.
Kini, pabrik yang menjadi aset PTPN XI itu telah berusia 93 tahun, atau hampir seabad. Meski belum ditetapkan sebagai salah satu situs cagar budaya oleh pemerintah, namun PG Semboro terus membuka akses ke masyarakat luas. Masyarakat bisa datang, berkunjung, belajar sejarah, sambil berwisata. “Ini bagian dari upaya kami untuk melestarikan warisan bersejarah ini, hingga bisa diketahui oleh anak cucu kelak,” tukas Fajar.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Berdiri di lahan seluas sekitar 45 hektare, membuat PG Semboro menjadi salah satu pabrik terbesar di Jawa Timur. Jika melihat dari berbagai sisi, pabrik ini rupanya tidak sekadar pabrik. Selain mesin-mesin besar dan kuno, juga ada sekitar 57 rumah dinas karyawan atau pimpinan PG Semboro.
Lalu, juga taman, wahana, kafe, dan sejumlah sarana edu wisata. Seperti loko uap milik PG Semboro. “Pengembangan ini menjadi bagian dari optimalisasi aset. Rencana terdekat, kami ingin bikin museum,” ucap Yudho Rahadityo Utomo, Humas PG Semboro.
Tak heran, siapapun yang kali pertama berkunjung ke lokasi pabrik ini, pasti dibikin tercengang dengan mesin kuno besar, gaya desain arsitektur bangunan, sampai pada loko uap klasik, khas zaman Belanda silam.
General Manager (GM) PG Semboro Fajar Lazuardi menjelaskan, semua aset maupun desain arsitektur bangunan di PG Semboro memang dijaga dengan baik. Sekalipun ada renovasi, hal itu bukan mengubah, tapi hanya perawatan. “Kami pertahanan desain klasiknya. Inilah yang penting. Karena bangunan ini menjadi salah satu warisan budaya,” katanya, saat ditemui Jawa Pos Radar Jember, belum lama ini.
Kini, pabrik yang menjadi aset PTPN XI itu telah berusia 93 tahun, atau hampir seabad. Meski belum ditetapkan sebagai salah satu situs cagar budaya oleh pemerintah, namun PG Semboro terus membuka akses ke masyarakat luas. Masyarakat bisa datang, berkunjung, belajar sejarah, sambil berwisata. “Ini bagian dari upaya kami untuk melestarikan warisan bersejarah ini, hingga bisa diketahui oleh anak cucu kelak,” tukas Fajar.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca