Mobile_AP_Rectangle 1
Dewi Utami, salah seorang pembeli, mengatakan, sebenarnya minyak goreng kemasan tidak langka-langka amat di pasaran. Sejumlah toko kelontongan stoknya masih ada. Bahkan, di media sosial, minyak goreng kemasan juga banyak dijajakan. Hanya saja, harganya jauh di atas ketetapan pemerintah. “Sebelumnya saya beli Rp 33 ribu untuk kemasan dua liter. Jadi per liternya Rp 16.500,” ucapnya. (*)
Reporter: Mahrus Sholih
Fotografer: Fisha for Radar Jember
Mobile_AP_Rectangle 2
Editor: Nur Hariri
- Advertisement -
Dewi Utami, salah seorang pembeli, mengatakan, sebenarnya minyak goreng kemasan tidak langka-langka amat di pasaran. Sejumlah toko kelontongan stoknya masih ada. Bahkan, di media sosial, minyak goreng kemasan juga banyak dijajakan. Hanya saja, harganya jauh di atas ketetapan pemerintah. “Sebelumnya saya beli Rp 33 ribu untuk kemasan dua liter. Jadi per liternya Rp 16.500,” ucapnya. (*)
Reporter: Mahrus Sholih
Fotografer: Fisha for Radar Jember
Editor: Nur Hariri
Dewi Utami, salah seorang pembeli, mengatakan, sebenarnya minyak goreng kemasan tidak langka-langka amat di pasaran. Sejumlah toko kelontongan stoknya masih ada. Bahkan, di media sosial, minyak goreng kemasan juga banyak dijajakan. Hanya saja, harganya jauh di atas ketetapan pemerintah. “Sebelumnya saya beli Rp 33 ribu untuk kemasan dua liter. Jadi per liternya Rp 16.500,” ucapnya. (*)
Reporter: Mahrus Sholih
Fotografer: Fisha for Radar Jember
Editor: Nur Hariri