29.5 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Bukan Coretan Gambar Abstrak

Membuat gambar di atas kertas atau media lain menjadi inti dari doodle art. Meski tampaknya karya pembuat doodle art terlihat seperti corat-coret biasa, tapi pembuatannya tak semudah yang terlihat. Butuh ketelitian dan ketekunan.

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tangan Muhammad Rizal Herlambang menari di atas kertas berukuran A4. Spidol di tangannya menggoreskan tinta hitam, membuat corak berbagai gambar. Beberapa menit kemudian kertas itu penuh dengan coretan-coretan.

Eits, bukan sekadar coretan biasa. Namun, membentuk pola dan tulisan yang unik. Sejurus kemudian, tangannya beranjak mengambil spidol warna-warni, lalu mulai memberikan warna di bagian putih kertasnya.

Inilah doodle art, seni menggambar serupa mural, namun di atas kertas. Rizal yang merupakan ketua komunitas Jember Doodle Art (JEDA) menuturkan, doodle art merupakan langkah menggambar doodle atau gambar abstrak, namun menghasilkan seni yang indah. Ada berbagai macam doodle, mulai dari fantasi, floral, dan grafiti.

Mobile_AP_Rectangle 2

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang ini mengungkapkan bahwa jenis doodle fantasy memiliki tema fiksi. “Karakter gambar biasanya dari tontonan film kartun animasi atau karakter tidak nyata yang ada,” tuturnya.

Sementara, doodle art floral merupakan gambar yang dibentuk menggabungkan elemen-elemen tumbuhan. Lalu, jenis doodle grafiti diaplikasikan dengan mengombinasikan antara teknik tipografi dan doodle. “Biasanya karya ini menuliskan suatu nama yang ditambah dengan beberapa elemen doodle seperti bentuk tertentu di sekitar nama yang telah dibuat tadi,” imbuhnya.

Seni doodle art bisa dilakukan oleh siapa saja. Teknik menggambarnya pun tidak hanya hitam putih. Namun, juga bisa dibuat model berwarna. Medianya juga beragam, tak hanya bisa dibuat di atas kertas. Bisa di paper bag, paper cup, bahkan bahan konveksi seperti kaus, jaket, hingga sepatu.

Waktu pembuatannya pun relatif singkat. Doodle art yang diaplikasikan di paper bag, paper cup, dan kertas gambar ukuran A3 bisa dirampungkan selama 15 hingga 30 menit. Sedangkan untuk doodle art yang diaplikasikan pada jaket dan kaus, bisa dirampungkan paling lambat satu pekan.

Pria yang juga merupakan founder JEDA ini menambahkan, tingkat kesulitan dalam pembuatan doodle art yaitu pada teknik pewarnaannya. Sebab, pada teknik ini kreator harus benar-benar telaten dan berhati-hati untuk memadukan berbagai macam warna dalam satu gambar abstrak. “Apalagi kalau materinya dibuat bareng-bareng yang besar. Setiap orang kan punya imajinasinya, nah ini harus hati-hati ketika melakukan pewarnaan,” papar Rizal.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tangan Muhammad Rizal Herlambang menari di atas kertas berukuran A4. Spidol di tangannya menggoreskan tinta hitam, membuat corak berbagai gambar. Beberapa menit kemudian kertas itu penuh dengan coretan-coretan.

Eits, bukan sekadar coretan biasa. Namun, membentuk pola dan tulisan yang unik. Sejurus kemudian, tangannya beranjak mengambil spidol warna-warni, lalu mulai memberikan warna di bagian putih kertasnya.

Inilah doodle art, seni menggambar serupa mural, namun di atas kertas. Rizal yang merupakan ketua komunitas Jember Doodle Art (JEDA) menuturkan, doodle art merupakan langkah menggambar doodle atau gambar abstrak, namun menghasilkan seni yang indah. Ada berbagai macam doodle, mulai dari fantasi, floral, dan grafiti.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang ini mengungkapkan bahwa jenis doodle fantasy memiliki tema fiksi. “Karakter gambar biasanya dari tontonan film kartun animasi atau karakter tidak nyata yang ada,” tuturnya.

Sementara, doodle art floral merupakan gambar yang dibentuk menggabungkan elemen-elemen tumbuhan. Lalu, jenis doodle grafiti diaplikasikan dengan mengombinasikan antara teknik tipografi dan doodle. “Biasanya karya ini menuliskan suatu nama yang ditambah dengan beberapa elemen doodle seperti bentuk tertentu di sekitar nama yang telah dibuat tadi,” imbuhnya.

Seni doodle art bisa dilakukan oleh siapa saja. Teknik menggambarnya pun tidak hanya hitam putih. Namun, juga bisa dibuat model berwarna. Medianya juga beragam, tak hanya bisa dibuat di atas kertas. Bisa di paper bag, paper cup, bahkan bahan konveksi seperti kaus, jaket, hingga sepatu.

Waktu pembuatannya pun relatif singkat. Doodle art yang diaplikasikan di paper bag, paper cup, dan kertas gambar ukuran A3 bisa dirampungkan selama 15 hingga 30 menit. Sedangkan untuk doodle art yang diaplikasikan pada jaket dan kaus, bisa dirampungkan paling lambat satu pekan.

Pria yang juga merupakan founder JEDA ini menambahkan, tingkat kesulitan dalam pembuatan doodle art yaitu pada teknik pewarnaannya. Sebab, pada teknik ini kreator harus benar-benar telaten dan berhati-hati untuk memadukan berbagai macam warna dalam satu gambar abstrak. “Apalagi kalau materinya dibuat bareng-bareng yang besar. Setiap orang kan punya imajinasinya, nah ini harus hati-hati ketika melakukan pewarnaan,” papar Rizal.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tangan Muhammad Rizal Herlambang menari di atas kertas berukuran A4. Spidol di tangannya menggoreskan tinta hitam, membuat corak berbagai gambar. Beberapa menit kemudian kertas itu penuh dengan coretan-coretan.

Eits, bukan sekadar coretan biasa. Namun, membentuk pola dan tulisan yang unik. Sejurus kemudian, tangannya beranjak mengambil spidol warna-warni, lalu mulai memberikan warna di bagian putih kertasnya.

Inilah doodle art, seni menggambar serupa mural, namun di atas kertas. Rizal yang merupakan ketua komunitas Jember Doodle Art (JEDA) menuturkan, doodle art merupakan langkah menggambar doodle atau gambar abstrak, namun menghasilkan seni yang indah. Ada berbagai macam doodle, mulai dari fantasi, floral, dan grafiti.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang ini mengungkapkan bahwa jenis doodle fantasy memiliki tema fiksi. “Karakter gambar biasanya dari tontonan film kartun animasi atau karakter tidak nyata yang ada,” tuturnya.

Sementara, doodle art floral merupakan gambar yang dibentuk menggabungkan elemen-elemen tumbuhan. Lalu, jenis doodle grafiti diaplikasikan dengan mengombinasikan antara teknik tipografi dan doodle. “Biasanya karya ini menuliskan suatu nama yang ditambah dengan beberapa elemen doodle seperti bentuk tertentu di sekitar nama yang telah dibuat tadi,” imbuhnya.

Seni doodle art bisa dilakukan oleh siapa saja. Teknik menggambarnya pun tidak hanya hitam putih. Namun, juga bisa dibuat model berwarna. Medianya juga beragam, tak hanya bisa dibuat di atas kertas. Bisa di paper bag, paper cup, bahkan bahan konveksi seperti kaus, jaket, hingga sepatu.

Waktu pembuatannya pun relatif singkat. Doodle art yang diaplikasikan di paper bag, paper cup, dan kertas gambar ukuran A3 bisa dirampungkan selama 15 hingga 30 menit. Sedangkan untuk doodle art yang diaplikasikan pada jaket dan kaus, bisa dirampungkan paling lambat satu pekan.

Pria yang juga merupakan founder JEDA ini menambahkan, tingkat kesulitan dalam pembuatan doodle art yaitu pada teknik pewarnaannya. Sebab, pada teknik ini kreator harus benar-benar telaten dan berhati-hati untuk memadukan berbagai macam warna dalam satu gambar abstrak. “Apalagi kalau materinya dibuat bareng-bareng yang besar. Setiap orang kan punya imajinasinya, nah ini harus hati-hati ketika melakukan pewarnaan,” papar Rizal.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca