Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kejadian pencurian emas dua kilogram dan sejumlah uang di jantung kota pada akhir November 2022 sempat mengejutkan warga. Tim kepolisian gercep (gerak cepat) melakukan serangkaian penyelidikan untuk menemukan jejak pelaku yang ditengarai lebih dari satu orang.
BACA JUGA : Tetap Patroli secara Berkala, Jangan Sekadar Andalkan Petugas Keamanan
Kanit Pidum Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setiawan mengungkap, kejadian tersebut menjadi salah satu pengalamannya bersama Tim Kalong yang sangat mengesankan. Sebab, aksi tersebut dianggap cukup rapi. Sebelumnya, tidak disangka dilakukan oleh satu orang. “Kami sempat kewalahan mengungkap, karena CCTV pemilik toko mati. Pelaku seorang diri bisa melumpuhkan dua orang pemilik toko,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (24/3).
Mobile_AP_Rectangle 2
Tempat kejadian perkara (TKP) tidak jauh dari pos polisi. Bagus menyebutnya sebagai perbuatan yang sangat nekat. Pemantauan di sekitar TKP pun kemudian dijalankan oleh sejumlah polisi. Namun, hingga malam hari belum ditemukan petunjuk apa pun mengenai jejak pelaku.
Skenario penyelidikan pertama belum juga menemukan hasil. Akhirnya, karena dugaan awalnya adalah pelaku sangat profesional bahkan seorang residivis asal luar kota, pihaknya melakukan penyelidikan secara manual hingga berbasis IT. Namun, langkah itu pun gagal, karena tidak ada jejak apa pun yang berhasil didapatkan. “Pelaku sudah mempelajari situasi. Dia tidak membawa alat elektronik apa pun saat menjalankan aksinya. Itulah yang mempersulit kami melacak,” jelasnya.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kejadian pencurian emas dua kilogram dan sejumlah uang di jantung kota pada akhir November 2022 sempat mengejutkan warga. Tim kepolisian gercep (gerak cepat) melakukan serangkaian penyelidikan untuk menemukan jejak pelaku yang ditengarai lebih dari satu orang.
BACA JUGA : Tetap Patroli secara Berkala, Jangan Sekadar Andalkan Petugas Keamanan
Kanit Pidum Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setiawan mengungkap, kejadian tersebut menjadi salah satu pengalamannya bersama Tim Kalong yang sangat mengesankan. Sebab, aksi tersebut dianggap cukup rapi. Sebelumnya, tidak disangka dilakukan oleh satu orang. “Kami sempat kewalahan mengungkap, karena CCTV pemilik toko mati. Pelaku seorang diri bisa melumpuhkan dua orang pemilik toko,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (24/3).
Tempat kejadian perkara (TKP) tidak jauh dari pos polisi. Bagus menyebutnya sebagai perbuatan yang sangat nekat. Pemantauan di sekitar TKP pun kemudian dijalankan oleh sejumlah polisi. Namun, hingga malam hari belum ditemukan petunjuk apa pun mengenai jejak pelaku.
Skenario penyelidikan pertama belum juga menemukan hasil. Akhirnya, karena dugaan awalnya adalah pelaku sangat profesional bahkan seorang residivis asal luar kota, pihaknya melakukan penyelidikan secara manual hingga berbasis IT. Namun, langkah itu pun gagal, karena tidak ada jejak apa pun yang berhasil didapatkan. “Pelaku sudah mempelajari situasi. Dia tidak membawa alat elektronik apa pun saat menjalankan aksinya. Itulah yang mempersulit kami melacak,” jelasnya.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kejadian pencurian emas dua kilogram dan sejumlah uang di jantung kota pada akhir November 2022 sempat mengejutkan warga. Tim kepolisian gercep (gerak cepat) melakukan serangkaian penyelidikan untuk menemukan jejak pelaku yang ditengarai lebih dari satu orang.
BACA JUGA : Tetap Patroli secara Berkala, Jangan Sekadar Andalkan Petugas Keamanan
Kanit Pidum Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setiawan mengungkap, kejadian tersebut menjadi salah satu pengalamannya bersama Tim Kalong yang sangat mengesankan. Sebab, aksi tersebut dianggap cukup rapi. Sebelumnya, tidak disangka dilakukan oleh satu orang. “Kami sempat kewalahan mengungkap, karena CCTV pemilik toko mati. Pelaku seorang diri bisa melumpuhkan dua orang pemilik toko,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (24/3).
Tempat kejadian perkara (TKP) tidak jauh dari pos polisi. Bagus menyebutnya sebagai perbuatan yang sangat nekat. Pemantauan di sekitar TKP pun kemudian dijalankan oleh sejumlah polisi. Namun, hingga malam hari belum ditemukan petunjuk apa pun mengenai jejak pelaku.
Skenario penyelidikan pertama belum juga menemukan hasil. Akhirnya, karena dugaan awalnya adalah pelaku sangat profesional bahkan seorang residivis asal luar kota, pihaknya melakukan penyelidikan secara manual hingga berbasis IT. Namun, langkah itu pun gagal, karena tidak ada jejak apa pun yang berhasil didapatkan. “Pelaku sudah mempelajari situasi. Dia tidak membawa alat elektronik apa pun saat menjalankan aksinya. Itulah yang mempersulit kami melacak,” jelasnya.