24.4 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Kopontren Juga Dilibatkan di Pasar Ramadan Alun-Alun

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kabupaten Jember menjadi salah satu kota santri, karena jumlah pondok pesantren (ponpes) mencapai seribu. Oleh karena itu, sudah sewajarnya ponpes diberikan kesempatan untuk berkontribusi terhadap perekonomian Jember. Pada bulan Ramadan ini, koperasi pondok pesantren (kopontren) juga dilibatkan dalam gelaran Pasar Ramadan di Alun-Alun Jember.

Ratusan UMKM Digerakkan dalam Pasar Ramadan di Alun-alun Jember

Selama bulan puasa, Pasar Ramadan akan terus meramaikan alun-alun kebanggaan warga Jember itu. Plh Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mengatakan, kurang lebih ada 1.000 ponpes di Jember dan sejumlah 650 ponpes di antaranya memiliki jumlah santri di atas 500 orang. “Kami sudah menyiapkan stan khusus kopontren di sini (Pasar Ramadan, Red),” katanya saat melakukan peninjauan Pasar Ramadan, Sabtu (25/3).

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia memaparkan, keberhasilan gelaran Pasar Santri tahun lalu membuat pemkab kembali akan menghadirkan pelaku usaha dari kalangan santri di Pasar Ramadan. Hal itu, kata dia, agar kopontren juga bisa berkembang seiring dengan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Semangat dari kalangan pesantren juga makin tinggi untuk ikut memutar perekonomian di Jember.

Menurutnya, banyak potensi yang dimiliki pesantren dari kopontren-kopontren yang didirikan.  Kemajuan di dalam bidang ekonomi yang tampak di lingkungan pesantren. “Dengan adanya kopontren di Pasar Ramadan ini, semoga bisa membuatnya semakin berkembang. Produknya juga makin banyak dikenal,” terang Gus Firjaun.

Dengan semakin dikenalnya produk-produk kopontren, lanjutnya, ada kenaikan level nantinya. Peningkatan kualitas akhirnya juga akan dilakukan kopontren seiring dengan banyaknya permintaan dari suatu produknya. Dampak lainnya, santri-santri juga lebih produktif dengan mengembangkan soft skill dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

Gus Firjaun mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke Pasar Ramadan dan membeli produk UMKM maupun kopontren. Dengan begitu, ekonomi Jember makin cepat berputar selama bulan puasa ini. Hal itu berdampak pada turunnya laju inflasi di Jember. (sil/c2/dwi)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kabupaten Jember menjadi salah satu kota santri, karena jumlah pondok pesantren (ponpes) mencapai seribu. Oleh karena itu, sudah sewajarnya ponpes diberikan kesempatan untuk berkontribusi terhadap perekonomian Jember. Pada bulan Ramadan ini, koperasi pondok pesantren (kopontren) juga dilibatkan dalam gelaran Pasar Ramadan di Alun-Alun Jember.

Ratusan UMKM Digerakkan dalam Pasar Ramadan di Alun-alun Jember

Selama bulan puasa, Pasar Ramadan akan terus meramaikan alun-alun kebanggaan warga Jember itu. Plh Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mengatakan, kurang lebih ada 1.000 ponpes di Jember dan sejumlah 650 ponpes di antaranya memiliki jumlah santri di atas 500 orang. “Kami sudah menyiapkan stan khusus kopontren di sini (Pasar Ramadan, Red),” katanya saat melakukan peninjauan Pasar Ramadan, Sabtu (25/3).

Dia memaparkan, keberhasilan gelaran Pasar Santri tahun lalu membuat pemkab kembali akan menghadirkan pelaku usaha dari kalangan santri di Pasar Ramadan. Hal itu, kata dia, agar kopontren juga bisa berkembang seiring dengan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Semangat dari kalangan pesantren juga makin tinggi untuk ikut memutar perekonomian di Jember.

Menurutnya, banyak potensi yang dimiliki pesantren dari kopontren-kopontren yang didirikan.  Kemajuan di dalam bidang ekonomi yang tampak di lingkungan pesantren. “Dengan adanya kopontren di Pasar Ramadan ini, semoga bisa membuatnya semakin berkembang. Produknya juga makin banyak dikenal,” terang Gus Firjaun.

Dengan semakin dikenalnya produk-produk kopontren, lanjutnya, ada kenaikan level nantinya. Peningkatan kualitas akhirnya juga akan dilakukan kopontren seiring dengan banyaknya permintaan dari suatu produknya. Dampak lainnya, santri-santri juga lebih produktif dengan mengembangkan soft skill dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

Gus Firjaun mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke Pasar Ramadan dan membeli produk UMKM maupun kopontren. Dengan begitu, ekonomi Jember makin cepat berputar selama bulan puasa ini. Hal itu berdampak pada turunnya laju inflasi di Jember. (sil/c2/dwi)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kabupaten Jember menjadi salah satu kota santri, karena jumlah pondok pesantren (ponpes) mencapai seribu. Oleh karena itu, sudah sewajarnya ponpes diberikan kesempatan untuk berkontribusi terhadap perekonomian Jember. Pada bulan Ramadan ini, koperasi pondok pesantren (kopontren) juga dilibatkan dalam gelaran Pasar Ramadan di Alun-Alun Jember.

Ratusan UMKM Digerakkan dalam Pasar Ramadan di Alun-alun Jember

Selama bulan puasa, Pasar Ramadan akan terus meramaikan alun-alun kebanggaan warga Jember itu. Plh Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mengatakan, kurang lebih ada 1.000 ponpes di Jember dan sejumlah 650 ponpes di antaranya memiliki jumlah santri di atas 500 orang. “Kami sudah menyiapkan stan khusus kopontren di sini (Pasar Ramadan, Red),” katanya saat melakukan peninjauan Pasar Ramadan, Sabtu (25/3).

Dia memaparkan, keberhasilan gelaran Pasar Santri tahun lalu membuat pemkab kembali akan menghadirkan pelaku usaha dari kalangan santri di Pasar Ramadan. Hal itu, kata dia, agar kopontren juga bisa berkembang seiring dengan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Semangat dari kalangan pesantren juga makin tinggi untuk ikut memutar perekonomian di Jember.

Menurutnya, banyak potensi yang dimiliki pesantren dari kopontren-kopontren yang didirikan.  Kemajuan di dalam bidang ekonomi yang tampak di lingkungan pesantren. “Dengan adanya kopontren di Pasar Ramadan ini, semoga bisa membuatnya semakin berkembang. Produknya juga makin banyak dikenal,” terang Gus Firjaun.

Dengan semakin dikenalnya produk-produk kopontren, lanjutnya, ada kenaikan level nantinya. Peningkatan kualitas akhirnya juga akan dilakukan kopontren seiring dengan banyaknya permintaan dari suatu produknya. Dampak lainnya, santri-santri juga lebih produktif dengan mengembangkan soft skill dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

Gus Firjaun mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke Pasar Ramadan dan membeli produk UMKM maupun kopontren. Dengan begitu, ekonomi Jember makin cepat berputar selama bulan puasa ini. Hal itu berdampak pada turunnya laju inflasi di Jember. (sil/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca