Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERSARI, Radar Jember – Hujan deras dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur Kabupaten Jember dan sekitarnya sejak beberapa hari terakhir, telah menyebabkan volume debit air sungai meningkat signifikan. Bahkan beberapa titik mengalami banjir. Meskipun tidak terlampau parah, potensi serupa diprediksi masih terjadi hingga beberapa pekan depan.
BACA JUGA :Â Sisi Lain Dunia Pendidikan di Jember, Dosen pun Open Order Skripsi & Tesis
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan menguraikan, kondisi iklim di wilayah Jatim saat ini berada pada puncak musim hujan. “Potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan munculnya bencana hidrometeorologi masih mungkin terjadi antara 25 Februari sampai 3 Maret 2023,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos Radar Jember, kemarin (26/2).
Mobile_AP_Rectangle 2
Ia melanjutkan, potensi itu hampir menyasar sebagian besar wilayah di Jawa Timur. Termasuk di antaranya Kabupaten Jember, dengan berbagai potensi bencana hidrometeorologi. Seperti genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es, maupun tanah longsor, khususnya di daerah dataran tinggi. “Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi,” tambahnya. (mau/c2/bud)
- Advertisement -
SUMBERSARI, Radar Jember – Hujan deras dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur Kabupaten Jember dan sekitarnya sejak beberapa hari terakhir, telah menyebabkan volume debit air sungai meningkat signifikan. Bahkan beberapa titik mengalami banjir. Meskipun tidak terlampau parah, potensi serupa diprediksi masih terjadi hingga beberapa pekan depan.
BACA JUGA :Â Sisi Lain Dunia Pendidikan di Jember, Dosen pun Open Order Skripsi & Tesis
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan menguraikan, kondisi iklim di wilayah Jatim saat ini berada pada puncak musim hujan. “Potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan munculnya bencana hidrometeorologi masih mungkin terjadi antara 25 Februari sampai 3 Maret 2023,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos Radar Jember, kemarin (26/2).
Ia melanjutkan, potensi itu hampir menyasar sebagian besar wilayah di Jawa Timur. Termasuk di antaranya Kabupaten Jember, dengan berbagai potensi bencana hidrometeorologi. Seperti genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es, maupun tanah longsor, khususnya di daerah dataran tinggi. “Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi,” tambahnya. (mau/c2/bud)
SUMBERSARI, Radar Jember – Hujan deras dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur Kabupaten Jember dan sekitarnya sejak beberapa hari terakhir, telah menyebabkan volume debit air sungai meningkat signifikan. Bahkan beberapa titik mengalami banjir. Meskipun tidak terlampau parah, potensi serupa diprediksi masih terjadi hingga beberapa pekan depan.
BACA JUGA :Â Sisi Lain Dunia Pendidikan di Jember, Dosen pun Open Order Skripsi & Tesis
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan menguraikan, kondisi iklim di wilayah Jatim saat ini berada pada puncak musim hujan. “Potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan munculnya bencana hidrometeorologi masih mungkin terjadi antara 25 Februari sampai 3 Maret 2023,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos Radar Jember, kemarin (26/2).
Ia melanjutkan, potensi itu hampir menyasar sebagian besar wilayah di Jawa Timur. Termasuk di antaranya Kabupaten Jember, dengan berbagai potensi bencana hidrometeorologi. Seperti genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es, maupun tanah longsor, khususnya di daerah dataran tinggi. “Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi,” tambahnya. (mau/c2/bud)