Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Rencana keberangkatan haji tahun 2021 belum menuai kepastian. Padahal beberapa hari lalu, pemerintah sempat menjadwalkan keberangkatan kloter pertama haji pada 15 Juni mendatang. Namun, rencana itu menunggu keputusan pemerintah Arab Saudi. Sementara informasi terbaru, Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan, apakah haji 2021 dibuka untuk warga Saudi saja atau semua negara.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Jember Ahmad Tholabi membenarkan. Menurut dia, meski Pemerintah RI mulai menyimulasikan rencana keberangkatan haji, tapi hal itu belum efektif jika disosialisasikan ke daerah-daerah. Sebab, bisa berdampak dan membuat calon jamaah haji (CJH) bingung. “Karena mengenai berapa kuotanya, SOP-nya seperti apa, dan teknisnya itu belum ada ketentuan. Jadi, menunggu itu,” jelasnya.
Kendati begitu, biasanya rencana persiapan pemberangkatan haji mulai dibahas jauh-jauh hari sebelum keberangkatan di hari-H. Dengan waktu tersisa sekitar lima bulan, waktu persiapan perencanaan itu diyakininya masih cukup.
Mobile_AP_Rectangle 2
Tholabi juga menganjurkan agar masyarakat menanti keputusan resmi dari Pemerintah RI mengenai kepastian haji 2021. “Untuk saat ini, sebaiknya CJH menunggu informasi resmi saja dari pemerintah. Karena ini masih menjadi pembahasan oleh pemerintah kita dan pemerintah Saudi,” tukasnya.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Rencana keberangkatan haji tahun 2021 belum menuai kepastian. Padahal beberapa hari lalu, pemerintah sempat menjadwalkan keberangkatan kloter pertama haji pada 15 Juni mendatang. Namun, rencana itu menunggu keputusan pemerintah Arab Saudi. Sementara informasi terbaru, Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan, apakah haji 2021 dibuka untuk warga Saudi saja atau semua negara.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Jember Ahmad Tholabi membenarkan. Menurut dia, meski Pemerintah RI mulai menyimulasikan rencana keberangkatan haji, tapi hal itu belum efektif jika disosialisasikan ke daerah-daerah. Sebab, bisa berdampak dan membuat calon jamaah haji (CJH) bingung. “Karena mengenai berapa kuotanya, SOP-nya seperti apa, dan teknisnya itu belum ada ketentuan. Jadi, menunggu itu,” jelasnya.
Kendati begitu, biasanya rencana persiapan pemberangkatan haji mulai dibahas jauh-jauh hari sebelum keberangkatan di hari-H. Dengan waktu tersisa sekitar lima bulan, waktu persiapan perencanaan itu diyakininya masih cukup.
Tholabi juga menganjurkan agar masyarakat menanti keputusan resmi dari Pemerintah RI mengenai kepastian haji 2021. “Untuk saat ini, sebaiknya CJH menunggu informasi resmi saja dari pemerintah. Karena ini masih menjadi pembahasan oleh pemerintah kita dan pemerintah Saudi,” tukasnya.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Rencana keberangkatan haji tahun 2021 belum menuai kepastian. Padahal beberapa hari lalu, pemerintah sempat menjadwalkan keberangkatan kloter pertama haji pada 15 Juni mendatang. Namun, rencana itu menunggu keputusan pemerintah Arab Saudi. Sementara informasi terbaru, Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan, apakah haji 2021 dibuka untuk warga Saudi saja atau semua negara.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Jember Ahmad Tholabi membenarkan. Menurut dia, meski Pemerintah RI mulai menyimulasikan rencana keberangkatan haji, tapi hal itu belum efektif jika disosialisasikan ke daerah-daerah. Sebab, bisa berdampak dan membuat calon jamaah haji (CJH) bingung. “Karena mengenai berapa kuotanya, SOP-nya seperti apa, dan teknisnya itu belum ada ketentuan. Jadi, menunggu itu,” jelasnya.
Kendati begitu, biasanya rencana persiapan pemberangkatan haji mulai dibahas jauh-jauh hari sebelum keberangkatan di hari-H. Dengan waktu tersisa sekitar lima bulan, waktu persiapan perencanaan itu diyakininya masih cukup.
Tholabi juga menganjurkan agar masyarakat menanti keputusan resmi dari Pemerintah RI mengenai kepastian haji 2021. “Untuk saat ini, sebaiknya CJH menunggu informasi resmi saja dari pemerintah. Karena ini masih menjadi pembahasan oleh pemerintah kita dan pemerintah Saudi,” tukasnya.