23.4 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Diduga Korsleting, Dua Rumah Ludes Terbakar

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Warga Dusun Pontang Krajan, Desa Pontang, Kecamatan Ambulu, mendadak panik ketika dua rumah milik Jumari, 54, dan Semianto, 40, setempat dilalap si jago merah, Rabu (25/12) pukul 02.00 dini hari kemarin. Kobaran api ini muncul diduga karena adanya korsleting listrik. Sayangnya, tidak ada barang milik korban yang tertolong. Dua rumah ludes dan hanya tinggal terasnya saja.

Api terus membesar karena dua rumah milik dua bersaudara ini berdempetan dan hanya dipisah dengan lorong atau lompongan. Diduga api mulai muncul dari lorong pemisah dua rumah tersebut. Keduanya menjadikan lorong tersebut itu sebagai tempat untuk menyimpan motor, genset, dan alat-alat pertanian milik Jumari.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Saat rumah mulai terbakar, seluruh anggota keluarga berhasil keluar untuk menyelamatkan diri. Warga sekitar yang mengetahui bahwa rumah milik Jumari dan Semianto itu terbakar, hanya bisa memberikan pertolongan sederhana untuk memadamkan api menggunakan selang.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurut Jumari, sekitar pukul 01.00 dini hari, Rio, 16, anaknya, baru saja pulang dan memasukkan motornya ke dalam lorong tersebut. Sekitar satu jam kemudian, Jumari mendengar suara gemeretak api yang membakar rumahnya. Bahkan, tak lama berselang, terdengar suara ledakan. “Diperkirakan dari tangki motor dan genset, karena ada BBM-nya,” ujarnya.

Saat api mulai membakar lorong, Jumari langsung membangunkan istrinya, Misiem, 49, anak, menantu, serta cucunya. “Saat itu, api sudah membesar di bagian lompongan. Jadi, kami langsung keluar rumah dan menjauh,” ujarnya.

Dirinya sempat berteriak minta bantuan warga. Namun, api sudah membesar dan membakar ruang keluarga serta kamar milik Semianto, adik korban. Akibatnya, rumah milik Semianto turut terbakar bersama barang-barang dan surat-surat penting yang disimpan di lemari. “Yang penting, saya bisa selamat bersama keluarga. Termasuk keluarga adik saya masih bisa menyelamatkan diri,” ujarnya.

Pasca-kebarakan tersebut, warga langsung melakukan kerja bakti membersihkan rumah para korban. Beruntung, mobil milik Semianto di dalam garasi berhasil diselamatkan dengan cara didorong. Akibat kejadian ini, dua korban mengalami kerugian sekitar Rp 350 juta.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, terlihat dua rumah milik kakak beradik itu tinggal rangkanya saja. Sementara itu, tembok yang dipasang keramik juga rapuh akibat terbakar. Bahkan, dinding rumah milik Semianto retak karena panas. Di dalam rumah milik dua korban pun tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan. Tinggal terasnya saja yang belum terbakar.

Kapolsek Ambulu AKP Sudaryanto menuturkan, kejadian terbakarnya dua rumah milik kakak beradik ini diduga karena korsleting listrik. “Kebetulan, dua rumah ini bersebelahan. Ketika api muncul di bagian tengah dua rumah ini hingga terbakar bersamaan,” pungkasnya.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Warga Dusun Pontang Krajan, Desa Pontang, Kecamatan Ambulu, mendadak panik ketika dua rumah milik Jumari, 54, dan Semianto, 40, setempat dilalap si jago merah, Rabu (25/12) pukul 02.00 dini hari kemarin. Kobaran api ini muncul diduga karena adanya korsleting listrik. Sayangnya, tidak ada barang milik korban yang tertolong. Dua rumah ludes dan hanya tinggal terasnya saja.

Api terus membesar karena dua rumah milik dua bersaudara ini berdempetan dan hanya dipisah dengan lorong atau lompongan. Diduga api mulai muncul dari lorong pemisah dua rumah tersebut. Keduanya menjadikan lorong tersebut itu sebagai tempat untuk menyimpan motor, genset, dan alat-alat pertanian milik Jumari.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Saat rumah mulai terbakar, seluruh anggota keluarga berhasil keluar untuk menyelamatkan diri. Warga sekitar yang mengetahui bahwa rumah milik Jumari dan Semianto itu terbakar, hanya bisa memberikan pertolongan sederhana untuk memadamkan api menggunakan selang.

Menurut Jumari, sekitar pukul 01.00 dini hari, Rio, 16, anaknya, baru saja pulang dan memasukkan motornya ke dalam lorong tersebut. Sekitar satu jam kemudian, Jumari mendengar suara gemeretak api yang membakar rumahnya. Bahkan, tak lama berselang, terdengar suara ledakan. “Diperkirakan dari tangki motor dan genset, karena ada BBM-nya,” ujarnya.

Saat api mulai membakar lorong, Jumari langsung membangunkan istrinya, Misiem, 49, anak, menantu, serta cucunya. “Saat itu, api sudah membesar di bagian lompongan. Jadi, kami langsung keluar rumah dan menjauh,” ujarnya.

Dirinya sempat berteriak minta bantuan warga. Namun, api sudah membesar dan membakar ruang keluarga serta kamar milik Semianto, adik korban. Akibatnya, rumah milik Semianto turut terbakar bersama barang-barang dan surat-surat penting yang disimpan di lemari. “Yang penting, saya bisa selamat bersama keluarga. Termasuk keluarga adik saya masih bisa menyelamatkan diri,” ujarnya.

Pasca-kebarakan tersebut, warga langsung melakukan kerja bakti membersihkan rumah para korban. Beruntung, mobil milik Semianto di dalam garasi berhasil diselamatkan dengan cara didorong. Akibat kejadian ini, dua korban mengalami kerugian sekitar Rp 350 juta.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, terlihat dua rumah milik kakak beradik itu tinggal rangkanya saja. Sementara itu, tembok yang dipasang keramik juga rapuh akibat terbakar. Bahkan, dinding rumah milik Semianto retak karena panas. Di dalam rumah milik dua korban pun tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan. Tinggal terasnya saja yang belum terbakar.

Kapolsek Ambulu AKP Sudaryanto menuturkan, kejadian terbakarnya dua rumah milik kakak beradik ini diduga karena korsleting listrik. “Kebetulan, dua rumah ini bersebelahan. Ketika api muncul di bagian tengah dua rumah ini hingga terbakar bersamaan,” pungkasnya.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Warga Dusun Pontang Krajan, Desa Pontang, Kecamatan Ambulu, mendadak panik ketika dua rumah milik Jumari, 54, dan Semianto, 40, setempat dilalap si jago merah, Rabu (25/12) pukul 02.00 dini hari kemarin. Kobaran api ini muncul diduga karena adanya korsleting listrik. Sayangnya, tidak ada barang milik korban yang tertolong. Dua rumah ludes dan hanya tinggal terasnya saja.

Api terus membesar karena dua rumah milik dua bersaudara ini berdempetan dan hanya dipisah dengan lorong atau lompongan. Diduga api mulai muncul dari lorong pemisah dua rumah tersebut. Keduanya menjadikan lorong tersebut itu sebagai tempat untuk menyimpan motor, genset, dan alat-alat pertanian milik Jumari.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Saat rumah mulai terbakar, seluruh anggota keluarga berhasil keluar untuk menyelamatkan diri. Warga sekitar yang mengetahui bahwa rumah milik Jumari dan Semianto itu terbakar, hanya bisa memberikan pertolongan sederhana untuk memadamkan api menggunakan selang.

Menurut Jumari, sekitar pukul 01.00 dini hari, Rio, 16, anaknya, baru saja pulang dan memasukkan motornya ke dalam lorong tersebut. Sekitar satu jam kemudian, Jumari mendengar suara gemeretak api yang membakar rumahnya. Bahkan, tak lama berselang, terdengar suara ledakan. “Diperkirakan dari tangki motor dan genset, karena ada BBM-nya,” ujarnya.

Saat api mulai membakar lorong, Jumari langsung membangunkan istrinya, Misiem, 49, anak, menantu, serta cucunya. “Saat itu, api sudah membesar di bagian lompongan. Jadi, kami langsung keluar rumah dan menjauh,” ujarnya.

Dirinya sempat berteriak minta bantuan warga. Namun, api sudah membesar dan membakar ruang keluarga serta kamar milik Semianto, adik korban. Akibatnya, rumah milik Semianto turut terbakar bersama barang-barang dan surat-surat penting yang disimpan di lemari. “Yang penting, saya bisa selamat bersama keluarga. Termasuk keluarga adik saya masih bisa menyelamatkan diri,” ujarnya.

Pasca-kebarakan tersebut, warga langsung melakukan kerja bakti membersihkan rumah para korban. Beruntung, mobil milik Semianto di dalam garasi berhasil diselamatkan dengan cara didorong. Akibat kejadian ini, dua korban mengalami kerugian sekitar Rp 350 juta.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, terlihat dua rumah milik kakak beradik itu tinggal rangkanya saja. Sementara itu, tembok yang dipasang keramik juga rapuh akibat terbakar. Bahkan, dinding rumah milik Semianto retak karena panas. Di dalam rumah milik dua korban pun tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan. Tinggal terasnya saja yang belum terbakar.

Kapolsek Ambulu AKP Sudaryanto menuturkan, kejadian terbakarnya dua rumah milik kakak beradik ini diduga karena korsleting listrik. “Kebetulan, dua rumah ini bersebelahan. Ketika api muncul di bagian tengah dua rumah ini hingga terbakar bersamaan,” pungkasnya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca