Mobile_AP_Rectangle 1
Lulusan SMK juga tak perlu mengurus kartu kuning lagi. Sebab, dengan J-Pro Dai Kapeka, mereka tidak hanya mendapatkan ijazah. Tetapi, juga kartu pekerja atau kartu kuning secara bersamaan. Dalam hal ini, kerja sama sudah dilakukan dengan 176 SMK se-Jember.
Sementara, aplikasi J-Pro Garuda, terang Gus Firjaun, berkaitan dengan sosialisasi pengurusan pekerja migran secara legal. Sebab, selama ini masih banyak pekerja migran di Jember yang statusnya ilegal. Dengan adanya aplikasi tersebut, diharapkan bisa terus mengurangi hingga tidak ada sama sekali pekerja migran ilegal.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Pemkab Jember juga akan segera menjalankan program J-Berteman, yaitu Jember Bersih, Terang, dan Aman. Hal itu akan membuka kesempatan kerja outsourcing bagi warga Jember secara besar-besaran. Tujuannya tidak lain adalah untuk menekan angka pengangguran. “Ditunggu nanti 2023,” pungkas Gus Firjaun. (sil/c2/dwi)
Mobile_AP_Rectangle 2
- Advertisement -
Lulusan SMK juga tak perlu mengurus kartu kuning lagi. Sebab, dengan J-Pro Dai Kapeka, mereka tidak hanya mendapatkan ijazah. Tetapi, juga kartu pekerja atau kartu kuning secara bersamaan. Dalam hal ini, kerja sama sudah dilakukan dengan 176 SMK se-Jember.
Sementara, aplikasi J-Pro Garuda, terang Gus Firjaun, berkaitan dengan sosialisasi pengurusan pekerja migran secara legal. Sebab, selama ini masih banyak pekerja migran di Jember yang statusnya ilegal. Dengan adanya aplikasi tersebut, diharapkan bisa terus mengurangi hingga tidak ada sama sekali pekerja migran ilegal.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Pemkab Jember juga akan segera menjalankan program J-Berteman, yaitu Jember Bersih, Terang, dan Aman. Hal itu akan membuka kesempatan kerja outsourcing bagi warga Jember secara besar-besaran. Tujuannya tidak lain adalah untuk menekan angka pengangguran. “Ditunggu nanti 2023,” pungkas Gus Firjaun. (sil/c2/dwi)
Lulusan SMK juga tak perlu mengurus kartu kuning lagi. Sebab, dengan J-Pro Dai Kapeka, mereka tidak hanya mendapatkan ijazah. Tetapi, juga kartu pekerja atau kartu kuning secara bersamaan. Dalam hal ini, kerja sama sudah dilakukan dengan 176 SMK se-Jember.
Sementara, aplikasi J-Pro Garuda, terang Gus Firjaun, berkaitan dengan sosialisasi pengurusan pekerja migran secara legal. Sebab, selama ini masih banyak pekerja migran di Jember yang statusnya ilegal. Dengan adanya aplikasi tersebut, diharapkan bisa terus mengurangi hingga tidak ada sama sekali pekerja migran ilegal.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Pemkab Jember juga akan segera menjalankan program J-Berteman, yaitu Jember Bersih, Terang, dan Aman. Hal itu akan membuka kesempatan kerja outsourcing bagi warga Jember secara besar-besaran. Tujuannya tidak lain adalah untuk menekan angka pengangguran. “Ditunggu nanti 2023,” pungkas Gus Firjaun. (sil/c2/dwi)