Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Menanam buah tin beragam jenis tersebut berawal dari pengalaman pribadi Iswanto yang ingin sembuh dari asam urat. Pada medio 2015, asam uratnya kambuh di kala menunaikan ibadah haji.
Susah untuk berjalan menjadi keluhan utama Iswanto kala itu. Hingga akhirnya, warga keturunan Arab memberikan minuman buah Tin. “At- tin, tin, diulang- ulang itu dia ngomongnya. Minuman kopi saya dibuang. Awalnya saya mau marah,” ungkap Is sapaan akrab Iswanto dengan menirukan logat warga keturunan Arab itu.
Usai meneguk minuman dari buah tin tersebut, Is merasa kondisinya membaik dan kembali normal. “Langsung bisa jalan. Langsung enak badan saya,” tuturnya lagi. Usai kejadian itu, Is menceritakan ke anak- anaknya dan sanak saudaranya. Namun, dia masih belum mengerti dengan minuman buah tin yang diseduhnya. “Anak saya yang paham bahwa minuman itu dari buah tin, karena menirukan ucapan orang pemberi minuman tersebut,” terangnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Selanjutnya, ketika Is menjalankan ibadah Haji yang kedua kalinya. Dia berniat untuk membeli langsung bibit buah tin di Jeddah. “Saat itu beli 11 biji tanaman buah tin, untuk ditanam di rumah,” terangnya. Sayangnya, dari 11 biji buah tin tersebut, yang tumbuh hanya satu saja.
Semangatnya untuk tetap memiliki kebun dan tanaman buah Tin tidak pudar. Ia pun mencari pengepul di Indonesia. Hingga sempat ia beli bibitnya ke luar negeri. Hingga saat ini tanaman buah Tin di kebunnya sudah mencapai 215 pohon yang terdiri dari 12 jenis yang berbeda.
Jurnalis: Dian Cahyani, Dwi Siswanto
Fotografer: Dwi Siswanto
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Menanam buah tin beragam jenis tersebut berawal dari pengalaman pribadi Iswanto yang ingin sembuh dari asam urat. Pada medio 2015, asam uratnya kambuh di kala menunaikan ibadah haji.
Susah untuk berjalan menjadi keluhan utama Iswanto kala itu. Hingga akhirnya, warga keturunan Arab memberikan minuman buah Tin. “At- tin, tin, diulang- ulang itu dia ngomongnya. Minuman kopi saya dibuang. Awalnya saya mau marah,” ungkap Is sapaan akrab Iswanto dengan menirukan logat warga keturunan Arab itu.
Usai meneguk minuman dari buah tin tersebut, Is merasa kondisinya membaik dan kembali normal. “Langsung bisa jalan. Langsung enak badan saya,” tuturnya lagi. Usai kejadian itu, Is menceritakan ke anak- anaknya dan sanak saudaranya. Namun, dia masih belum mengerti dengan minuman buah tin yang diseduhnya. “Anak saya yang paham bahwa minuman itu dari buah tin, karena menirukan ucapan orang pemberi minuman tersebut,” terangnya.
Selanjutnya, ketika Is menjalankan ibadah Haji yang kedua kalinya. Dia berniat untuk membeli langsung bibit buah tin di Jeddah. “Saat itu beli 11 biji tanaman buah tin, untuk ditanam di rumah,” terangnya. Sayangnya, dari 11 biji buah tin tersebut, yang tumbuh hanya satu saja.
Semangatnya untuk tetap memiliki kebun dan tanaman buah Tin tidak pudar. Ia pun mencari pengepul di Indonesia. Hingga sempat ia beli bibitnya ke luar negeri. Hingga saat ini tanaman buah Tin di kebunnya sudah mencapai 215 pohon yang terdiri dari 12 jenis yang berbeda.
Jurnalis: Dian Cahyani, Dwi Siswanto
Fotografer: Dwi Siswanto
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Menanam buah tin beragam jenis tersebut berawal dari pengalaman pribadi Iswanto yang ingin sembuh dari asam urat. Pada medio 2015, asam uratnya kambuh di kala menunaikan ibadah haji.
Susah untuk berjalan menjadi keluhan utama Iswanto kala itu. Hingga akhirnya, warga keturunan Arab memberikan minuman buah Tin. “At- tin, tin, diulang- ulang itu dia ngomongnya. Minuman kopi saya dibuang. Awalnya saya mau marah,” ungkap Is sapaan akrab Iswanto dengan menirukan logat warga keturunan Arab itu.
Usai meneguk minuman dari buah tin tersebut, Is merasa kondisinya membaik dan kembali normal. “Langsung bisa jalan. Langsung enak badan saya,” tuturnya lagi. Usai kejadian itu, Is menceritakan ke anak- anaknya dan sanak saudaranya. Namun, dia masih belum mengerti dengan minuman buah tin yang diseduhnya. “Anak saya yang paham bahwa minuman itu dari buah tin, karena menirukan ucapan orang pemberi minuman tersebut,” terangnya.
Selanjutnya, ketika Is menjalankan ibadah Haji yang kedua kalinya. Dia berniat untuk membeli langsung bibit buah tin di Jeddah. “Saat itu beli 11 biji tanaman buah tin, untuk ditanam di rumah,” terangnya. Sayangnya, dari 11 biji buah tin tersebut, yang tumbuh hanya satu saja.
Semangatnya untuk tetap memiliki kebun dan tanaman buah Tin tidak pudar. Ia pun mencari pengepul di Indonesia. Hingga sempat ia beli bibitnya ke luar negeri. Hingga saat ini tanaman buah Tin di kebunnya sudah mencapai 215 pohon yang terdiri dari 12 jenis yang berbeda.
Jurnalis: Dian Cahyani, Dwi Siswanto
Fotografer: Dwi Siswanto