21.8 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Stunting Masih Jadi PR Bersama, Jember Dapat Perhatian Khusus

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBERSARI, Radar Jember – Stunting merupakan salah satu PR yang cukup besar bagi semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Jember. Sebab, di Jatim, angka stunting di Jember masih cukup tinggi. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus mengajak seluruh pihak untuk mendorong asupan gizi yang baik kepada tumbuh kembang anak. Termasuk di sektor pendidikan.

BACA JUGA : Warga Patrang Geger, Ada Mayat Tersangkut Batu di Aliran Sungai Jompo

“Dalam program penurunan stunting yang diselenggarakan di setiap sekolah diharapkan semua elemen turut bekerja sama dan bersinergi. Sebab, lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang unggul sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,” ungkapnya saat hadir dalam acara LKS SMK 2023 se-Jatim di Jember, dua hari lalu.

Mobile_AP_Rectangle 2

Program aksi bergizi di setiap sekolah itu bertujuan untuk menurunkan stunting di setiap kabupaten yang ada di Jatim. Khususnya Jember yang pada tahun 2022 memiliki angka prevalensi stunting tertinggi se-Jatim. Sebesar 35,9 persen. Hal tersebut mendapatkan perhatian khusus dari orang nomor satu se-Jatim itu, berupa evaluasi dan edukasi kepada OPD dan bantuan beberapa alat kesehatan di setiap instansi pendidikan melalui Kementerian Kesehatan.

“Dalam gerakan aksi bergizi di setiap sekolah yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan yang meliputi senam bersama, sarapan bersama, minum tablet tambah darah bersama, serta edukasi gizi seimbang yang dilaksanakan di sekolah SMP/SMA dan ponpes,” lanjutnya.

Selain itu, penurunan angka stunting di Jatim melalui program aksi bergizi telah diikuti sebanyak 437 sekolah dan 117.796 siswa sekolah. Jumlah tersebut menjadi jumlah terbanyak di seluruh Indonesia.  (kim/c2/bud)

- Advertisement -

SUMBERSARI, Radar Jember – Stunting merupakan salah satu PR yang cukup besar bagi semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Jember. Sebab, di Jatim, angka stunting di Jember masih cukup tinggi. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus mengajak seluruh pihak untuk mendorong asupan gizi yang baik kepada tumbuh kembang anak. Termasuk di sektor pendidikan.

BACA JUGA : Warga Patrang Geger, Ada Mayat Tersangkut Batu di Aliran Sungai Jompo

“Dalam program penurunan stunting yang diselenggarakan di setiap sekolah diharapkan semua elemen turut bekerja sama dan bersinergi. Sebab, lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang unggul sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,” ungkapnya saat hadir dalam acara LKS SMK 2023 se-Jatim di Jember, dua hari lalu.

Program aksi bergizi di setiap sekolah itu bertujuan untuk menurunkan stunting di setiap kabupaten yang ada di Jatim. Khususnya Jember yang pada tahun 2022 memiliki angka prevalensi stunting tertinggi se-Jatim. Sebesar 35,9 persen. Hal tersebut mendapatkan perhatian khusus dari orang nomor satu se-Jatim itu, berupa evaluasi dan edukasi kepada OPD dan bantuan beberapa alat kesehatan di setiap instansi pendidikan melalui Kementerian Kesehatan.

“Dalam gerakan aksi bergizi di setiap sekolah yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan yang meliputi senam bersama, sarapan bersama, minum tablet tambah darah bersama, serta edukasi gizi seimbang yang dilaksanakan di sekolah SMP/SMA dan ponpes,” lanjutnya.

Selain itu, penurunan angka stunting di Jatim melalui program aksi bergizi telah diikuti sebanyak 437 sekolah dan 117.796 siswa sekolah. Jumlah tersebut menjadi jumlah terbanyak di seluruh Indonesia.  (kim/c2/bud)

SUMBERSARI, Radar Jember – Stunting merupakan salah satu PR yang cukup besar bagi semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Jember. Sebab, di Jatim, angka stunting di Jember masih cukup tinggi. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus mengajak seluruh pihak untuk mendorong asupan gizi yang baik kepada tumbuh kembang anak. Termasuk di sektor pendidikan.

BACA JUGA : Warga Patrang Geger, Ada Mayat Tersangkut Batu di Aliran Sungai Jompo

“Dalam program penurunan stunting yang diselenggarakan di setiap sekolah diharapkan semua elemen turut bekerja sama dan bersinergi. Sebab, lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang unggul sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,” ungkapnya saat hadir dalam acara LKS SMK 2023 se-Jatim di Jember, dua hari lalu.

Program aksi bergizi di setiap sekolah itu bertujuan untuk menurunkan stunting di setiap kabupaten yang ada di Jatim. Khususnya Jember yang pada tahun 2022 memiliki angka prevalensi stunting tertinggi se-Jatim. Sebesar 35,9 persen. Hal tersebut mendapatkan perhatian khusus dari orang nomor satu se-Jatim itu, berupa evaluasi dan edukasi kepada OPD dan bantuan beberapa alat kesehatan di setiap instansi pendidikan melalui Kementerian Kesehatan.

“Dalam gerakan aksi bergizi di setiap sekolah yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan yang meliputi senam bersama, sarapan bersama, minum tablet tambah darah bersama, serta edukasi gizi seimbang yang dilaksanakan di sekolah SMP/SMA dan ponpes,” lanjutnya.

Selain itu, penurunan angka stunting di Jatim melalui program aksi bergizi telah diikuti sebanyak 437 sekolah dan 117.796 siswa sekolah. Jumlah tersebut menjadi jumlah terbanyak di seluruh Indonesia.  (kim/c2/bud)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca