JEMBER, RADARJEMBER.ID – PENYESUAIAN dengan keadaan dan terus inovatif menjadi salah satu cara untuk bertahan dan keluar dari dampak pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan Lusia Irawati. Berawal dari budi daya ikan lele, dia melakukan inovasi mengembangkan berbagai olahan makan berbasis lele. Bahkan juga berinovasi membuat keripik dari aneka buah-buahan.

Ditemui di kediamannya di Gang Matrix, Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Lusia menunjukan kolam lele yang dibangun di samping rumahnya. Berangkat dari kolam lele itulah, inovasi Lusia terus bermunculan untuk menciptakan olahan lele, termasuk dalam masa pandemi. “Dulu hanya ternak lele saja,” ungkapnya.
Karena menyayangkan lele yang dijual dan harganya di tengkulak juga tipis, Lusia bergerak untuk mencoba produksi olahan berbahan lele. “Lele yang saya pelihara ini pakan full pelet. Jadi, kalau dijual dan dicampur dengan lele lainnya itu sayang. Ada rasa mengganjal di hati,” tuturnya.
Makanan olahan lele yang dia ciptakan mulai dari nuget, stik duri, abon, hingga pastel kering. Bahkan, Lusia juga berinovasi membuat sate lele, steak lele, sampai burger lele.
Selama pandemi, omzet penjualan olahan lele yang diberi nama Matrix Lele tersebut cukup stabil. Lusia kebagian mengolah lele dengan aneka ragam makanan hingga camilan. Sementara, Anjar, sang suami, memasarkan produknya lewat media sosial.
Dia mengaku punya resep tersendiri untuk menjaga kualitas olahan lelenya tidak berbau amis. Caranya cukup sederhana. Bagian kulit lele dikelupas, menyisakan daging dan duri. “Yang lama memang proses mengelupas kulit lele,” terangnya.
Di etalase rumahnya juga ada olahan keripik dari buah-buahan. Hingga kini, dia masih mencari cara membuat keripik dari buah naga yang produksinya di Jember dan sekitarnya melimpah. “Buah naga itu menggumpal seperti karamel. Tapi ini terus dicoba. Yakin bisa diolah jadi keripik,” pungkasnya.
Reporter : Dwi Siswanto/Radar Jember
Fotografer : Dwi Siswanto/Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember