Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di barat Alun-Alun Jember rupanya masih cukup sulit untuk ditertibkan. Sudah beberapa kali mereka ditertibkan oleh Satpol PP maupun anggota kepolisian, namun selang beberapa waktu kemudian kembali melapak di sana.
Keberadaan PKL yang berjualan dirasa cukup mengganggu pengguna jalan. “Seharusnya PKL tetap berjualan di sisi barat Jalan Kartini, karena kalau berjualan di sisi timur jalan, maka akan mengganggu pengguna jalan,” kata Samsul, 34, warga Jember Lor, Kecamatan Patrang.
Jika sedang tidak ada petugas, PKL berani membuka lapak dagangannya di sisi timur jalan. Namun, saat petugas datang, barulah mereka pindah ke sisi barat jalan. Pasalnya, ketika mereka sudah berjualan di sisi timur, pembeli pasti berhenti di kanan jalan dan tidak mau memarkir motor di tempat yang disediakan. “Sehingga ini yang semakin semrawut, biasa selain petugas Satpol PP yang menertibkan, ada petugas dari Polsek Patrang,” imbuhnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Petugas beberapa kali menertibkan dan memberikan sosialisasi agar PKL yang ingin berjualan di kawasan alun-alun tetap membuka lapaknya di sisi barat. Hal ini bertujuan untuk keamanan dan kenyamanan baik pengguna jalan, pengunjung alun-alun, maupun pedagang itu sendiri.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di barat Alun-Alun Jember rupanya masih cukup sulit untuk ditertibkan. Sudah beberapa kali mereka ditertibkan oleh Satpol PP maupun anggota kepolisian, namun selang beberapa waktu kemudian kembali melapak di sana.
Keberadaan PKL yang berjualan dirasa cukup mengganggu pengguna jalan. “Seharusnya PKL tetap berjualan di sisi barat Jalan Kartini, karena kalau berjualan di sisi timur jalan, maka akan mengganggu pengguna jalan,” kata Samsul, 34, warga Jember Lor, Kecamatan Patrang.
Jika sedang tidak ada petugas, PKL berani membuka lapak dagangannya di sisi timur jalan. Namun, saat petugas datang, barulah mereka pindah ke sisi barat jalan. Pasalnya, ketika mereka sudah berjualan di sisi timur, pembeli pasti berhenti di kanan jalan dan tidak mau memarkir motor di tempat yang disediakan. “Sehingga ini yang semakin semrawut, biasa selain petugas Satpol PP yang menertibkan, ada petugas dari Polsek Patrang,” imbuhnya.
Petugas beberapa kali menertibkan dan memberikan sosialisasi agar PKL yang ingin berjualan di kawasan alun-alun tetap membuka lapaknya di sisi barat. Hal ini bertujuan untuk keamanan dan kenyamanan baik pengguna jalan, pengunjung alun-alun, maupun pedagang itu sendiri.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di barat Alun-Alun Jember rupanya masih cukup sulit untuk ditertibkan. Sudah beberapa kali mereka ditertibkan oleh Satpol PP maupun anggota kepolisian, namun selang beberapa waktu kemudian kembali melapak di sana.
Keberadaan PKL yang berjualan dirasa cukup mengganggu pengguna jalan. “Seharusnya PKL tetap berjualan di sisi barat Jalan Kartini, karena kalau berjualan di sisi timur jalan, maka akan mengganggu pengguna jalan,” kata Samsul, 34, warga Jember Lor, Kecamatan Patrang.
Jika sedang tidak ada petugas, PKL berani membuka lapak dagangannya di sisi timur jalan. Namun, saat petugas datang, barulah mereka pindah ke sisi barat jalan. Pasalnya, ketika mereka sudah berjualan di sisi timur, pembeli pasti berhenti di kanan jalan dan tidak mau memarkir motor di tempat yang disediakan. “Sehingga ini yang semakin semrawut, biasa selain petugas Satpol PP yang menertibkan, ada petugas dari Polsek Patrang,” imbuhnya.
Petugas beberapa kali menertibkan dan memberikan sosialisasi agar PKL yang ingin berjualan di kawasan alun-alun tetap membuka lapaknya di sisi barat. Hal ini bertujuan untuk keamanan dan kenyamanan baik pengguna jalan, pengunjung alun-alun, maupun pedagang itu sendiri.