22.7 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Sederhana Sarat Makna

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perayaan Natal menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat kristiani. Tapi, karena tahun ini masih berada di masa pandemi, pelaksanaannya menjadi berbeda dari biasanya. Sederhana dan berlangsung secara virtual. Kendati sederhana, tetap sarat makna.

Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Yusup Jember Romo Henrikus Suwaji O Carm menjelaskan, Natal adalah perayaan imani Allah menjadi manusia. Ia datang ke dunia untuk memberi kekuatan bagi setiap insan bahwa perjuangan di dunia tidaklah sia-sia. “Sedangkan tema pada Natal kali ini adalah mereka akan menamakan Immanuel,” jelasnya.

Perayaan Misa Natal yang dilakukan secara virtual dan sederhana ini justru dinilainya lebih klop dengan sejarah Yesus. Perayaan yang relatif glamor seperti sebelumnya, kata dia, sebenarnya merupakan pengaruh dari budaya Eropa. “Esensinya perayaan Natal itu sederhana. Sesuai dengan sejarah Yesus. Yang penting maknanya,” ungkapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Henrikus juga menjelaskan, ketika Tuhan Yang Mahakuasa itu menjadi manusia, predikatnya tetap kecil. Jadi, suasana pandemi dan tema Natal kali ini mengajarkan kepada jemaat untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan. “Merayakan Natal dengan sederhana dan khusyuk maknanya lebih tinggi,” tambahnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan, hidup tak pernah lepas dari berbagai macam masalah. Masalah itu terkadang membuat manusia jatuh, putus asa, dan tidak percaya lagi kepada Tuhan. “Saat menghadapi situasi sulit sekalipun, ingatlah kata Immanuel,” ucap Henrikus.

Aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Linda Arcelina mengungkapkan, makna Misa Natal kali ini mengangkat tentang anak Allah yang datang menyelamatkan manusia. Di mana banyak manusia yang melakukan dosa. Sehingga dosa manusia terhapus. “Dari sini kita bisa bangkit dari keterpurukan. Kalau dihubungkan dengan kondisi Covid-19, yakni keterpurukan yang diakibatkan dari situasi pandemi ini,” ujarnya.

Menurut Linda, Natal tahun ini juga menjadi momentum mengajak umat Katolik agar lebih taat. Termasuk taat menerapkan protokol kesehatan (prokes) di situasi pandemi. “Keyakinan dan ketaatan inilah yang akan membuat Tuhan selalu bersama kita,” pungkasnya.

 

Khidmat, meski Beda Cara

Perayaan Natal bagi umat Kristen dan Katolik tahun ini berbeda. Karena masih di masa pandemi, maka proses peribadatan dilakukan dengan pembatasan dan dilakukan secara virtual.

Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Jember Ignatius Sumarwiadi mengatakan, pembatasan perayaan Natal tahun ini seiring adanya imbauan dan maklumat agar menghindari kerumunan. “Seiring dengan imbauan yang ada, kami (umat Kristen dan Katolik di Jember, Red) mematuhi itu,” jelasnya.

Ia menyebut, dari sekitar 75 gereja di Jember, yang menyelenggarakan ibadat tatap muka hanya 25 gereja. Selebihnya menyelenggarakan secara daring atau virtual. Bahkan, sejumlah gereja besar di Jember pun tidak mengadakan Misa Natal. Seperti Gereja Santo Yusup dan Gereja Kristus Tuhan. “Kami tidak ingin peribadatan ini justru menjadi klaster baru penyebaran pandemi. Karena itu, dilakukan pembatasan,” tutur Sumarwiadi.

Meski dilakukan dengan cara berbeda, tapi ia tetap meyakini hal itu tidak mengurangi kesakralan dan nuansa khidmat peribadatan. Tidak hanya membatasi perayaan Natal, pihaknya juga melakukan pembatasan untuk perayaan tahu baru 2021 yang biasanya dilakukan berbarengan.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perayaan Natal menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat kristiani. Tapi, karena tahun ini masih berada di masa pandemi, pelaksanaannya menjadi berbeda dari biasanya. Sederhana dan berlangsung secara virtual. Kendati sederhana, tetap sarat makna.

Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Yusup Jember Romo Henrikus Suwaji O Carm menjelaskan, Natal adalah perayaan imani Allah menjadi manusia. Ia datang ke dunia untuk memberi kekuatan bagi setiap insan bahwa perjuangan di dunia tidaklah sia-sia. “Sedangkan tema pada Natal kali ini adalah mereka akan menamakan Immanuel,” jelasnya.

Perayaan Misa Natal yang dilakukan secara virtual dan sederhana ini justru dinilainya lebih klop dengan sejarah Yesus. Perayaan yang relatif glamor seperti sebelumnya, kata dia, sebenarnya merupakan pengaruh dari budaya Eropa. “Esensinya perayaan Natal itu sederhana. Sesuai dengan sejarah Yesus. Yang penting maknanya,” ungkapnya.

Henrikus juga menjelaskan, ketika Tuhan Yang Mahakuasa itu menjadi manusia, predikatnya tetap kecil. Jadi, suasana pandemi dan tema Natal kali ini mengajarkan kepada jemaat untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan. “Merayakan Natal dengan sederhana dan khusyuk maknanya lebih tinggi,” tambahnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan, hidup tak pernah lepas dari berbagai macam masalah. Masalah itu terkadang membuat manusia jatuh, putus asa, dan tidak percaya lagi kepada Tuhan. “Saat menghadapi situasi sulit sekalipun, ingatlah kata Immanuel,” ucap Henrikus.

Aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Linda Arcelina mengungkapkan, makna Misa Natal kali ini mengangkat tentang anak Allah yang datang menyelamatkan manusia. Di mana banyak manusia yang melakukan dosa. Sehingga dosa manusia terhapus. “Dari sini kita bisa bangkit dari keterpurukan. Kalau dihubungkan dengan kondisi Covid-19, yakni keterpurukan yang diakibatkan dari situasi pandemi ini,” ujarnya.

Menurut Linda, Natal tahun ini juga menjadi momentum mengajak umat Katolik agar lebih taat. Termasuk taat menerapkan protokol kesehatan (prokes) di situasi pandemi. “Keyakinan dan ketaatan inilah yang akan membuat Tuhan selalu bersama kita,” pungkasnya.

 

Khidmat, meski Beda Cara

Perayaan Natal bagi umat Kristen dan Katolik tahun ini berbeda. Karena masih di masa pandemi, maka proses peribadatan dilakukan dengan pembatasan dan dilakukan secara virtual.

Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Jember Ignatius Sumarwiadi mengatakan, pembatasan perayaan Natal tahun ini seiring adanya imbauan dan maklumat agar menghindari kerumunan. “Seiring dengan imbauan yang ada, kami (umat Kristen dan Katolik di Jember, Red) mematuhi itu,” jelasnya.

Ia menyebut, dari sekitar 75 gereja di Jember, yang menyelenggarakan ibadat tatap muka hanya 25 gereja. Selebihnya menyelenggarakan secara daring atau virtual. Bahkan, sejumlah gereja besar di Jember pun tidak mengadakan Misa Natal. Seperti Gereja Santo Yusup dan Gereja Kristus Tuhan. “Kami tidak ingin peribadatan ini justru menjadi klaster baru penyebaran pandemi. Karena itu, dilakukan pembatasan,” tutur Sumarwiadi.

Meski dilakukan dengan cara berbeda, tapi ia tetap meyakini hal itu tidak mengurangi kesakralan dan nuansa khidmat peribadatan. Tidak hanya membatasi perayaan Natal, pihaknya juga melakukan pembatasan untuk perayaan tahu baru 2021 yang biasanya dilakukan berbarengan.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perayaan Natal menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat kristiani. Tapi, karena tahun ini masih berada di masa pandemi, pelaksanaannya menjadi berbeda dari biasanya. Sederhana dan berlangsung secara virtual. Kendati sederhana, tetap sarat makna.

Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Yusup Jember Romo Henrikus Suwaji O Carm menjelaskan, Natal adalah perayaan imani Allah menjadi manusia. Ia datang ke dunia untuk memberi kekuatan bagi setiap insan bahwa perjuangan di dunia tidaklah sia-sia. “Sedangkan tema pada Natal kali ini adalah mereka akan menamakan Immanuel,” jelasnya.

Perayaan Misa Natal yang dilakukan secara virtual dan sederhana ini justru dinilainya lebih klop dengan sejarah Yesus. Perayaan yang relatif glamor seperti sebelumnya, kata dia, sebenarnya merupakan pengaruh dari budaya Eropa. “Esensinya perayaan Natal itu sederhana. Sesuai dengan sejarah Yesus. Yang penting maknanya,” ungkapnya.

Henrikus juga menjelaskan, ketika Tuhan Yang Mahakuasa itu menjadi manusia, predikatnya tetap kecil. Jadi, suasana pandemi dan tema Natal kali ini mengajarkan kepada jemaat untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan. “Merayakan Natal dengan sederhana dan khusyuk maknanya lebih tinggi,” tambahnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan, hidup tak pernah lepas dari berbagai macam masalah. Masalah itu terkadang membuat manusia jatuh, putus asa, dan tidak percaya lagi kepada Tuhan. “Saat menghadapi situasi sulit sekalipun, ingatlah kata Immanuel,” ucap Henrikus.

Aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Linda Arcelina mengungkapkan, makna Misa Natal kali ini mengangkat tentang anak Allah yang datang menyelamatkan manusia. Di mana banyak manusia yang melakukan dosa. Sehingga dosa manusia terhapus. “Dari sini kita bisa bangkit dari keterpurukan. Kalau dihubungkan dengan kondisi Covid-19, yakni keterpurukan yang diakibatkan dari situasi pandemi ini,” ujarnya.

Menurut Linda, Natal tahun ini juga menjadi momentum mengajak umat Katolik agar lebih taat. Termasuk taat menerapkan protokol kesehatan (prokes) di situasi pandemi. “Keyakinan dan ketaatan inilah yang akan membuat Tuhan selalu bersama kita,” pungkasnya.

 

Khidmat, meski Beda Cara

Perayaan Natal bagi umat Kristen dan Katolik tahun ini berbeda. Karena masih di masa pandemi, maka proses peribadatan dilakukan dengan pembatasan dan dilakukan secara virtual.

Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Jember Ignatius Sumarwiadi mengatakan, pembatasan perayaan Natal tahun ini seiring adanya imbauan dan maklumat agar menghindari kerumunan. “Seiring dengan imbauan yang ada, kami (umat Kristen dan Katolik di Jember, Red) mematuhi itu,” jelasnya.

Ia menyebut, dari sekitar 75 gereja di Jember, yang menyelenggarakan ibadat tatap muka hanya 25 gereja. Selebihnya menyelenggarakan secara daring atau virtual. Bahkan, sejumlah gereja besar di Jember pun tidak mengadakan Misa Natal. Seperti Gereja Santo Yusup dan Gereja Kristus Tuhan. “Kami tidak ingin peribadatan ini justru menjadi klaster baru penyebaran pandemi. Karena itu, dilakukan pembatasan,” tutur Sumarwiadi.

Meski dilakukan dengan cara berbeda, tapi ia tetap meyakini hal itu tidak mengurangi kesakralan dan nuansa khidmat peribadatan. Tidak hanya membatasi perayaan Natal, pihaknya juga melakukan pembatasan untuk perayaan tahu baru 2021 yang biasanya dilakukan berbarengan.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca