30.5 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Penyajiannya Ramah Lingkungan, Nasi Gilda Tempatnya Kaum Milenial

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – DEMI berkontribusi mengurangi penggunaan plastik, tempat makan ini menggunakan alat makan dan minum terbuat dari kayu. Sesuai konsep awal ketika membangun rumah makan ini, Ismi Sulistyawati bertekad untuk memberikan edukasi dan menularkan kepada pengunjung yang hadir untuk mengurangi penggunaan plastik yang dapat menjadi sampah.

Yuk Nikmatin Nasi Gilda yang Pedasnya Bikin Nagih

Tujuan mulia ini, membuat tempat makan di jalan Karimata, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari ini ramai dikunjungi oleh kaum milenial. Selain pengunjung tertarik akan lezat dan pedasnya nasi gilda, penyajian yang disajikan di setiap menu dengan menggunakan bahan kayu juga menjadi daya tarik tersendiri.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pedasnya nasi gilda ini, berawal dari masakan rumahan Ismi untuk keluarganya. Ide membuat nasi gilda ini muncul saat pandemi kemarin. Menurutnya, nasil gilda merupakan tantangan masakan dari anaknya Ardhian Hadi Mahendra yang mengelola rumah makan tersebut. Akhirnya Ismi mengolah masakan sedemikian rupa yang enak, pedas, dan nikmat. Satu lagi, harganya tetap dipertahankan murah. “Saya ambil tantangan dari anak saya,” ucap Ismi.

Ismi mengaku sempat mencari resep dari media sosial. Namun, hasilnya masakan yang dihasilkan tidak nikmat di lidah, seperti terasa sangat berat di lidah. Setelah berapa resep ia pelajari, tak kunjung juga menemukan rasa yang pas. Akhirnya Ismi mencoba dengan resep yang ia buat sendiri dan dipadukan dengan resep masakan rumahan ismi. Akhirnya terciptalah menu masakan yang pedas tapi ringan di mulut.

Dalam masakannya ini, Ismi tidak menggunakan monosodium glutamate (msg) atau penyedap rasa. Ia ingin menampilkan makanan yang sehat untuk dikonsumsi masyarakat. Semua bahan yang digunakan semuanya berasal dari bahan segar dan langsung dibuat saat ada pesanan. “Jadi ketika ada yang pesan baru kami buat nasi gilda,”ungkanya.

Kenikmatan nasi gilda dapat dirasakan saat menyuapkan nasi dan lauknya kedalam mulut menggunakan sendok yang berbahan kayu. Rasa pertama yang dirasa pedas dan manis, kunyahan demi kunyahan akan berasa gurih serta segarnya sayur yang melebur menjadi sebuah rasa yang nikmat dan sangat ringan dilidah. “Peleburan rasa seperti inilah yang membawa pengunjung datang kembali lagi,”ujar Ismi.

Jurnalis: mg3
Fotografer: SUTAN CADENA/RADAR JEMBER
Editor: Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – DEMI berkontribusi mengurangi penggunaan plastik, tempat makan ini menggunakan alat makan dan minum terbuat dari kayu. Sesuai konsep awal ketika membangun rumah makan ini, Ismi Sulistyawati bertekad untuk memberikan edukasi dan menularkan kepada pengunjung yang hadir untuk mengurangi penggunaan plastik yang dapat menjadi sampah.

Yuk Nikmatin Nasi Gilda yang Pedasnya Bikin Nagih

Tujuan mulia ini, membuat tempat makan di jalan Karimata, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari ini ramai dikunjungi oleh kaum milenial. Selain pengunjung tertarik akan lezat dan pedasnya nasi gilda, penyajian yang disajikan di setiap menu dengan menggunakan bahan kayu juga menjadi daya tarik tersendiri.

Pedasnya nasi gilda ini, berawal dari masakan rumahan Ismi untuk keluarganya. Ide membuat nasi gilda ini muncul saat pandemi kemarin. Menurutnya, nasil gilda merupakan tantangan masakan dari anaknya Ardhian Hadi Mahendra yang mengelola rumah makan tersebut. Akhirnya Ismi mengolah masakan sedemikian rupa yang enak, pedas, dan nikmat. Satu lagi, harganya tetap dipertahankan murah. “Saya ambil tantangan dari anak saya,” ucap Ismi.

Ismi mengaku sempat mencari resep dari media sosial. Namun, hasilnya masakan yang dihasilkan tidak nikmat di lidah, seperti terasa sangat berat di lidah. Setelah berapa resep ia pelajari, tak kunjung juga menemukan rasa yang pas. Akhirnya Ismi mencoba dengan resep yang ia buat sendiri dan dipadukan dengan resep masakan rumahan ismi. Akhirnya terciptalah menu masakan yang pedas tapi ringan di mulut.

Dalam masakannya ini, Ismi tidak menggunakan monosodium glutamate (msg) atau penyedap rasa. Ia ingin menampilkan makanan yang sehat untuk dikonsumsi masyarakat. Semua bahan yang digunakan semuanya berasal dari bahan segar dan langsung dibuat saat ada pesanan. “Jadi ketika ada yang pesan baru kami buat nasi gilda,”ungkanya.

Kenikmatan nasi gilda dapat dirasakan saat menyuapkan nasi dan lauknya kedalam mulut menggunakan sendok yang berbahan kayu. Rasa pertama yang dirasa pedas dan manis, kunyahan demi kunyahan akan berasa gurih serta segarnya sayur yang melebur menjadi sebuah rasa yang nikmat dan sangat ringan dilidah. “Peleburan rasa seperti inilah yang membawa pengunjung datang kembali lagi,”ujar Ismi.

Jurnalis: mg3
Fotografer: SUTAN CADENA/RADAR JEMBER
Editor: Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – DEMI berkontribusi mengurangi penggunaan plastik, tempat makan ini menggunakan alat makan dan minum terbuat dari kayu. Sesuai konsep awal ketika membangun rumah makan ini, Ismi Sulistyawati bertekad untuk memberikan edukasi dan menularkan kepada pengunjung yang hadir untuk mengurangi penggunaan plastik yang dapat menjadi sampah.

Yuk Nikmatin Nasi Gilda yang Pedasnya Bikin Nagih

Tujuan mulia ini, membuat tempat makan di jalan Karimata, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari ini ramai dikunjungi oleh kaum milenial. Selain pengunjung tertarik akan lezat dan pedasnya nasi gilda, penyajian yang disajikan di setiap menu dengan menggunakan bahan kayu juga menjadi daya tarik tersendiri.

Pedasnya nasi gilda ini, berawal dari masakan rumahan Ismi untuk keluarganya. Ide membuat nasi gilda ini muncul saat pandemi kemarin. Menurutnya, nasil gilda merupakan tantangan masakan dari anaknya Ardhian Hadi Mahendra yang mengelola rumah makan tersebut. Akhirnya Ismi mengolah masakan sedemikian rupa yang enak, pedas, dan nikmat. Satu lagi, harganya tetap dipertahankan murah. “Saya ambil tantangan dari anak saya,” ucap Ismi.

Ismi mengaku sempat mencari resep dari media sosial. Namun, hasilnya masakan yang dihasilkan tidak nikmat di lidah, seperti terasa sangat berat di lidah. Setelah berapa resep ia pelajari, tak kunjung juga menemukan rasa yang pas. Akhirnya Ismi mencoba dengan resep yang ia buat sendiri dan dipadukan dengan resep masakan rumahan ismi. Akhirnya terciptalah menu masakan yang pedas tapi ringan di mulut.

Dalam masakannya ini, Ismi tidak menggunakan monosodium glutamate (msg) atau penyedap rasa. Ia ingin menampilkan makanan yang sehat untuk dikonsumsi masyarakat. Semua bahan yang digunakan semuanya berasal dari bahan segar dan langsung dibuat saat ada pesanan. “Jadi ketika ada yang pesan baru kami buat nasi gilda,”ungkanya.

Kenikmatan nasi gilda dapat dirasakan saat menyuapkan nasi dan lauknya kedalam mulut menggunakan sendok yang berbahan kayu. Rasa pertama yang dirasa pedas dan manis, kunyahan demi kunyahan akan berasa gurih serta segarnya sayur yang melebur menjadi sebuah rasa yang nikmat dan sangat ringan dilidah. “Peleburan rasa seperti inilah yang membawa pengunjung datang kembali lagi,”ujar Ismi.

Jurnalis: mg3
Fotografer: SUTAN CADENA/RADAR JEMBER
Editor: Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca