23.5 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Angkat Ikan di Tengah Hantaman Ombak di Jember, Berani Coba ?

Sensasi Mancing di Ujung Breakwater Puger Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

PUGER KULON, RADARJEMBER.ID – Ombak besar di Pantai Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, tidak menyurutkan nyali para pemancing untuk mengail ikan di sana. Bahkan, mereka lebih memilih ujung breakwater atau pemecah ombak sebagai lokasi mengail ikan. Bagi para penggemar olahraga joran itu, deburan ombak yang menghantam beton lalu jatuh menyerupai hujan menjadi sensasi dan tantangan tersendiri.

Saban hari, lokasi ini selalu dipenuhi para pemancing. Bahkan hampir 24 jam selalu ada orang yang mengail ikan di sana. Sebagian dari mereka ada yang memang menjadikan memancing itu sebagai pekerjaan. Berangkat malam membawa bekal dan pulang pagi menenteng ikan. Biasanya, ikan tangkapan pemancing jenis ini dijual ke pedagang atau ke warung makan yang ada di Puger.

Sementara, bagi pemancing hobi, mereka kebanyakan memilih berangkat pagi atau siang dan balik pada sore harinya. Bagi pemancing kelompok ini, mengail ikan di ujung breakwater justru mengasyikkan. Terlepas apakah mereka pulang membawa hasil atau dengan tangan kosong. Sebab, bagi mereka, semakin besar ombak yang menghantam dirasa kian mengasyikkan. Terlebih ketika mereka harus bertarung menaklukkan ikan di tengah gempuran ombak. “Ini justru yang menjadi tantangan saat mancing di sini. Kalau pas ada ombak datang, kami siap-siap untuk basah,” kata Surawi, pemancing warga Bangsalsari.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pria 54 tahun ini mengaku, biasanya dia dan kawan-kawannya memancing di Pulau Nusa Barong. Namun, kala itu mereka memutuskan memancing di bagian ujung breakwater karena ingin merasakan kehebohan yang berbeda. “Sebenarnya tidak bahaya. Asal hati-hati. Risikonya hanya basah saja kalau pas ada ombak datang. Dan inilah yang bagi kami justru menjadi seni saat mancing,” ungkapnya.

Walau baru pertama mencoba, Surawi mengaku ketagihan. Dia pun ingin merasakan kenikmatan memancing di tempat itu kala senja. “Tadi saya melihat ada sepasang suami istri yang mancing di ujung breakwater. Sepertinya syahdu kalau dilakukan sore hari,” ujarnya, disusul tawa kecil.

Reporter : Juma’i

Fotografer : Juma’i

Editor : Mahrus Sholih

 

- Advertisement -

PUGER KULON, RADARJEMBER.ID – Ombak besar di Pantai Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, tidak menyurutkan nyali para pemancing untuk mengail ikan di sana. Bahkan, mereka lebih memilih ujung breakwater atau pemecah ombak sebagai lokasi mengail ikan. Bagi para penggemar olahraga joran itu, deburan ombak yang menghantam beton lalu jatuh menyerupai hujan menjadi sensasi dan tantangan tersendiri.

Saban hari, lokasi ini selalu dipenuhi para pemancing. Bahkan hampir 24 jam selalu ada orang yang mengail ikan di sana. Sebagian dari mereka ada yang memang menjadikan memancing itu sebagai pekerjaan. Berangkat malam membawa bekal dan pulang pagi menenteng ikan. Biasanya, ikan tangkapan pemancing jenis ini dijual ke pedagang atau ke warung makan yang ada di Puger.

Sementara, bagi pemancing hobi, mereka kebanyakan memilih berangkat pagi atau siang dan balik pada sore harinya. Bagi pemancing kelompok ini, mengail ikan di ujung breakwater justru mengasyikkan. Terlepas apakah mereka pulang membawa hasil atau dengan tangan kosong. Sebab, bagi mereka, semakin besar ombak yang menghantam dirasa kian mengasyikkan. Terlebih ketika mereka harus bertarung menaklukkan ikan di tengah gempuran ombak. “Ini justru yang menjadi tantangan saat mancing di sini. Kalau pas ada ombak datang, kami siap-siap untuk basah,” kata Surawi, pemancing warga Bangsalsari.

Pria 54 tahun ini mengaku, biasanya dia dan kawan-kawannya memancing di Pulau Nusa Barong. Namun, kala itu mereka memutuskan memancing di bagian ujung breakwater karena ingin merasakan kehebohan yang berbeda. “Sebenarnya tidak bahaya. Asal hati-hati. Risikonya hanya basah saja kalau pas ada ombak datang. Dan inilah yang bagi kami justru menjadi seni saat mancing,” ungkapnya.

Walau baru pertama mencoba, Surawi mengaku ketagihan. Dia pun ingin merasakan kenikmatan memancing di tempat itu kala senja. “Tadi saya melihat ada sepasang suami istri yang mancing di ujung breakwater. Sepertinya syahdu kalau dilakukan sore hari,” ujarnya, disusul tawa kecil.

Reporter : Juma’i

Fotografer : Juma’i

Editor : Mahrus Sholih

 

PUGER KULON, RADARJEMBER.ID – Ombak besar di Pantai Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, tidak menyurutkan nyali para pemancing untuk mengail ikan di sana. Bahkan, mereka lebih memilih ujung breakwater atau pemecah ombak sebagai lokasi mengail ikan. Bagi para penggemar olahraga joran itu, deburan ombak yang menghantam beton lalu jatuh menyerupai hujan menjadi sensasi dan tantangan tersendiri.

Saban hari, lokasi ini selalu dipenuhi para pemancing. Bahkan hampir 24 jam selalu ada orang yang mengail ikan di sana. Sebagian dari mereka ada yang memang menjadikan memancing itu sebagai pekerjaan. Berangkat malam membawa bekal dan pulang pagi menenteng ikan. Biasanya, ikan tangkapan pemancing jenis ini dijual ke pedagang atau ke warung makan yang ada di Puger.

Sementara, bagi pemancing hobi, mereka kebanyakan memilih berangkat pagi atau siang dan balik pada sore harinya. Bagi pemancing kelompok ini, mengail ikan di ujung breakwater justru mengasyikkan. Terlepas apakah mereka pulang membawa hasil atau dengan tangan kosong. Sebab, bagi mereka, semakin besar ombak yang menghantam dirasa kian mengasyikkan. Terlebih ketika mereka harus bertarung menaklukkan ikan di tengah gempuran ombak. “Ini justru yang menjadi tantangan saat mancing di sini. Kalau pas ada ombak datang, kami siap-siap untuk basah,” kata Surawi, pemancing warga Bangsalsari.

Pria 54 tahun ini mengaku, biasanya dia dan kawan-kawannya memancing di Pulau Nusa Barong. Namun, kala itu mereka memutuskan memancing di bagian ujung breakwater karena ingin merasakan kehebohan yang berbeda. “Sebenarnya tidak bahaya. Asal hati-hati. Risikonya hanya basah saja kalau pas ada ombak datang. Dan inilah yang bagi kami justru menjadi seni saat mancing,” ungkapnya.

Walau baru pertama mencoba, Surawi mengaku ketagihan. Dia pun ingin merasakan kenikmatan memancing di tempat itu kala senja. “Tadi saya melihat ada sepasang suami istri yang mancing di ujung breakwater. Sepertinya syahdu kalau dilakukan sore hari,” ujarnya, disusul tawa kecil.

Reporter : Juma’i

Fotografer : Juma’i

Editor : Mahrus Sholih

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca