Mobile_AP_Rectangle 1
Truk itu sebelumnya datang dari arah selatan di Jalan M. Yamin. Rencananya hendak menuju Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates. “Macet di jalur arah Jalan Teuku Umar, Imam Bonjol, dan M. Yamin menjadi macet,” jelasnya.
Sementara itu, Lukman Hadi, 35, pengendara sepeda motor yang dari arah Jalan M. Yamin, mengaku bahwa kendaraan jumbo itu dari arah selatan. Dikatakan, di ujung selatan Jalan M. Yamin sudah ada portal dan kendaraan besar dilarang masuk.
“Kenapa masih ada saja kendaraan besar atau sopir yang nekat? Ini karena kurang tegasnya aparat yang tidak melakukan penindakan. Percuma dipasang portal tetapi masih bisa dibuka tutup. Masak ada portal dipasang bambu sehingga sopir bisa mengangkat portal tersebut,” sesalnya. (jum/c2/nur)
- Advertisement -
Truk itu sebelumnya datang dari arah selatan di Jalan M. Yamin. Rencananya hendak menuju Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates. “Macet di jalur arah Jalan Teuku Umar, Imam Bonjol, dan M. Yamin menjadi macet,” jelasnya.
Sementara itu, Lukman Hadi, 35, pengendara sepeda motor yang dari arah Jalan M. Yamin, mengaku bahwa kendaraan jumbo itu dari arah selatan. Dikatakan, di ujung selatan Jalan M. Yamin sudah ada portal dan kendaraan besar dilarang masuk.
“Kenapa masih ada saja kendaraan besar atau sopir yang nekat? Ini karena kurang tegasnya aparat yang tidak melakukan penindakan. Percuma dipasang portal tetapi masih bisa dibuka tutup. Masak ada portal dipasang bambu sehingga sopir bisa mengangkat portal tersebut,” sesalnya. (jum/c2/nur)
Truk itu sebelumnya datang dari arah selatan di Jalan M. Yamin. Rencananya hendak menuju Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates. “Macet di jalur arah Jalan Teuku Umar, Imam Bonjol, dan M. Yamin menjadi macet,” jelasnya.
Sementara itu, Lukman Hadi, 35, pengendara sepeda motor yang dari arah Jalan M. Yamin, mengaku bahwa kendaraan jumbo itu dari arah selatan. Dikatakan, di ujung selatan Jalan M. Yamin sudah ada portal dan kendaraan besar dilarang masuk.
“Kenapa masih ada saja kendaraan besar atau sopir yang nekat? Ini karena kurang tegasnya aparat yang tidak melakukan penindakan. Percuma dipasang portal tetapi masih bisa dibuka tutup. Masak ada portal dipasang bambu sehingga sopir bisa mengangkat portal tersebut,” sesalnya. (jum/c2/nur)