Mobile_AP_Rectangle 1
Dikatakan, penyebab kurang menarik untuk dijadikan sebagai area latihan sekolah penerbangan karena kepemilikan wilayah udara dari Jember terbatas atau sempit. Sebagian besarnya lebih banyak dimiliki Angkatan Udara Indonesia.
“Bisa dikatakan wilayah udara Jember itu sempit. Timur perbatasan langitnya Banyuwangi, barat military area, sedangkan utara berbatasan areanya Bandara Juanda mulai dari Kabupaten Probolinggo,” tuturnya.
Hal tersebut membuat Jember kurang berkembang dalam hal pendidikan penerbangan dibandingkan daerah lain yang memiliki bandara. Dengan kondisi itu, dirinya tidak bisa berbuat banyak. Terlebih, wilayah udara ditentukan oleh pemerintah pusat. “Meski untuk pendidikan penerbangan hanya terbatas. Tapi, insyaallah untuk transportasi udara Jember masih bisa berbicara banyak ke depannya,” pungkasnya. (ben/c2/nur)
- Advertisement -
Dikatakan, penyebab kurang menarik untuk dijadikan sebagai area latihan sekolah penerbangan karena kepemilikan wilayah udara dari Jember terbatas atau sempit. Sebagian besarnya lebih banyak dimiliki Angkatan Udara Indonesia.
“Bisa dikatakan wilayah udara Jember itu sempit. Timur perbatasan langitnya Banyuwangi, barat military area, sedangkan utara berbatasan areanya Bandara Juanda mulai dari Kabupaten Probolinggo,” tuturnya.
Hal tersebut membuat Jember kurang berkembang dalam hal pendidikan penerbangan dibandingkan daerah lain yang memiliki bandara. Dengan kondisi itu, dirinya tidak bisa berbuat banyak. Terlebih, wilayah udara ditentukan oleh pemerintah pusat. “Meski untuk pendidikan penerbangan hanya terbatas. Tapi, insyaallah untuk transportasi udara Jember masih bisa berbicara banyak ke depannya,” pungkasnya. (ben/c2/nur)
Dikatakan, penyebab kurang menarik untuk dijadikan sebagai area latihan sekolah penerbangan karena kepemilikan wilayah udara dari Jember terbatas atau sempit. Sebagian besarnya lebih banyak dimiliki Angkatan Udara Indonesia.
“Bisa dikatakan wilayah udara Jember itu sempit. Timur perbatasan langitnya Banyuwangi, barat military area, sedangkan utara berbatasan areanya Bandara Juanda mulai dari Kabupaten Probolinggo,” tuturnya.
Hal tersebut membuat Jember kurang berkembang dalam hal pendidikan penerbangan dibandingkan daerah lain yang memiliki bandara. Dengan kondisi itu, dirinya tidak bisa berbuat banyak. Terlebih, wilayah udara ditentukan oleh pemerintah pusat. “Meski untuk pendidikan penerbangan hanya terbatas. Tapi, insyaallah untuk transportasi udara Jember masih bisa berbicara banyak ke depannya,” pungkasnya. (ben/c2/nur)
