JEMBER, RADARJEMBER.ID – Para tukang becak di Jember semakin semangat mencari nafkah. Sebab, alat transportasi roda tiga milik mereka kembali dipermak oleh Pemkab Jember. Tampilannya pun terlihat lebih cantik. Hal itu terlihat dari Kongres Tukang Becak di Aula PB Sudirman Pemkab Jember, kemarin (23/12).
Bupati Jember dr Hj Faida MMR melihat langsung ratusan becak yang telah diperbaiki tersebut saat para abang becak menggelar parade di Jl. Sudarman depan Pemkab Jember. Becak yang penampilan awalnya apa adanya telah diubah lebih ciamik. Bahkan, di setiap becak ada foto-foto destinasi wisata Jember. Seperti Papuma, Watu Ulo, Teluk Love, Pantai Payangan, hingga JFC.
Bupati Faida juga terlihat berbincang dengan para tukang becak tersebut. “Terima kasih. Becak saya ini mulai 1993 dan baru pertama kali ini diperbaiki hingga seperti becak baru,” ucap Poniran, warga Jubung, Sukorambi. Dia menyampaikan rasa terima kasih itu secara langsung sebagai ucapan syukur alat pencari nafkahnya telah diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Seusai bertemu dengan tukang becak, Bupati Faida mengatakan, setiap tahun pihaknya mengumpulkan tukang becak dan memperbaiki becak yang kuno dan rusak hingga tampak lebih bagus, nyaman, dan aman. Bupati Faida memfasilitasi mereka di tengah berbagai ancaman transportasi umum yang semakin canggih dan modern. Ribuan tukang becak juga diajak berpikir lebih berani menjawab tantangan zaman. Salah satunya, mereka harus siap bersaing dengan mengedepankan kualitas pelayanan.
Armada baru berupa becak wisata disiapkan bagi mereka supaya tak kalah saat berebut penumpang. Selain itu, tukang becak pun bakal diberi seragam khusus layaknya ojek daring. Namun, desain untuk mereka lebih ramah wisata Jemberan. “Bisa survive dan kuat bersaing di zaman now,” tuturnya, yang disambut tepuk tangan ribuan tukang becak.
Walau saat ini mulai banyak moda transportasi, tambah dia, tapi masyarakat masih ada yang memakai becak sebagai transportasi unggulan. Alat transportasi yang digerakkan tenaga manusia ini harus eksis. Oleh karenanya, diharapkan ke depan ada destinasi wisata khusus yang bisa menjadi ladang bagi tukang becak.
Tak hanya mempercantik penampilan, dalam Kongres Tukang Becak tersebut, mereka juga dibekali tentang wawasan tertib berlalu lintas, serta peralatan apa saja yang membuat becak lebih safety. Dengan begitu, penumpang tidak cuma merasa nyaman, tapi juga aman. “Becak wisata itu nyaman dan aman,” katanya. Jika dulu becak tidak dilengkapi lampu, maka kali ini ada lampu yang memperjelas keberadaan becak saat malam hari.
Perlengkapan untuk meningkatkan keamanan becak juga ditambah dengan kotak yang berisi jas hujan, serta sebagai tempat perlengkapan lain. “Kami juga memberikan seragam kepada tukang becak yang warnanya cerah, termasuk topinya,” tutur Faida.
Dia menyatakan, setiap tahun ada kecelakaan lalu lintas yang melibatkan becak atau karena becak. Kecelakaan lalu lintas itu bisa karena tukang becak tidak mengerti lalu lintas atau kurangnya perlengkapan keselamatan, semisal lampu. Karena itu, kata Faida, ada semacam edukasi tentang keselamatan berlalu lintas yang diberikan kepolisian.
“Karena rata-rata tukang becak itu hanya lulusan SD dan tidak pernah sekolah, maka ada kuis-kuis sederhana yang mampu meningkatkan pemahaman keselamatan berlalu lintas,” pungkasnya.
Seusai itu, bupati bersama pimpinan TNI dan kepolisian, serta Dishub Jember, mencoba menaiki becak. Mereka mengitari Alun-Alun Jember. Para pemimpin di kabupaten penghasil tembakau ini ikut merasakan kenikmatan, kenyamanan, dan keamanan naik alat transportasi ramah lingkungan tersebut.