Mobile_AP_Rectangle 1
Edy meyakini, jalan berbarengan itu bisa menumbuhkan toleransi. Oleh karenanya, dia menyerukan, sebagai umat beragama tidak perlu mencampuradukkan toleransi dengan ajaran, serta menempatkan sesuai pada porsinya. “Bentuk toleransi itu menghormati dan menghargai ketika umat menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing,” jelasnya.
Meski dilakukan saat weekend, sejumlah umat kristiani hadir. Padahal, beberapa dari mereka mengikuti ibadah di gereja terlebih dulu. Untuk itu, Edy berharap, toleransi beragama, khususnya di Jember, bisa semakin bangkit dan dijalankan penuh kesadaran oleh masyarakat. Apalagi besok (25/12) adalah peringatan hari Natal. “Jangan mudah terpantik isu SARA yang membawa agama. Mari kita hidup rukun bersama-sama,” ajaknya.
- Advertisement -
Edy meyakini, jalan berbarengan itu bisa menumbuhkan toleransi. Oleh karenanya, dia menyerukan, sebagai umat beragama tidak perlu mencampuradukkan toleransi dengan ajaran, serta menempatkan sesuai pada porsinya. “Bentuk toleransi itu menghormati dan menghargai ketika umat menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing,” jelasnya.
Meski dilakukan saat weekend, sejumlah umat kristiani hadir. Padahal, beberapa dari mereka mengikuti ibadah di gereja terlebih dulu. Untuk itu, Edy berharap, toleransi beragama, khususnya di Jember, bisa semakin bangkit dan dijalankan penuh kesadaran oleh masyarakat. Apalagi besok (25/12) adalah peringatan hari Natal. “Jangan mudah terpantik isu SARA yang membawa agama. Mari kita hidup rukun bersama-sama,” ajaknya.
Edy meyakini, jalan berbarengan itu bisa menumbuhkan toleransi. Oleh karenanya, dia menyerukan, sebagai umat beragama tidak perlu mencampuradukkan toleransi dengan ajaran, serta menempatkan sesuai pada porsinya. “Bentuk toleransi itu menghormati dan menghargai ketika umat menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing,” jelasnya.
Meski dilakukan saat weekend, sejumlah umat kristiani hadir. Padahal, beberapa dari mereka mengikuti ibadah di gereja terlebih dulu. Untuk itu, Edy berharap, toleransi beragama, khususnya di Jember, bisa semakin bangkit dan dijalankan penuh kesadaran oleh masyarakat. Apalagi besok (25/12) adalah peringatan hari Natal. “Jangan mudah terpantik isu SARA yang membawa agama. Mari kita hidup rukun bersama-sama,” ajaknya.