Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Malam itu, enam orang pembeli tengah mengantre untuk mendapatkan apem Selong dan putu Dahlok. Sembari menunggu pesanannya datang, salah satu di antara mereka terus mengamati dua orang yang sedang melayaninya. Ya, dua orang itu adalah Gatot beserta istrinya. Mereka tampak sibuk membuat olahan apem dan putu. “Pak, kok diberi nama Dahlok?” tanya salah seorang pembeli kepada Gatot.
Pria 67 tahun ini menerangkan, nama jajanan itu sama persis dengan lokasi gang, Dahlok. Lokasinya persis berada di pusat kota. Gang Dahlok merupakan gang yang menghubungkan antara Jalan Gatot Subroto dengan Jalan Sultan Agung.
Sebenarnya, kata Gatot, gang tersebut bernama Jalan Fatahilah. Namun, lebih terkenal dengan sebutan Dahlok karena dulu di jalan itu ada salah satu laundry kain wol yang memiliki nama Dahlok. “Karena langka, jadi banyak orang yang ke sini. Jadinya mereka mengenal gang ini sebagai Gang Dahlok,” ungkapnya.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Malam itu, enam orang pembeli tengah mengantre untuk mendapatkan apem Selong dan putu Dahlok. Sembari menunggu pesanannya datang, salah satu di antara mereka terus mengamati dua orang yang sedang melayaninya. Ya, dua orang itu adalah Gatot beserta istrinya. Mereka tampak sibuk membuat olahan apem dan putu. “Pak, kok diberi nama Dahlok?” tanya salah seorang pembeli kepada Gatot.
Pria 67 tahun ini menerangkan, nama jajanan itu sama persis dengan lokasi gang, Dahlok. Lokasinya persis berada di pusat kota. Gang Dahlok merupakan gang yang menghubungkan antara Jalan Gatot Subroto dengan Jalan Sultan Agung.
Sebenarnya, kata Gatot, gang tersebut bernama Jalan Fatahilah. Namun, lebih terkenal dengan sebutan Dahlok karena dulu di jalan itu ada salah satu laundry kain wol yang memiliki nama Dahlok. “Karena langka, jadi banyak orang yang ke sini. Jadinya mereka mengenal gang ini sebagai Gang Dahlok,” ungkapnya.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Malam itu, enam orang pembeli tengah mengantre untuk mendapatkan apem Selong dan putu Dahlok. Sembari menunggu pesanannya datang, salah satu di antara mereka terus mengamati dua orang yang sedang melayaninya. Ya, dua orang itu adalah Gatot beserta istrinya. Mereka tampak sibuk membuat olahan apem dan putu. “Pak, kok diberi nama Dahlok?” tanya salah seorang pembeli kepada Gatot.
Pria 67 tahun ini menerangkan, nama jajanan itu sama persis dengan lokasi gang, Dahlok. Lokasinya persis berada di pusat kota. Gang Dahlok merupakan gang yang menghubungkan antara Jalan Gatot Subroto dengan Jalan Sultan Agung.
Sebenarnya, kata Gatot, gang tersebut bernama Jalan Fatahilah. Namun, lebih terkenal dengan sebutan Dahlok karena dulu di jalan itu ada salah satu laundry kain wol yang memiliki nama Dahlok. “Karena langka, jadi banyak orang yang ke sini. Jadinya mereka mengenal gang ini sebagai Gang Dahlok,” ungkapnya.