JEMBER, RADARJEMBER.ID – Lagi-lagi jalan berlubang, seakan tak ada habisnya di Jember ini. Seperti di Jalan Ki Hajar Dewantara, Lingkungan Prasian, Desa Jatian, Kecamatan Pakusari. Bahkan, lubang itu tepat berada di tengah jalan dan hampir memakan seluruh badan jalan.
Akibatnya, salah satu akses menuju agrowisata di wilayah setempat tak bisa digunakan. Para pengunjung harus memutar lewat jalan lain, yakni menuju Jalan Pangandaran, Lingkungan Plinggan, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari.
Agar tidak memakan korban, warga sekitar memberikan penanda berupa bambu yang melintang. Sebab, jika sampai terjatuh, para pengendara, khususnya pengendara roda dua, bisa nyemplung di sungai kecil yang berada tepat di lubang jalan tersebut.
BACA JUGA :Â Rehab Jalan Rusak Belum Permanen
Sementara itu, di Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, kondisi jalan yang berlubang juga menjadi kendala kendaraan yang lewat. Khususnya bagi kendaraan besar. Karena itu, seorang sopir dump truck mengurangi laju truk yang disopirinya dan berhenti di tengah jalan. Kendaraan yang ada di belakangnya pun ikut berhenti.
Selanjutnya, sang sopir turun dari kabin truk dan langsung ke belakang bak dan membuka terpal yang digunakan untuk menutupi bak truknya. Lalu, mengambil sekop untuk menurunkan batu-batu dengan berbagai ukuran dari atas truknya.
Tanpa diduga, sopir menutup lubang yang cukup dalam dan membahayakan bagi kendaraan roda empat dan pengendara motor. Tidak sekadar menurunkan, batu itu diratakan sendiri hingga lubang tersebut rata.
Dirinya sengaja mengambil sebagian batu yang hendak dibawa ke daerah Grenden, Kecamatan Puger. “Saya juga sering lewat di sini, sehingga selain nyaman untuk truk yang disopiri juga nyaman bagi kendaraan lain yang lewat,” kata pria yang enggan disebutkan namanya itu sambil naik ke atas kabin truknya.
Jurnalis : Isnein Purnomo, Jumai
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti