23.4 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Tau Gak Sih ? Ubi Cilembu Berasal dari Kaki Gunung Kareumbi, Sumedang

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jenis ubi satu ini berbeda dengan ubi umumnya, ubi yang manis legit seperti ada madu itu diberi nama ubi Cilembu. Bila dari kata cilembu, tentu saja berasal dari daerah Jawa Barat.

Baca Juga: Biar Nikmat, Masak Ubi Cilembu Jangan Salah Cara

Nama Cilembu diambil dari nama desa, yakni Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Wilayahnya meliputi daerah ketinggian di kaki Gunung Kareumbi. Hampir semua toko yang menjual ubi jenis ini berasal dari Desa Cilembu, termasuk toko Ubi Bakar Madu Cilembu yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates Jember.

Bentuk ubi cilembu juga sama dengan ubi atau yang disebut telo pada umumnya. Kulitnya juga tidak berbeda, seperti telo putih yang kerap dijumpai. Bahkan, penampilannya saat mentah juga tidak estetis telo ungu yang dari kulit dan dibelah juga ungu. Namun, sangat berbeda saat sudah matang. Rasa ubi cilembu lebih manis legit. Bahkan, kulitnya saat dikelupas seperti mengeluarkan cairan madu. Oleh karena itu tidak salah, bahwa ubi Cilembu itu disebut ubi madu.

Mobile_AP_Rectangle 2

Penjaga Toko Ubi Bakar Cilembu di Jalan Gajah Mada Jember, Tia Nurhayati mengatakan, stok penjualan ubi cilembu langsung di kirim dari Jawa Barat, sekali kirim mereka berkisar antara 4 sampai 5 ton ubi. “Mendatangkan dari Desa Cilembu, di sana memang desa komuditas ubi cilembu. Setiap dua minggu sekali biasanya saya sudah laporan untuk dikirim,” katanya. Dia juga menceritakan jenis ubi tersebut berbeda dengan ubi-ubian yang ada di Jember.

Ketika masuk pasaran, jenis ubi ini mendapat banyak minat dari kalangan menengah atas. Pasalnya, mereka lebih mengerti manfaat ubi cilembu terhadap tubuh manusia. “Biasanya yang sering ke sini itu dokter dari beberapa rumah sakit di Jember, peminatnya banyak dari kalangan menengah atas. Karena mungkin mereka lebih paham khasiatnya,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Dia mengatakan, ubi yang siap konsumsi tersebut dimasak langsung dengan cara dioven. Namun, sebagian juga banyak yang memilih mentahan untuk dimasak sendiri di rumah.

Jurnalis: mg4
Fotografer: Ahmad Ma’mun
Editor: Dwi Siswanto

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jenis ubi satu ini berbeda dengan ubi umumnya, ubi yang manis legit seperti ada madu itu diberi nama ubi Cilembu. Bila dari kata cilembu, tentu saja berasal dari daerah Jawa Barat.

Baca Juga: Biar Nikmat, Masak Ubi Cilembu Jangan Salah Cara

Nama Cilembu diambil dari nama desa, yakni Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Wilayahnya meliputi daerah ketinggian di kaki Gunung Kareumbi. Hampir semua toko yang menjual ubi jenis ini berasal dari Desa Cilembu, termasuk toko Ubi Bakar Madu Cilembu yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates Jember.

Bentuk ubi cilembu juga sama dengan ubi atau yang disebut telo pada umumnya. Kulitnya juga tidak berbeda, seperti telo putih yang kerap dijumpai. Bahkan, penampilannya saat mentah juga tidak estetis telo ungu yang dari kulit dan dibelah juga ungu. Namun, sangat berbeda saat sudah matang. Rasa ubi cilembu lebih manis legit. Bahkan, kulitnya saat dikelupas seperti mengeluarkan cairan madu. Oleh karena itu tidak salah, bahwa ubi Cilembu itu disebut ubi madu.

Penjaga Toko Ubi Bakar Cilembu di Jalan Gajah Mada Jember, Tia Nurhayati mengatakan, stok penjualan ubi cilembu langsung di kirim dari Jawa Barat, sekali kirim mereka berkisar antara 4 sampai 5 ton ubi. “Mendatangkan dari Desa Cilembu, di sana memang desa komuditas ubi cilembu. Setiap dua minggu sekali biasanya saya sudah laporan untuk dikirim,” katanya. Dia juga menceritakan jenis ubi tersebut berbeda dengan ubi-ubian yang ada di Jember.

Ketika masuk pasaran, jenis ubi ini mendapat banyak minat dari kalangan menengah atas. Pasalnya, mereka lebih mengerti manfaat ubi cilembu terhadap tubuh manusia. “Biasanya yang sering ke sini itu dokter dari beberapa rumah sakit di Jember, peminatnya banyak dari kalangan menengah atas. Karena mungkin mereka lebih paham khasiatnya,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Dia mengatakan, ubi yang siap konsumsi tersebut dimasak langsung dengan cara dioven. Namun, sebagian juga banyak yang memilih mentahan untuk dimasak sendiri di rumah.

Jurnalis: mg4
Fotografer: Ahmad Ma’mun
Editor: Dwi Siswanto

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jenis ubi satu ini berbeda dengan ubi umumnya, ubi yang manis legit seperti ada madu itu diberi nama ubi Cilembu. Bila dari kata cilembu, tentu saja berasal dari daerah Jawa Barat.

Baca Juga: Biar Nikmat, Masak Ubi Cilembu Jangan Salah Cara

Nama Cilembu diambil dari nama desa, yakni Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Wilayahnya meliputi daerah ketinggian di kaki Gunung Kareumbi. Hampir semua toko yang menjual ubi jenis ini berasal dari Desa Cilembu, termasuk toko Ubi Bakar Madu Cilembu yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates Jember.

Bentuk ubi cilembu juga sama dengan ubi atau yang disebut telo pada umumnya. Kulitnya juga tidak berbeda, seperti telo putih yang kerap dijumpai. Bahkan, penampilannya saat mentah juga tidak estetis telo ungu yang dari kulit dan dibelah juga ungu. Namun, sangat berbeda saat sudah matang. Rasa ubi cilembu lebih manis legit. Bahkan, kulitnya saat dikelupas seperti mengeluarkan cairan madu. Oleh karena itu tidak salah, bahwa ubi Cilembu itu disebut ubi madu.

Penjaga Toko Ubi Bakar Cilembu di Jalan Gajah Mada Jember, Tia Nurhayati mengatakan, stok penjualan ubi cilembu langsung di kirim dari Jawa Barat, sekali kirim mereka berkisar antara 4 sampai 5 ton ubi. “Mendatangkan dari Desa Cilembu, di sana memang desa komuditas ubi cilembu. Setiap dua minggu sekali biasanya saya sudah laporan untuk dikirim,” katanya. Dia juga menceritakan jenis ubi tersebut berbeda dengan ubi-ubian yang ada di Jember.

Ketika masuk pasaran, jenis ubi ini mendapat banyak minat dari kalangan menengah atas. Pasalnya, mereka lebih mengerti manfaat ubi cilembu terhadap tubuh manusia. “Biasanya yang sering ke sini itu dokter dari beberapa rumah sakit di Jember, peminatnya banyak dari kalangan menengah atas. Karena mungkin mereka lebih paham khasiatnya,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Dia mengatakan, ubi yang siap konsumsi tersebut dimasak langsung dengan cara dioven. Namun, sebagian juga banyak yang memilih mentahan untuk dimasak sendiri di rumah.

Jurnalis: mg4
Fotografer: Ahmad Ma’mun
Editor: Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca