29.5 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Kantor Perkebunan Berasa Berada di Masa Sebelum Merdeka

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sejarah Kabupaten Jember tidak bisa dipisahkan dengan George Van Bernie dan LMOD (Landbouw Maatschappij Oud Djember). LMOD adalah perusahaan di perkebunan tembakau. Dari itulah Jember hingga kini dikenal dengan salah satu daerah penghasil tembakau terbaik. Saat ini perusahaan tersebut diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan berubah nama menjadi PTPN-XII.

Baca Juga: Edukasi Sejarah Perkebunan Jember

Pemandu Wisata Jember, Hasti Utami menjelaskan, sejak kehadiran perusahaan tersebut Jember mengalami kemajuan pesat. Jember yang tadinya terisolir saat itu berubah menjadi kawasan potensial yang terus bertumbuh dan berkembang. Terlebih pada tahun 1883 Jember mengalami perubahan status, dari yang semula distrik menjadi regentschap sendiri terpisah dari Bondowoso. “Tentunya ini berpengaruh pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, pembangunan rel kereta api, dan lain-lain,” terang Hasti yang juga mengutip dari Panduan Guiding Wisata Tamasya Angkutan Wisata Jember kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (23/4).

Terpisah, Bagian Humas  Kantor Perwakilan Perseroan Terbatas Perkebunan Nasional (PTPN-XII) Jember, Rudianto mengatakan, gedung yang berada di Jl Gajah Mada 249, saat ini berfungsi sebagai kantor perwakilan PTPN-XII Jember. “Kantor tersebut beroperasi sebagaimana layaknya kantor pada umumnya, dan aktif mulai dari hari Senin sampai hari Sabtu,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia melanjutkan, di dalam gedung tersebut terdiri dari berbagai fasilitas kantor, seperti ruangan aula, empat ruangan direktur, ruangan kantor perwakilan, dan ruangan tanaman hingga pemasaran. “Gedung ini lengkap, semua fasilitas disini ada termasuk musalah, toilet juga ada” terangnya.

Sebelum pandemi kemarin, lanjutnya, gedung tersebut selain digunakan sebagai rapat intern, juga sering disewakan untuk acara pernikahan. “Karena aulanya cukup lebar, untuk sekali sewa biasanya Rp 12 juta,” ungkapnya.

Rudi mengatakan, meskipun terbilang tempat yang bersejarah dan berpotensi menjadi wisata heritage. Dedung tersebut sampai saat ini masih belum dibuka untuk umum. “Kalau ada kegiatan kunjungan seperti tour angkutan sultan kemarin itu harus izin terlebih dahulu ke kantor Surabaya,” tuturnya.

Selain itu, bangunan gedung tersebut tidak hanya disitu saja, melainkan tersebar di beberapa lokasi. Salah satunya yang saat ini menjadi cafe rollas. “Dulu bangunan tersebut dijadikan sebagai homestay untuk penginapan tamu LMOD. Disitu juga ada bangunan  mesin penggiling kopi yang berada di samping PTPN-XII.

Jurnalis: mg6
Fotografer: Achmad Faiz
Editor: Nur Hariri, Dwi Siswanto

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sejarah Kabupaten Jember tidak bisa dipisahkan dengan George Van Bernie dan LMOD (Landbouw Maatschappij Oud Djember). LMOD adalah perusahaan di perkebunan tembakau. Dari itulah Jember hingga kini dikenal dengan salah satu daerah penghasil tembakau terbaik. Saat ini perusahaan tersebut diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan berubah nama menjadi PTPN-XII.

Baca Juga: Edukasi Sejarah Perkebunan Jember

Pemandu Wisata Jember, Hasti Utami menjelaskan, sejak kehadiran perusahaan tersebut Jember mengalami kemajuan pesat. Jember yang tadinya terisolir saat itu berubah menjadi kawasan potensial yang terus bertumbuh dan berkembang. Terlebih pada tahun 1883 Jember mengalami perubahan status, dari yang semula distrik menjadi regentschap sendiri terpisah dari Bondowoso. “Tentunya ini berpengaruh pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, pembangunan rel kereta api, dan lain-lain,” terang Hasti yang juga mengutip dari Panduan Guiding Wisata Tamasya Angkutan Wisata Jember kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (23/4).

Terpisah, Bagian Humas  Kantor Perwakilan Perseroan Terbatas Perkebunan Nasional (PTPN-XII) Jember, Rudianto mengatakan, gedung yang berada di Jl Gajah Mada 249, saat ini berfungsi sebagai kantor perwakilan PTPN-XII Jember. “Kantor tersebut beroperasi sebagaimana layaknya kantor pada umumnya, dan aktif mulai dari hari Senin sampai hari Sabtu,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Dia melanjutkan, di dalam gedung tersebut terdiri dari berbagai fasilitas kantor, seperti ruangan aula, empat ruangan direktur, ruangan kantor perwakilan, dan ruangan tanaman hingga pemasaran. “Gedung ini lengkap, semua fasilitas disini ada termasuk musalah, toilet juga ada” terangnya.

Sebelum pandemi kemarin, lanjutnya, gedung tersebut selain digunakan sebagai rapat intern, juga sering disewakan untuk acara pernikahan. “Karena aulanya cukup lebar, untuk sekali sewa biasanya Rp 12 juta,” ungkapnya.

Rudi mengatakan, meskipun terbilang tempat yang bersejarah dan berpotensi menjadi wisata heritage. Dedung tersebut sampai saat ini masih belum dibuka untuk umum. “Kalau ada kegiatan kunjungan seperti tour angkutan sultan kemarin itu harus izin terlebih dahulu ke kantor Surabaya,” tuturnya.

Selain itu, bangunan gedung tersebut tidak hanya disitu saja, melainkan tersebar di beberapa lokasi. Salah satunya yang saat ini menjadi cafe rollas. “Dulu bangunan tersebut dijadikan sebagai homestay untuk penginapan tamu LMOD. Disitu juga ada bangunan  mesin penggiling kopi yang berada di samping PTPN-XII.

Jurnalis: mg6
Fotografer: Achmad Faiz
Editor: Nur Hariri, Dwi Siswanto

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sejarah Kabupaten Jember tidak bisa dipisahkan dengan George Van Bernie dan LMOD (Landbouw Maatschappij Oud Djember). LMOD adalah perusahaan di perkebunan tembakau. Dari itulah Jember hingga kini dikenal dengan salah satu daerah penghasil tembakau terbaik. Saat ini perusahaan tersebut diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan berubah nama menjadi PTPN-XII.

Baca Juga: Edukasi Sejarah Perkebunan Jember

Pemandu Wisata Jember, Hasti Utami menjelaskan, sejak kehadiran perusahaan tersebut Jember mengalami kemajuan pesat. Jember yang tadinya terisolir saat itu berubah menjadi kawasan potensial yang terus bertumbuh dan berkembang. Terlebih pada tahun 1883 Jember mengalami perubahan status, dari yang semula distrik menjadi regentschap sendiri terpisah dari Bondowoso. “Tentunya ini berpengaruh pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, pembangunan rel kereta api, dan lain-lain,” terang Hasti yang juga mengutip dari Panduan Guiding Wisata Tamasya Angkutan Wisata Jember kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (23/4).

Terpisah, Bagian Humas  Kantor Perwakilan Perseroan Terbatas Perkebunan Nasional (PTPN-XII) Jember, Rudianto mengatakan, gedung yang berada di Jl Gajah Mada 249, saat ini berfungsi sebagai kantor perwakilan PTPN-XII Jember. “Kantor tersebut beroperasi sebagaimana layaknya kantor pada umumnya, dan aktif mulai dari hari Senin sampai hari Sabtu,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Dia melanjutkan, di dalam gedung tersebut terdiri dari berbagai fasilitas kantor, seperti ruangan aula, empat ruangan direktur, ruangan kantor perwakilan, dan ruangan tanaman hingga pemasaran. “Gedung ini lengkap, semua fasilitas disini ada termasuk musalah, toilet juga ada” terangnya.

Sebelum pandemi kemarin, lanjutnya, gedung tersebut selain digunakan sebagai rapat intern, juga sering disewakan untuk acara pernikahan. “Karena aulanya cukup lebar, untuk sekali sewa biasanya Rp 12 juta,” ungkapnya.

Rudi mengatakan, meskipun terbilang tempat yang bersejarah dan berpotensi menjadi wisata heritage. Dedung tersebut sampai saat ini masih belum dibuka untuk umum. “Kalau ada kegiatan kunjungan seperti tour angkutan sultan kemarin itu harus izin terlebih dahulu ke kantor Surabaya,” tuturnya.

Selain itu, bangunan gedung tersebut tidak hanya disitu saja, melainkan tersebar di beberapa lokasi. Salah satunya yang saat ini menjadi cafe rollas. “Dulu bangunan tersebut dijadikan sebagai homestay untuk penginapan tamu LMOD. Disitu juga ada bangunan  mesin penggiling kopi yang berada di samping PTPN-XII.

Jurnalis: mg6
Fotografer: Achmad Faiz
Editor: Nur Hariri, Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca