22.1 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Edukasi Sejarah Perkebunan Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – MASYARAKAT Jember umumnya tidak banyak yang tahu mengenai sejarah awal mula Kantor Perwakilan Perseroan Terbatas perkebunan Nusantara (PTPN XII) Jember. Sekilas memang terlihat seperti bangunan kuno peninggalan Belanda, namun siapa sangka ternyata di gedung yang sebelumnya bernama NV Landbouw Maatschappij Oud Djember (LMOD) itulah pusat tembakau terbaik nomor 2 di dunia pada jamannya.

Baca Juga: Kantor Perkebunan Berasa Berada di Masa Sebelum Merdeka

Pemandu Wisata Jember, Hasti Utami menjelaskan, sejarah terbentuknya Kabupaten Jember tidak terlepas dari penjajah belanda yang mampir di Jember dengan mendirikan perkebunan-perkebunan. Dimulai dari tanam paksa di era VOC pada tahun 1700-an, lalu era perusahaan perkebunan belanda terutama LMOD milik George Van Birnie di era 1859. Perusahaan tersebut bergerak dibidang tembakau na-oogst. Dari sinilah kemudian Jember dikenal sebagai penghasil tembakau terbaik nomor 2 di dunia setelah kuba. “Pada 1909 LMOD melebarkan sayap ke komoditi kopi, coklat, karet, dan lain sebagainnya,” terang Hasti yang juga mengutip dari panduan guiding Tamasya Angkutan Wisata Jember.

Dia melanjutkan, NV-LMOD awalnya merupakan salah satu perusahaan perkebunan pada masa Kolonial Belanda, dengan luas kebun yang tersebar diseluruh tapal kuda. Demikian, pasca dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia, unit-unit usaha kopi, karet, kakao LMOD saat ini dikelola oleh PTPN XII. “Sementara unit-unit tembakaunya sendiri dikelola terpisah oleh PTPN X,” tuturnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Hasti juga menceritakan, sejarah NV-LMOD)sendiri didirikan pada 21 Oktober 1859, sejak saat itu dikenal dengan sentra perkebunan tembakau besoeki Na oogst yang terkenal di pasaran internasional. “Karena melihat potensi perkebunan yang cukup menjanjikan itulah mereka melakukan pelebaran perkebunan dengan merambah ke kakao dan karet,” ungkapnya.

Selain kantor PTPN XII, ada Café Rollas yang juga bangunan kuno. “Di atap bangunan masih terlihat penunjuk arah angin yang berupa burung jago,” terangnya.

Dia melanjutkan, warisan perkebunan tersebut di satu sisi meninggalkan dampak positif, karena pada masanya perkebunan Indonesia pernah menjadi penghasil tembakau nomor 2 di dunia setelah kuba, kemudian penghasil karet terbaik no 1 di dunia. “Dan itu semu berasal dari perkebunan Glantangan  di Jember,” pungkasnya.

Jurnalis: mg6
Fotografer: Achmad Faiz
Editor: Dwi Siswanto

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – MASYARAKAT Jember umumnya tidak banyak yang tahu mengenai sejarah awal mula Kantor Perwakilan Perseroan Terbatas perkebunan Nusantara (PTPN XII) Jember. Sekilas memang terlihat seperti bangunan kuno peninggalan Belanda, namun siapa sangka ternyata di gedung yang sebelumnya bernama NV Landbouw Maatschappij Oud Djember (LMOD) itulah pusat tembakau terbaik nomor 2 di dunia pada jamannya.

Baca Juga: Kantor Perkebunan Berasa Berada di Masa Sebelum Merdeka

Pemandu Wisata Jember, Hasti Utami menjelaskan, sejarah terbentuknya Kabupaten Jember tidak terlepas dari penjajah belanda yang mampir di Jember dengan mendirikan perkebunan-perkebunan. Dimulai dari tanam paksa di era VOC pada tahun 1700-an, lalu era perusahaan perkebunan belanda terutama LMOD milik George Van Birnie di era 1859. Perusahaan tersebut bergerak dibidang tembakau na-oogst. Dari sinilah kemudian Jember dikenal sebagai penghasil tembakau terbaik nomor 2 di dunia setelah kuba. “Pada 1909 LMOD melebarkan sayap ke komoditi kopi, coklat, karet, dan lain sebagainnya,” terang Hasti yang juga mengutip dari panduan guiding Tamasya Angkutan Wisata Jember.

Dia melanjutkan, NV-LMOD awalnya merupakan salah satu perusahaan perkebunan pada masa Kolonial Belanda, dengan luas kebun yang tersebar diseluruh tapal kuda. Demikian, pasca dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia, unit-unit usaha kopi, karet, kakao LMOD saat ini dikelola oleh PTPN XII. “Sementara unit-unit tembakaunya sendiri dikelola terpisah oleh PTPN X,” tuturnya.

Hasti juga menceritakan, sejarah NV-LMOD)sendiri didirikan pada 21 Oktober 1859, sejak saat itu dikenal dengan sentra perkebunan tembakau besoeki Na oogst yang terkenal di pasaran internasional. “Karena melihat potensi perkebunan yang cukup menjanjikan itulah mereka melakukan pelebaran perkebunan dengan merambah ke kakao dan karet,” ungkapnya.

Selain kantor PTPN XII, ada Café Rollas yang juga bangunan kuno. “Di atap bangunan masih terlihat penunjuk arah angin yang berupa burung jago,” terangnya.

Dia melanjutkan, warisan perkebunan tersebut di satu sisi meninggalkan dampak positif, karena pada masanya perkebunan Indonesia pernah menjadi penghasil tembakau nomor 2 di dunia setelah kuba, kemudian penghasil karet terbaik no 1 di dunia. “Dan itu semu berasal dari perkebunan Glantangan  di Jember,” pungkasnya.

Jurnalis: mg6
Fotografer: Achmad Faiz
Editor: Dwi Siswanto

JEMBER, RADARJEMBER.ID – MASYARAKAT Jember umumnya tidak banyak yang tahu mengenai sejarah awal mula Kantor Perwakilan Perseroan Terbatas perkebunan Nusantara (PTPN XII) Jember. Sekilas memang terlihat seperti bangunan kuno peninggalan Belanda, namun siapa sangka ternyata di gedung yang sebelumnya bernama NV Landbouw Maatschappij Oud Djember (LMOD) itulah pusat tembakau terbaik nomor 2 di dunia pada jamannya.

Baca Juga: Kantor Perkebunan Berasa Berada di Masa Sebelum Merdeka

Pemandu Wisata Jember, Hasti Utami menjelaskan, sejarah terbentuknya Kabupaten Jember tidak terlepas dari penjajah belanda yang mampir di Jember dengan mendirikan perkebunan-perkebunan. Dimulai dari tanam paksa di era VOC pada tahun 1700-an, lalu era perusahaan perkebunan belanda terutama LMOD milik George Van Birnie di era 1859. Perusahaan tersebut bergerak dibidang tembakau na-oogst. Dari sinilah kemudian Jember dikenal sebagai penghasil tembakau terbaik nomor 2 di dunia setelah kuba. “Pada 1909 LMOD melebarkan sayap ke komoditi kopi, coklat, karet, dan lain sebagainnya,” terang Hasti yang juga mengutip dari panduan guiding Tamasya Angkutan Wisata Jember.

Dia melanjutkan, NV-LMOD awalnya merupakan salah satu perusahaan perkebunan pada masa Kolonial Belanda, dengan luas kebun yang tersebar diseluruh tapal kuda. Demikian, pasca dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia, unit-unit usaha kopi, karet, kakao LMOD saat ini dikelola oleh PTPN XII. “Sementara unit-unit tembakaunya sendiri dikelola terpisah oleh PTPN X,” tuturnya.

Hasti juga menceritakan, sejarah NV-LMOD)sendiri didirikan pada 21 Oktober 1859, sejak saat itu dikenal dengan sentra perkebunan tembakau besoeki Na oogst yang terkenal di pasaran internasional. “Karena melihat potensi perkebunan yang cukup menjanjikan itulah mereka melakukan pelebaran perkebunan dengan merambah ke kakao dan karet,” ungkapnya.

Selain kantor PTPN XII, ada Café Rollas yang juga bangunan kuno. “Di atap bangunan masih terlihat penunjuk arah angin yang berupa burung jago,” terangnya.

Dia melanjutkan, warisan perkebunan tersebut di satu sisi meninggalkan dampak positif, karena pada masanya perkebunan Indonesia pernah menjadi penghasil tembakau nomor 2 di dunia setelah kuba, kemudian penghasil karet terbaik no 1 di dunia. “Dan itu semu berasal dari perkebunan Glantangan  di Jember,” pungkasnya.

Jurnalis: mg6
Fotografer: Achmad Faiz
Editor: Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca