30.2 C
Jember
Sunday, 4 June 2023

Banyak yang Malas Manfaatkan JPO

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER KIDUL, Radar Jember – Keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan kota, Jalan Sultan Agung, Jompo, belum banyak dimanfaatkan pejalan kaki untuk menyeberang. Warga pun masih banyak yang lebih memilih menyeberang langsung. Alasannya, lebih cepat ketimbang naik dan turun tangga.

BACA JUGA : Menara Pagoda Dekorasi Tionghoa

Namun, arus lalu lintas yang begitu padat jelas lebih membahayakan penyeberang melalui bawah JPO. Pejalan kaki yang nekat menyeberang dari bawah JPO seakan abai akan keselamatannya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Seperti yang diungkapkan Kasiati, salah seorang pejalan kaki yang memilih menyeberang langsung, tanpa memanfaatkan keberadaan JPO. “Saya lebih baik langsung menyeberang daripada masih harus naik tangga. Sedangkan, saya sudah tua dan tidak kuat kalau harus naik ke atas jembatan,” ujarnya.

Selain Kasiati, hal serupa juga dibeberkan oleh Danu, pejalan kaki lainnya. “Malas buat naik ke atasnya. Ya, meskipun agak bahaya kalau menyeberang langsung, tapi saya menyerangnya tetap hati-hati,” katanya.

Kendati demikian, masih ada masyarakat yang menggunakan jembatan penyeberangan. Tentu ini merupakan contoh baik yang seharusnya ditiru oleh pejalan kaki lainnya. “Selain itu, untuk lebih mudah dan lancar dalam menyeberang daripada langsung menyeberang, yang harus berhadapan langsung dengan kendaraan,” ungkap Anton, salah seorang pejalan kaki. (mg1/c2/bud)

- Advertisement -

JEMBER KIDUL, Radar Jember – Keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan kota, Jalan Sultan Agung, Jompo, belum banyak dimanfaatkan pejalan kaki untuk menyeberang. Warga pun masih banyak yang lebih memilih menyeberang langsung. Alasannya, lebih cepat ketimbang naik dan turun tangga.

BACA JUGA : Menara Pagoda Dekorasi Tionghoa

Namun, arus lalu lintas yang begitu padat jelas lebih membahayakan penyeberang melalui bawah JPO. Pejalan kaki yang nekat menyeberang dari bawah JPO seakan abai akan keselamatannya.

Seperti yang diungkapkan Kasiati, salah seorang pejalan kaki yang memilih menyeberang langsung, tanpa memanfaatkan keberadaan JPO. “Saya lebih baik langsung menyeberang daripada masih harus naik tangga. Sedangkan, saya sudah tua dan tidak kuat kalau harus naik ke atas jembatan,” ujarnya.

Selain Kasiati, hal serupa juga dibeberkan oleh Danu, pejalan kaki lainnya. “Malas buat naik ke atasnya. Ya, meskipun agak bahaya kalau menyeberang langsung, tapi saya menyerangnya tetap hati-hati,” katanya.

Kendati demikian, masih ada masyarakat yang menggunakan jembatan penyeberangan. Tentu ini merupakan contoh baik yang seharusnya ditiru oleh pejalan kaki lainnya. “Selain itu, untuk lebih mudah dan lancar dalam menyeberang daripada langsung menyeberang, yang harus berhadapan langsung dengan kendaraan,” ungkap Anton, salah seorang pejalan kaki. (mg1/c2/bud)

JEMBER KIDUL, Radar Jember – Keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan kota, Jalan Sultan Agung, Jompo, belum banyak dimanfaatkan pejalan kaki untuk menyeberang. Warga pun masih banyak yang lebih memilih menyeberang langsung. Alasannya, lebih cepat ketimbang naik dan turun tangga.

BACA JUGA : Menara Pagoda Dekorasi Tionghoa

Namun, arus lalu lintas yang begitu padat jelas lebih membahayakan penyeberang melalui bawah JPO. Pejalan kaki yang nekat menyeberang dari bawah JPO seakan abai akan keselamatannya.

Seperti yang diungkapkan Kasiati, salah seorang pejalan kaki yang memilih menyeberang langsung, tanpa memanfaatkan keberadaan JPO. “Saya lebih baik langsung menyeberang daripada masih harus naik tangga. Sedangkan, saya sudah tua dan tidak kuat kalau harus naik ke atas jembatan,” ujarnya.

Selain Kasiati, hal serupa juga dibeberkan oleh Danu, pejalan kaki lainnya. “Malas buat naik ke atasnya. Ya, meskipun agak bahaya kalau menyeberang langsung, tapi saya menyerangnya tetap hati-hati,” katanya.

Kendati demikian, masih ada masyarakat yang menggunakan jembatan penyeberangan. Tentu ini merupakan contoh baik yang seharusnya ditiru oleh pejalan kaki lainnya. “Selain itu, untuk lebih mudah dan lancar dalam menyeberang daripada langsung menyeberang, yang harus berhadapan langsung dengan kendaraan,” ungkap Anton, salah seorang pejalan kaki. (mg1/c2/bud)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca