26.6 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Baru Diaspal Sudah Protol, Pemkab Jember Ancam Tak Akan Membayar Rekanan

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Belakangan ini sosial media sempat digemparkan dengan proyek pengaspalan ruas jalan di arah menuju Watu Ulo, Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Pasalnya, jalan baru diperbaiki dan berusia sepekan, namun aspalnya telah mengelupas.

Baca Juga : Sepuluh Pejabat dalam Pusaran Dugaan Korupsi Dana Covid-19 Rp 107 M

Diketahui, PT Konstruksi Indonesia Mandiri (KIM) yang menggarap perbaikan jalan tersebut dengan nilai kontrak Rp 17,6 miliar. Panjang pekerjaan juga tidak main-main, yaitu 22 kilometer. Alokasi yang digelontorkan itu rupanya tidak sebanding dengan kualitas aspal. Terlihat kondisi aspal di jalanan itu banyak sekali lubang dengan berbagai ukuran.

Mobile_AP_Rectangle 2

Atas buruknya kualitas aspal tersebut, Pemkab Jember tidak terima dengan hasil pekerjaan PT KIM. Pada Rabu (23/3) kemarin, dilakukan inspeksi mendadak oleh Komisi C DPRD Jember.

Saat itu, dewan mendapati bahwa buruknya kualitas jalan itu diduga karena material aspal yang mentah, sehingga tidak begitu kuat menyatu dengan agregat jalan. “Ini pembuatan baru, tapi kok cepet rusak. Pasti ada kesalahan dalam pengerjaannya,” sesal Budi Wicaksono, Ketua Komisi C DPRD Jember, saat memeriksa bongkahan aspal yang mrotol.

Komisi C juga berencana memanggil kontraktor asal Malang tersebut ke gedung dewan untuk memberikan penjelasan terkait pekerjaan aspal tersebut. “Kami juga akan undang penyuplai aspal untuk PT KIM. Kami ingin tahu benar tidaknya sumber aspal di lokasi apakah sesuai dengan dokumen kontrak,” imbuh Andi Kurniawan, anggota Komisi C DPRD Jember.

Konsultan pengawas saat itu, Diki, turut menguraikan, sebenarnya panas aspal itu sudah sesuai standar, bersuhu 150 derajat. “Mungkin kesalahannya di human error. Karena orderannya sampai beratus-ratus ton dan tenaga kerja kecapekan. Maka, aspal yang seharusnya panas itu, suhunya turun, sehingga hasilnya pengaspalan tidak maksimal,” katanya.

Sementara itu, Direktur PT KIM yang diketahui bernama Agus itu, saat dikonfirmasi belum bisa menguraikan banyak. Dia mengaku harus memastikan dulu kondisinya di lapangan. “Saya belum ke lokasi, ngecek. Jadi, nanti setelah ke lokasi, kami berikan tanggapannya,” kata Agus ketika dikonfirmasi melalui telepon.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Jember Jupriono menegaskan, Pemkab Jember tidak segan mengambil tindakan tegas apabila mendapati pekerjaan kontraktor yang dinilai asal-asalan dan berkualitas buruk. “Semua pekerjaan rekanan harus sesuai ketentuan. Pekerjaan jelek, kami tidak akan bayar,” tegasnya saat dikonfirmasi. Pihaknya juga meminta agar rekanan segera membongkar dan mengganti dengan aspal baru. “Karena kami ingin kualitas konstruksi yang baik sesuai rencana,” tegasnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Dwi Siswanto

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Belakangan ini sosial media sempat digemparkan dengan proyek pengaspalan ruas jalan di arah menuju Watu Ulo, Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Pasalnya, jalan baru diperbaiki dan berusia sepekan, namun aspalnya telah mengelupas.

Baca Juga : Sepuluh Pejabat dalam Pusaran Dugaan Korupsi Dana Covid-19 Rp 107 M

Diketahui, PT Konstruksi Indonesia Mandiri (KIM) yang menggarap perbaikan jalan tersebut dengan nilai kontrak Rp 17,6 miliar. Panjang pekerjaan juga tidak main-main, yaitu 22 kilometer. Alokasi yang digelontorkan itu rupanya tidak sebanding dengan kualitas aspal. Terlihat kondisi aspal di jalanan itu banyak sekali lubang dengan berbagai ukuran.

Atas buruknya kualitas aspal tersebut, Pemkab Jember tidak terima dengan hasil pekerjaan PT KIM. Pada Rabu (23/3) kemarin, dilakukan inspeksi mendadak oleh Komisi C DPRD Jember.

Saat itu, dewan mendapati bahwa buruknya kualitas jalan itu diduga karena material aspal yang mentah, sehingga tidak begitu kuat menyatu dengan agregat jalan. “Ini pembuatan baru, tapi kok cepet rusak. Pasti ada kesalahan dalam pengerjaannya,” sesal Budi Wicaksono, Ketua Komisi C DPRD Jember, saat memeriksa bongkahan aspal yang mrotol.

Komisi C juga berencana memanggil kontraktor asal Malang tersebut ke gedung dewan untuk memberikan penjelasan terkait pekerjaan aspal tersebut. “Kami juga akan undang penyuplai aspal untuk PT KIM. Kami ingin tahu benar tidaknya sumber aspal di lokasi apakah sesuai dengan dokumen kontrak,” imbuh Andi Kurniawan, anggota Komisi C DPRD Jember.

Konsultan pengawas saat itu, Diki, turut menguraikan, sebenarnya panas aspal itu sudah sesuai standar, bersuhu 150 derajat. “Mungkin kesalahannya di human error. Karena orderannya sampai beratus-ratus ton dan tenaga kerja kecapekan. Maka, aspal yang seharusnya panas itu, suhunya turun, sehingga hasilnya pengaspalan tidak maksimal,” katanya.

Sementara itu, Direktur PT KIM yang diketahui bernama Agus itu, saat dikonfirmasi belum bisa menguraikan banyak. Dia mengaku harus memastikan dulu kondisinya di lapangan. “Saya belum ke lokasi, ngecek. Jadi, nanti setelah ke lokasi, kami berikan tanggapannya,” kata Agus ketika dikonfirmasi melalui telepon.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Jember Jupriono menegaskan, Pemkab Jember tidak segan mengambil tindakan tegas apabila mendapati pekerjaan kontraktor yang dinilai asal-asalan dan berkualitas buruk. “Semua pekerjaan rekanan harus sesuai ketentuan. Pekerjaan jelek, kami tidak akan bayar,” tegasnya saat dikonfirmasi. Pihaknya juga meminta agar rekanan segera membongkar dan mengganti dengan aspal baru. “Karena kami ingin kualitas konstruksi yang baik sesuai rencana,” tegasnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Dwi Siswanto

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Belakangan ini sosial media sempat digemparkan dengan proyek pengaspalan ruas jalan di arah menuju Watu Ulo, Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Pasalnya, jalan baru diperbaiki dan berusia sepekan, namun aspalnya telah mengelupas.

Baca Juga : Sepuluh Pejabat dalam Pusaran Dugaan Korupsi Dana Covid-19 Rp 107 M

Diketahui, PT Konstruksi Indonesia Mandiri (KIM) yang menggarap perbaikan jalan tersebut dengan nilai kontrak Rp 17,6 miliar. Panjang pekerjaan juga tidak main-main, yaitu 22 kilometer. Alokasi yang digelontorkan itu rupanya tidak sebanding dengan kualitas aspal. Terlihat kondisi aspal di jalanan itu banyak sekali lubang dengan berbagai ukuran.

Atas buruknya kualitas aspal tersebut, Pemkab Jember tidak terima dengan hasil pekerjaan PT KIM. Pada Rabu (23/3) kemarin, dilakukan inspeksi mendadak oleh Komisi C DPRD Jember.

Saat itu, dewan mendapati bahwa buruknya kualitas jalan itu diduga karena material aspal yang mentah, sehingga tidak begitu kuat menyatu dengan agregat jalan. “Ini pembuatan baru, tapi kok cepet rusak. Pasti ada kesalahan dalam pengerjaannya,” sesal Budi Wicaksono, Ketua Komisi C DPRD Jember, saat memeriksa bongkahan aspal yang mrotol.

Komisi C juga berencana memanggil kontraktor asal Malang tersebut ke gedung dewan untuk memberikan penjelasan terkait pekerjaan aspal tersebut. “Kami juga akan undang penyuplai aspal untuk PT KIM. Kami ingin tahu benar tidaknya sumber aspal di lokasi apakah sesuai dengan dokumen kontrak,” imbuh Andi Kurniawan, anggota Komisi C DPRD Jember.

Konsultan pengawas saat itu, Diki, turut menguraikan, sebenarnya panas aspal itu sudah sesuai standar, bersuhu 150 derajat. “Mungkin kesalahannya di human error. Karena orderannya sampai beratus-ratus ton dan tenaga kerja kecapekan. Maka, aspal yang seharusnya panas itu, suhunya turun, sehingga hasilnya pengaspalan tidak maksimal,” katanya.

Sementara itu, Direktur PT KIM yang diketahui bernama Agus itu, saat dikonfirmasi belum bisa menguraikan banyak. Dia mengaku harus memastikan dulu kondisinya di lapangan. “Saya belum ke lokasi, ngecek. Jadi, nanti setelah ke lokasi, kami berikan tanggapannya,” kata Agus ketika dikonfirmasi melalui telepon.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Jember Jupriono menegaskan, Pemkab Jember tidak segan mengambil tindakan tegas apabila mendapati pekerjaan kontraktor yang dinilai asal-asalan dan berkualitas buruk. “Semua pekerjaan rekanan harus sesuai ketentuan. Pekerjaan jelek, kami tidak akan bayar,” tegasnya saat dikonfirmasi. Pihaknya juga meminta agar rekanan segera membongkar dan mengganti dengan aspal baru. “Karena kami ingin kualitas konstruksi yang baik sesuai rencana,” tegasnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca