TEMPUREJO, Radar Jember – Ada 12 kijang yang dilepasliarkan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jember. Ya, hewan bertanduk yang terdiri atas 2 pejantan dan 10 betina itu dilepas agar dapat hidup bebas. Juga menyempurnakan ekosistem di Taman Nasional (TN) Meru Betiri.
Saat pelepasan yang dilakukan Selasa (22/2) kemarin, orang nomor satu di Jember itu didampingi oleh Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Dandim 0824 Letkol Inf Batara C. Pangaribuan, Anggota DPRD Jember Fraksi NasDem David Handoko Seto, serta camat dan kades setempat.
Menurut Bupati Hendy, kijang tersebut memang habitat aslinya di TN Meru Betiri. Keberadaannya di Jember harus terus dilestarikan agar bisa diketahui juga oleh generasi selanjutnya. Selain itu, kijang di TN Meru Betiri ini juga berfungsi sebagai pakan alami bagi hewan karnivora dalam siklus rantai makanan.
“Tentunya Pemkab Jember mendukung langkah dan kolaborasi dengan KSDA yang saling memberikan manfaat, karena juga ada warga kami tinggal di sini,” ungkapnya.
Baginya, pelestarian lingkungan bukan hanya tugas pemerintah daerah. Namun, sudah menjadi sesuatu yang darurat harus ditangani oleh semua pihak. Termasuk warga sekitar yang hidup di lingkungan itu sendiri.
“Potret hutan lestari, warga bisa hidup di hutan dengan ekonomi kreatif seperti ini, budi daya jamur, budi daya ulat untuk pakan ternak, beragam sayuran,” lanjutnya.
Ia berharap pelepasan kijang ini bisa menjadi contoh bagi warga juga pihak lainnya agar tetap menjaga keaslian hutan. Bahkan, tak hanya di TN Meru Betiri, semua tempat harus dijaga kelestariannya. “Jadi, jangan menebangi pohon. Lakukanlah kegiatan ekonomi kreatif seperti ini. Tolong dijaga hutannya ini,” pesan Bupati Hendy.
Sementara itu, anggota DPRD Fraksi NasDem David Handoko Seto berpesan agar kegiatan konservasi lingkungan dapat lebih digiatkan. Mengingat kondisi alam yang kini semakin mengkhawatirkan. Lahan yang gersang, hutan yang mulai gundul, dan populasi binatang yang sebagian mulai punah.
“Kami sampaikan bahwa kondisi TN Meru Betiri ini sudah banyak kerusakan, dan kita harus gotong royong melakukan berbagai langkah pemulihan. Buktinya sudah nyata kita rasakan bersama, banjir terjadi berkali-kali dari wilayah Tempurejo ini,” jelasnya. (del/c2/nur)