SUMBERJERUK, Radar Jember – Aktivitas perekonomian warga Desa Sumberjeruk, Kecamatan Kalisat dan warga Desa Suboh, Kecamatan Pakusari, sekitar sepekan terakhir ini tersendat. Hal ini dikarenakan yang akses jalan yang menghubungkan keduanya ditutup dan tidak bisa dilalui semua jenis kendaraan bermotor.
Alasan penutupan jalan tersebut dikarenakan kondisi jembatan itu sangat memprihatinkan dan bahkan dapat mengancam keselamatan pengguna jalan sewaktu-waktu. Dari penuturan warga setempat, akibat gerusan air hujan plengsengan di bagian Utara jembatan itu mulai terkelupas dan batu penahan bangunan jembatan berjatuhan.
Saat Jawa Pos Radar Jember mendatangi lokasi Jembatan tersebut, di pertigaan jalan itu terpampang tulisan peringatan semua kendaraan tidak boleh melintas. Keberadaan jembatan itu sangat dibutuhkan oleh warga desa, kendati panjang jembatan tersebut tidak terlalu panjang sekitar lima meter dan lebar tidak lebih dari empat meter.
“Memang ini jembatan kecil namun setiap hari ramai dilewati kendaraan roda dua dan roda empat. Tidak menutup kemungkinan plengsengan jembatan rusak karena tidak kuat menahan beban kendaraan, bahkan kendaraan pengangkut material seringkali melalui jembatan itu,” kata Hadi Suryono, warga Desa Sumberjeruk.
Awal mula plengsengan jembatan itu mulai tidak sehat diketahui oleh seorang pemancing tujuh hari lalu, pemancing tersebut kaget dan langsung kembali naik ke atas jembatan itu dan melaporkan hal tersebut kepada warga desa setempat. Setelah dicek kebenaran keadaan jembatan itu, maka langsung ditutup agar sengaja tidak bisa dilalui.
Kusminarti, warga Desa Sumberjeruk Kidul menerangkan, selama jembatan tersebut diblokade, maka warga di dua desa itu terpaksa harus mencari jalur alternatif. Wanita itu berharap, hari-hari ke depan di desa tersebut tidak terjadi hujan deras, karena tidak menutup kemungkinan jembatan itu bakal runtuh.
“Warga Desa Sumberjeruk berharap jembatan ini segera diperbaiki oleh Pemkab Jember, jangan sampai menunggu jembatan ini ambruk karena plengsengan hancur. Dalam beberapa hari ini warga dihantui perasaan takut, bila hujan berlangsung terus-menerus maka jembatan itu tinggal menunggu nasib saja.” ungkap Kusminarti. (sto/c1/nur)