23.8 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Pelatih Bola MBU Jember Diusir Hingga Dikenai Kartu Merah

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMER.ID Cerita manis Mitra Bola Utama Jr menjadi tim tak terkalahkan dan tak pernah kebobolan di fase grup Piala Soeratin U-17 Jatim kini telah usai. Kesebelasan yang baru home base di Jember itu akhirnya kalah adu penalti oleh Akor FC dari Jombang.

Bermain di Stadion Ketonggo, 22 Januari kemarin, MBU Jr langsung on fire dalam penyerangan. Dua kesebelasan Akor FC dan MBU pada babak pertama skor masih kacamata 0-0. Sugeng Sudibyo, Pelatih MBU Jr, yang memasukkan penyerang yang cetak lima gol di fase grup, Diego, akhirnya berbuah hasil.

Penyerang MBU Jr bernomor punggung 11 itu mampu mencetak gol dari tendangan dalam kotak penalti di menit 52. Sayangnya, keunggulan itu tidak berlangsung lama. Akor FC mampu menyamakan kedudukan 1-1 pada menit 59 oleh Rendra Adio.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pertandingan pun dilanjutkan babak tambahan dua kali 10 menit. Jual beli serangan terjadi, namun tak kunjung terjadi gol. Bahkan, keributan juga mulai mewarnai pertandingan. Protes Sugeng Sudibyo ke perangkat pertandingan lantaran adanya handsball, tapi wasit yang dihuni seluruhnya dari Jakarta itu justru meniup peluit pertandingan usai. Alhasil, Sugeng diganjar kartu merah. “Saya protes dengan sopan, tidak ikut masuk lapangan dan tangan saya juga ke belakang,” imbuhnya.

Sugeng mengatakan, banyak peluang terjadi, termasuk pada babak terakhir perpanjangan waktu. Tendangan pemain MBU Jr kena tangan pemain Akor FC. “Wasit meniup peluit. Ternyata peluit panjang itu menyelesaikan pertandingan,” katanya.

Pemain MBU Jr pun kecewa. “Anak-anak ya nangis,” katanya. Kondisi demikian, menurut Sugeng, memengaruhi psikologis pemain. Karenanya, dampak adu penalti kalah 3-2. Hasilnya pun berakhir dengan kemenangan Akor FC 4-3.

Reporter : Dwi Siswanto/Radar Jember

Fotografer : MBU For Radar Jember

Editor : Nur Hariri/Radar Jember

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMER.ID Cerita manis Mitra Bola Utama Jr menjadi tim tak terkalahkan dan tak pernah kebobolan di fase grup Piala Soeratin U-17 Jatim kini telah usai. Kesebelasan yang baru home base di Jember itu akhirnya kalah adu penalti oleh Akor FC dari Jombang.

Bermain di Stadion Ketonggo, 22 Januari kemarin, MBU Jr langsung on fire dalam penyerangan. Dua kesebelasan Akor FC dan MBU pada babak pertama skor masih kacamata 0-0. Sugeng Sudibyo, Pelatih MBU Jr, yang memasukkan penyerang yang cetak lima gol di fase grup, Diego, akhirnya berbuah hasil.

Penyerang MBU Jr bernomor punggung 11 itu mampu mencetak gol dari tendangan dalam kotak penalti di menit 52. Sayangnya, keunggulan itu tidak berlangsung lama. Akor FC mampu menyamakan kedudukan 1-1 pada menit 59 oleh Rendra Adio.

Pertandingan pun dilanjutkan babak tambahan dua kali 10 menit. Jual beli serangan terjadi, namun tak kunjung terjadi gol. Bahkan, keributan juga mulai mewarnai pertandingan. Protes Sugeng Sudibyo ke perangkat pertandingan lantaran adanya handsball, tapi wasit yang dihuni seluruhnya dari Jakarta itu justru meniup peluit pertandingan usai. Alhasil, Sugeng diganjar kartu merah. “Saya protes dengan sopan, tidak ikut masuk lapangan dan tangan saya juga ke belakang,” imbuhnya.

Sugeng mengatakan, banyak peluang terjadi, termasuk pada babak terakhir perpanjangan waktu. Tendangan pemain MBU Jr kena tangan pemain Akor FC. “Wasit meniup peluit. Ternyata peluit panjang itu menyelesaikan pertandingan,” katanya.

Pemain MBU Jr pun kecewa. “Anak-anak ya nangis,” katanya. Kondisi demikian, menurut Sugeng, memengaruhi psikologis pemain. Karenanya, dampak adu penalti kalah 3-2. Hasilnya pun berakhir dengan kemenangan Akor FC 4-3.

Reporter : Dwi Siswanto/Radar Jember

Fotografer : MBU For Radar Jember

Editor : Nur Hariri/Radar Jember

JEMBER, RADARJEMER.ID Cerita manis Mitra Bola Utama Jr menjadi tim tak terkalahkan dan tak pernah kebobolan di fase grup Piala Soeratin U-17 Jatim kini telah usai. Kesebelasan yang baru home base di Jember itu akhirnya kalah adu penalti oleh Akor FC dari Jombang.

Bermain di Stadion Ketonggo, 22 Januari kemarin, MBU Jr langsung on fire dalam penyerangan. Dua kesebelasan Akor FC dan MBU pada babak pertama skor masih kacamata 0-0. Sugeng Sudibyo, Pelatih MBU Jr, yang memasukkan penyerang yang cetak lima gol di fase grup, Diego, akhirnya berbuah hasil.

Penyerang MBU Jr bernomor punggung 11 itu mampu mencetak gol dari tendangan dalam kotak penalti di menit 52. Sayangnya, keunggulan itu tidak berlangsung lama. Akor FC mampu menyamakan kedudukan 1-1 pada menit 59 oleh Rendra Adio.

Pertandingan pun dilanjutkan babak tambahan dua kali 10 menit. Jual beli serangan terjadi, namun tak kunjung terjadi gol. Bahkan, keributan juga mulai mewarnai pertandingan. Protes Sugeng Sudibyo ke perangkat pertandingan lantaran adanya handsball, tapi wasit yang dihuni seluruhnya dari Jakarta itu justru meniup peluit pertandingan usai. Alhasil, Sugeng diganjar kartu merah. “Saya protes dengan sopan, tidak ikut masuk lapangan dan tangan saya juga ke belakang,” imbuhnya.

Sugeng mengatakan, banyak peluang terjadi, termasuk pada babak terakhir perpanjangan waktu. Tendangan pemain MBU Jr kena tangan pemain Akor FC. “Wasit meniup peluit. Ternyata peluit panjang itu menyelesaikan pertandingan,” katanya.

Pemain MBU Jr pun kecewa. “Anak-anak ya nangis,” katanya. Kondisi demikian, menurut Sugeng, memengaruhi psikologis pemain. Karenanya, dampak adu penalti kalah 3-2. Hasilnya pun berakhir dengan kemenangan Akor FC 4-3.

Reporter : Dwi Siswanto/Radar Jember

Fotografer : MBU For Radar Jember

Editor : Nur Hariri/Radar Jember

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca