29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Momentum Mempertegas Kontribusi Santri

Peringatan HSN Keenam di Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Momentum peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 kembali semarak, kemarin (22/10). Beberapa pelosok daerah seketika melakukan upacara untuk memperingati momentum setahun sekali tersebut. Tak hanya di wilayah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember, tapi juga PCNU Kencong yang membawahi lima kecamatan di ujung selatan Jember.

Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin menegaskan, peringatan Hari Santri harus menjadi momentum mendongkrak kembali kemandirian santri. Menurut dia, kiprah dan kontribusi santri perlu menyentuh ke tiap lapisan masyarakat. Salah satunya aspek perekonomian.

Harapannya, ketika ekonomi bergerak, maka dapat menuntaskan problem umat dengan melahirkan santripreneur yang punya daya saing. “Untuk mendorong agar kalangan santri lebih gigih dalam berbisnis, perlu reinterpretasi sejumlah ajaran. Yakni yang lebih memotivasi umat Islam untuk memiliki mental bisnis yang tangguh,” ucapnya dalam sambutan upacara memperingati HSN, kemarin.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pria yang akrab disapa Gus Aab ini memaparkan, dari daftar orang terkaya di Indonesia, hampir tidak ada yang dari kalangan santri. “Ke depan, perlu ada motivasi lebih sehingga beberapa tahun mendatang akan banyak lahir pengusaha sukses dari kalangan santri,” tutur pria yang juga dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember ini.

Lebih jauh, peringatan HSN yang tahun ini memasuki keenam kalinya, merupakan bentuk pengakuan negara atas kontribusi kalangan ulama dan santri dalam ikhtiar merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hal itu merujuk pada Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad itu pula yang membakar semangat masyarakat pada masa itu agar gigih melawan kedatangan Belanda, yang hendak kembali menjajah Indonesia. “Resolusi itu yang mewajibkan umat Islam untuk jihad melawan penjajah. Sayangnya, selama sekian tahun, kontribusi itu kurang mendapat pengakuan sejarah. Melalui upaya para wakil kita, akhirnya sejak enam tahun yang lalu ditetapkan HSN,” terangnya.

Di akhir, dirinya berpesan agar semua lapisan masyarakat, utamanya warga nahdliyin, senantiasa mendukung penuh kiprah santri dalam menghadapi bidang, utamanya tentang kemandirian ekonomi. “Kita perlu mendorong kalangan santri untuk berperan dalam penguasaan ekonomi, agar memunculkan santripreneur-santripreneur tangguh di masa depan dan menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.

Sementara itu, peringatan HSN di wilayah PCNU Kencong juga tak kalah semarak. Mulai dari jajaran pengurus cabang, pengurus majelis wakil cabang (MWC), hingga tingkat ranting juga melakukan peringatan serupa. Tak hanya itu, organisasi yang menjadi badan otonom seperti GP Ansor, Fatayat, dan Muslimat NU juga turut memperingatinya.

Bahkan, Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Kencong sampai membuat lomba esai dan pidato menyongsong peringatan HSN. Lomba itu diikuti oleh delegasi lembaga pendidikan madrasah dan sekolah di bawah naungan LP Ma’arif NU Kencong.

Reporter : Maulana

Fotografer : hUMAS PCNU For Radar Jember

Editor : Mahrus Sholih

- Advertisement -

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Momentum peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 kembali semarak, kemarin (22/10). Beberapa pelosok daerah seketika melakukan upacara untuk memperingati momentum setahun sekali tersebut. Tak hanya di wilayah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember, tapi juga PCNU Kencong yang membawahi lima kecamatan di ujung selatan Jember.

Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin menegaskan, peringatan Hari Santri harus menjadi momentum mendongkrak kembali kemandirian santri. Menurut dia, kiprah dan kontribusi santri perlu menyentuh ke tiap lapisan masyarakat. Salah satunya aspek perekonomian.

Harapannya, ketika ekonomi bergerak, maka dapat menuntaskan problem umat dengan melahirkan santripreneur yang punya daya saing. “Untuk mendorong agar kalangan santri lebih gigih dalam berbisnis, perlu reinterpretasi sejumlah ajaran. Yakni yang lebih memotivasi umat Islam untuk memiliki mental bisnis yang tangguh,” ucapnya dalam sambutan upacara memperingati HSN, kemarin.

Pria yang akrab disapa Gus Aab ini memaparkan, dari daftar orang terkaya di Indonesia, hampir tidak ada yang dari kalangan santri. “Ke depan, perlu ada motivasi lebih sehingga beberapa tahun mendatang akan banyak lahir pengusaha sukses dari kalangan santri,” tutur pria yang juga dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember ini.

Lebih jauh, peringatan HSN yang tahun ini memasuki keenam kalinya, merupakan bentuk pengakuan negara atas kontribusi kalangan ulama dan santri dalam ikhtiar merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hal itu merujuk pada Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad itu pula yang membakar semangat masyarakat pada masa itu agar gigih melawan kedatangan Belanda, yang hendak kembali menjajah Indonesia. “Resolusi itu yang mewajibkan umat Islam untuk jihad melawan penjajah. Sayangnya, selama sekian tahun, kontribusi itu kurang mendapat pengakuan sejarah. Melalui upaya para wakil kita, akhirnya sejak enam tahun yang lalu ditetapkan HSN,” terangnya.

Di akhir, dirinya berpesan agar semua lapisan masyarakat, utamanya warga nahdliyin, senantiasa mendukung penuh kiprah santri dalam menghadapi bidang, utamanya tentang kemandirian ekonomi. “Kita perlu mendorong kalangan santri untuk berperan dalam penguasaan ekonomi, agar memunculkan santripreneur-santripreneur tangguh di masa depan dan menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.

Sementara itu, peringatan HSN di wilayah PCNU Kencong juga tak kalah semarak. Mulai dari jajaran pengurus cabang, pengurus majelis wakil cabang (MWC), hingga tingkat ranting juga melakukan peringatan serupa. Tak hanya itu, organisasi yang menjadi badan otonom seperti GP Ansor, Fatayat, dan Muslimat NU juga turut memperingatinya.

Bahkan, Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Kencong sampai membuat lomba esai dan pidato menyongsong peringatan HSN. Lomba itu diikuti oleh delegasi lembaga pendidikan madrasah dan sekolah di bawah naungan LP Ma’arif NU Kencong.

Reporter : Maulana

Fotografer : hUMAS PCNU For Radar Jember

Editor : Mahrus Sholih

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Momentum peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 kembali semarak, kemarin (22/10). Beberapa pelosok daerah seketika melakukan upacara untuk memperingati momentum setahun sekali tersebut. Tak hanya di wilayah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember, tapi juga PCNU Kencong yang membawahi lima kecamatan di ujung selatan Jember.

Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin menegaskan, peringatan Hari Santri harus menjadi momentum mendongkrak kembali kemandirian santri. Menurut dia, kiprah dan kontribusi santri perlu menyentuh ke tiap lapisan masyarakat. Salah satunya aspek perekonomian.

Harapannya, ketika ekonomi bergerak, maka dapat menuntaskan problem umat dengan melahirkan santripreneur yang punya daya saing. “Untuk mendorong agar kalangan santri lebih gigih dalam berbisnis, perlu reinterpretasi sejumlah ajaran. Yakni yang lebih memotivasi umat Islam untuk memiliki mental bisnis yang tangguh,” ucapnya dalam sambutan upacara memperingati HSN, kemarin.

Pria yang akrab disapa Gus Aab ini memaparkan, dari daftar orang terkaya di Indonesia, hampir tidak ada yang dari kalangan santri. “Ke depan, perlu ada motivasi lebih sehingga beberapa tahun mendatang akan banyak lahir pengusaha sukses dari kalangan santri,” tutur pria yang juga dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember ini.

Lebih jauh, peringatan HSN yang tahun ini memasuki keenam kalinya, merupakan bentuk pengakuan negara atas kontribusi kalangan ulama dan santri dalam ikhtiar merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hal itu merujuk pada Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad itu pula yang membakar semangat masyarakat pada masa itu agar gigih melawan kedatangan Belanda, yang hendak kembali menjajah Indonesia. “Resolusi itu yang mewajibkan umat Islam untuk jihad melawan penjajah. Sayangnya, selama sekian tahun, kontribusi itu kurang mendapat pengakuan sejarah. Melalui upaya para wakil kita, akhirnya sejak enam tahun yang lalu ditetapkan HSN,” terangnya.

Di akhir, dirinya berpesan agar semua lapisan masyarakat, utamanya warga nahdliyin, senantiasa mendukung penuh kiprah santri dalam menghadapi bidang, utamanya tentang kemandirian ekonomi. “Kita perlu mendorong kalangan santri untuk berperan dalam penguasaan ekonomi, agar memunculkan santripreneur-santripreneur tangguh di masa depan dan menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.

Sementara itu, peringatan HSN di wilayah PCNU Kencong juga tak kalah semarak. Mulai dari jajaran pengurus cabang, pengurus majelis wakil cabang (MWC), hingga tingkat ranting juga melakukan peringatan serupa. Tak hanya itu, organisasi yang menjadi badan otonom seperti GP Ansor, Fatayat, dan Muslimat NU juga turut memperingatinya.

Bahkan, Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Kencong sampai membuat lomba esai dan pidato menyongsong peringatan HSN. Lomba itu diikuti oleh delegasi lembaga pendidikan madrasah dan sekolah di bawah naungan LP Ma’arif NU Kencong.

Reporter : Maulana

Fotografer : hUMAS PCNU For Radar Jember

Editor : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca