26.8 C
Jember
Sunday, 2 April 2023

Target Penyelesaian Belum Diketahui

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Meskipun belum rencana kapan pertemuan belajar langsung di sekolah akan kembali dibuka, namun persiapan penerapan protokol kesehatan di sekolah belum menunjukkan kesiapan penuh. Ada yang baru digarap, ada yang sebagian jalan, juga ada yang telah selesai.

Seperti persiapan sarpras protokol kesehatan di SDN Kaliwining 01 Rambipuji, kemarin. Dari sekitar 17 westafel yang digarap para tukang, baru terpasang setengah jadi. Sebab, di saat bersamaan juga masih berlangsung pembuatan selokan westafel dan tuang tandon.

Sutarti, Plt Kepala Sekolah SDN Kaliwining 01, mengatakan, sekolahnya memang mendapat jatah 17 westafel yang masing-masing terpasang dua westafel tiap satu ruang kelas. Sisanya ditempatkan di ruang lain.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Memang belum selesai. Katanya ada kendala teknis kemarin-kemarin. Tapi kami bandingkan dengan SD-SD sebelah, sudah ada yang selesai,” terang Sutarti kepada Jawa Pos Radar Jember.

Pembuatan sarpras protokol kesehatan yang lamban itu sebenarnya ia sayangkan. Apalagi, SD tersebut tepat berada di jalur utama. “Tapi meskipun selesai, belum bisa langsung digunakan. Karena kita masih menunggu informasi kapan sekolah-sekolah kembali diaktifkan,” imbuhnya.

Penelusuran Jawa Pos Radar Jember ke sejumlah sekolah lain menunjukkan fakta berbeda. Seperti di SDN Rowotamtu 01 Rambipuji misalnya. Di sekolah itu, pemasangan protokol kesehatan seperti westafel tampak sudah selesai. Tinggal digunakan. Sementara di tempat lain, seperti di SDN Curahmalang 01, persiapan sarpras protokol kesehatan juga baru tahap pemasangan tandon air.

Meskipun belum ada kabar rencana kapan sekolah diaktifkan, namun jika mengaca pada Surat Ketetapan Bersama (SKB) Empat Menteri: Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendagri, bahwa kesiapan sarpras dalam penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah, menjadi salah satu syarat utama pengaktifan kembali sekolah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jember Edy Budi Susilo membenarkan. Kesiapan sarpras sekolah menjadi salah syarat utama sekolah boleh diaktifkan. Namun menurut dia, sarpras tersebut bisa diupayakan. “Karena yang tersulit itu menanti zona tidak terdampak pandemi atau zona hijau. Kalau itu bisa kita lewati, syarat yang lain bisa menyesuaikan,” jelasnya.

Edy menyebut, selama ini kesiapan sarpras protokol kesehatan di sekolah-sekolah tengah digenjot. Meskipun begitu, ia tidak menyebut kapan target pengadaan sarpras baru itu akan selesai secara serentak. Namun ia meyakini, meskipun sebagian sarpras sudah ada yang selesai atau baru jalan setengah, namun sudah pasti tidak langsung bisa digunakan.

Karena harus mengikuti ketentuan yang ada sebagai syarat mutlak sekolah dibuka kembali. “Sarana-prasarana hampir sebagian sudah selesai. Namun, pembukaan sekolah belum diketahui. Sampai kapan? Itu yang belum bisa kami baca. Yang jelas saat ini kita tidak ingin ada klaster baru di sekolah jika nanti dibuka,” pungkasnya.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Meskipun belum rencana kapan pertemuan belajar langsung di sekolah akan kembali dibuka, namun persiapan penerapan protokol kesehatan di sekolah belum menunjukkan kesiapan penuh. Ada yang baru digarap, ada yang sebagian jalan, juga ada yang telah selesai.

Seperti persiapan sarpras protokol kesehatan di SDN Kaliwining 01 Rambipuji, kemarin. Dari sekitar 17 westafel yang digarap para tukang, baru terpasang setengah jadi. Sebab, di saat bersamaan juga masih berlangsung pembuatan selokan westafel dan tuang tandon.

Sutarti, Plt Kepala Sekolah SDN Kaliwining 01, mengatakan, sekolahnya memang mendapat jatah 17 westafel yang masing-masing terpasang dua westafel tiap satu ruang kelas. Sisanya ditempatkan di ruang lain.

“Memang belum selesai. Katanya ada kendala teknis kemarin-kemarin. Tapi kami bandingkan dengan SD-SD sebelah, sudah ada yang selesai,” terang Sutarti kepada Jawa Pos Radar Jember.

Pembuatan sarpras protokol kesehatan yang lamban itu sebenarnya ia sayangkan. Apalagi, SD tersebut tepat berada di jalur utama. “Tapi meskipun selesai, belum bisa langsung digunakan. Karena kita masih menunggu informasi kapan sekolah-sekolah kembali diaktifkan,” imbuhnya.

Penelusuran Jawa Pos Radar Jember ke sejumlah sekolah lain menunjukkan fakta berbeda. Seperti di SDN Rowotamtu 01 Rambipuji misalnya. Di sekolah itu, pemasangan protokol kesehatan seperti westafel tampak sudah selesai. Tinggal digunakan. Sementara di tempat lain, seperti di SDN Curahmalang 01, persiapan sarpras protokol kesehatan juga baru tahap pemasangan tandon air.

Meskipun belum ada kabar rencana kapan sekolah diaktifkan, namun jika mengaca pada Surat Ketetapan Bersama (SKB) Empat Menteri: Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendagri, bahwa kesiapan sarpras dalam penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah, menjadi salah satu syarat utama pengaktifan kembali sekolah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jember Edy Budi Susilo membenarkan. Kesiapan sarpras sekolah menjadi salah syarat utama sekolah boleh diaktifkan. Namun menurut dia, sarpras tersebut bisa diupayakan. “Karena yang tersulit itu menanti zona tidak terdampak pandemi atau zona hijau. Kalau itu bisa kita lewati, syarat yang lain bisa menyesuaikan,” jelasnya.

Edy menyebut, selama ini kesiapan sarpras protokol kesehatan di sekolah-sekolah tengah digenjot. Meskipun begitu, ia tidak menyebut kapan target pengadaan sarpras baru itu akan selesai secara serentak. Namun ia meyakini, meskipun sebagian sarpras sudah ada yang selesai atau baru jalan setengah, namun sudah pasti tidak langsung bisa digunakan.

Karena harus mengikuti ketentuan yang ada sebagai syarat mutlak sekolah dibuka kembali. “Sarana-prasarana hampir sebagian sudah selesai. Namun, pembukaan sekolah belum diketahui. Sampai kapan? Itu yang belum bisa kami baca. Yang jelas saat ini kita tidak ingin ada klaster baru di sekolah jika nanti dibuka,” pungkasnya.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Meskipun belum rencana kapan pertemuan belajar langsung di sekolah akan kembali dibuka, namun persiapan penerapan protokol kesehatan di sekolah belum menunjukkan kesiapan penuh. Ada yang baru digarap, ada yang sebagian jalan, juga ada yang telah selesai.

Seperti persiapan sarpras protokol kesehatan di SDN Kaliwining 01 Rambipuji, kemarin. Dari sekitar 17 westafel yang digarap para tukang, baru terpasang setengah jadi. Sebab, di saat bersamaan juga masih berlangsung pembuatan selokan westafel dan tuang tandon.

Sutarti, Plt Kepala Sekolah SDN Kaliwining 01, mengatakan, sekolahnya memang mendapat jatah 17 westafel yang masing-masing terpasang dua westafel tiap satu ruang kelas. Sisanya ditempatkan di ruang lain.

“Memang belum selesai. Katanya ada kendala teknis kemarin-kemarin. Tapi kami bandingkan dengan SD-SD sebelah, sudah ada yang selesai,” terang Sutarti kepada Jawa Pos Radar Jember.

Pembuatan sarpras protokol kesehatan yang lamban itu sebenarnya ia sayangkan. Apalagi, SD tersebut tepat berada di jalur utama. “Tapi meskipun selesai, belum bisa langsung digunakan. Karena kita masih menunggu informasi kapan sekolah-sekolah kembali diaktifkan,” imbuhnya.

Penelusuran Jawa Pos Radar Jember ke sejumlah sekolah lain menunjukkan fakta berbeda. Seperti di SDN Rowotamtu 01 Rambipuji misalnya. Di sekolah itu, pemasangan protokol kesehatan seperti westafel tampak sudah selesai. Tinggal digunakan. Sementara di tempat lain, seperti di SDN Curahmalang 01, persiapan sarpras protokol kesehatan juga baru tahap pemasangan tandon air.

Meskipun belum ada kabar rencana kapan sekolah diaktifkan, namun jika mengaca pada Surat Ketetapan Bersama (SKB) Empat Menteri: Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendagri, bahwa kesiapan sarpras dalam penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah, menjadi salah satu syarat utama pengaktifan kembali sekolah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jember Edy Budi Susilo membenarkan. Kesiapan sarpras sekolah menjadi salah syarat utama sekolah boleh diaktifkan. Namun menurut dia, sarpras tersebut bisa diupayakan. “Karena yang tersulit itu menanti zona tidak terdampak pandemi atau zona hijau. Kalau itu bisa kita lewati, syarat yang lain bisa menyesuaikan,” jelasnya.

Edy menyebut, selama ini kesiapan sarpras protokol kesehatan di sekolah-sekolah tengah digenjot. Meskipun begitu, ia tidak menyebut kapan target pengadaan sarpras baru itu akan selesai secara serentak. Namun ia meyakini, meskipun sebagian sarpras sudah ada yang selesai atau baru jalan setengah, namun sudah pasti tidak langsung bisa digunakan.

Karena harus mengikuti ketentuan yang ada sebagai syarat mutlak sekolah dibuka kembali. “Sarana-prasarana hampir sebagian sudah selesai. Namun, pembukaan sekolah belum diketahui. Sampai kapan? Itu yang belum bisa kami baca. Yang jelas saat ini kita tidak ingin ada klaster baru di sekolah jika nanti dibuka,” pungkasnya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca