JEMBER, RADARJEMBER.ID – Penerapan protokol kesehatan tentunya harus ditaati oleh seluruh kalangan masyarakat. Baik di lingkungan rumah maupun kerja. Sebab, bukan tidak mungkin seseorang terindikasi Covid-19 dari tempat mana pun.
Kantor pelayanan publik pun tak luput dari paparan Covid-19. Setelah pegawai Kejaksaan Negeri Jember, BPJS Kesehatan Jember pun menyatakan ada karyawannya terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala BPJS Kesehatan Jember Antokalina Sari Verdana mengakui ada pegawainya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Total ada tujuh pegawai. “Jadi, yang di Jember ada empat pegawai, di Lumajang ada tiga pegawai terkonfirmasi positif,” jelasnya.
Dia menjelaskan, ketujuh karyawannya ini sudah melakukan isolasi mandiri dan pemantauan dari puskesmas. “Sudah lakukan isolasi mandiri satu minggu lebih,” tuturnya. Antokalina sendiri tidak mengetahui pegawainya yang terpapar korona tertular dari mana. Apalagi BPJS Kesehatan adalah kantor pelayanan publik.
Bahkan, lanjut dia, tujuh pegawainya tidak menunjukan gejala apa pun. Baru terdeteksi sebagai OTG Covid-19 karena secara rutin BPJS Kesehatan melakukan swab per 14 hari. “Ternyata ada yang positif saat swab,” jelasnya.
Anto menambahkan, sebenarnya BPJS Kesehatan Jember juga telah menerapkan kebijakan WFH kepada karyawannya pada awal pandemi, Maret kemarin. “Kita mengatur sif mereka, secara gantian 50 persen WFH,” jelasnya.
Protokol kesehatan pun sudah dilakukan secara ketat. “Wajib pakai masker. Kalau tidak, suruh keluar. Cuci tangan, dan cek suhu. Yang masuk hanya yang berkepentingan saja. Bila bawa keluarga, tidak diperkenankan masuk,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pengurusan BPJS Kesehatan secara daring melalui aplikasi. Kemudian, pada September kemarin ditambah dengan layanan kanal Pandawa. Apalagi beberapa daerah sebelumnya juga menerapkan PSBB, kantor juga tidak boleh melakukan pelayanan, maka pelayanan dialihkan ke daring.
Dia mengakui, selama 3×24 jam kantor BPJS Kesehatan Jember ditutup untuk melakukan sterilisasi, dan telah berkoordinasi dengan Dinkes, BPBD, hingga Gugus Tugas Covid-19 Kab Jember. “Senin kemarin mulai buka. Tapi pelayanan secara daring,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jember Gatot Triyono mengakui, ada pegawai BPJS Kesehatan di Jember terpapar Covid-19. Kantor pelayanan publik tersebut juga ditutup selama tiga hari untuk melakukan penyemprotan dan sterilisasi. Saat ini, lanjut dia, sudah kembali aktif, namun pelayanan secara daring.
Adanya penambahan pasien korona, tambah Gatot, menambah klaster perkantoran pelayanan publik di Jember. “Perbankan yaitu Bank Jatim Kencong ada 10 pegawai positif Covid-19, Kejaksaan Jember ada lima, dan BPJS Kesehatan di Jember terdapat empat pegawai,” pungkasnya.