Mobile_AP_Rectangle 1
RADARJEMBER.ID – Mulyono, salah seorang cakades Balung Lor yang ‘menghebohkan’ jagat maya karena ditolak saat mendaftar sebagai cakades ternyata seorang tukang cukur.
Sebagai orang kecil, Mulyono harus menabung sedikti demi sedikit uang memeras keringat dari hasil tukang cukur. Bahkan dia kerja mulai pagi hingga tembus malam.
“Saya orang miskin. Ngumpulkan uang Rp 1.000, Rp 2.000, atau Rp 5.000 untuk bisa nyalon kades,” katanya.
- Advertisement -
RADARJEMBER.ID – Mulyono, salah seorang cakades Balung Lor yang ‘menghebohkan’ jagat maya karena ditolak saat mendaftar sebagai cakades ternyata seorang tukang cukur.
Sebagai orang kecil, Mulyono harus menabung sedikti demi sedikit uang memeras keringat dari hasil tukang cukur. Bahkan dia kerja mulai pagi hingga tembus malam.
“Saya orang miskin. Ngumpulkan uang Rp 1.000, Rp 2.000, atau Rp 5.000 untuk bisa nyalon kades,” katanya.
RADARJEMBER.ID – Mulyono, salah seorang cakades Balung Lor yang ‘menghebohkan’ jagat maya karena ditolak saat mendaftar sebagai cakades ternyata seorang tukang cukur.
Sebagai orang kecil, Mulyono harus menabung sedikti demi sedikit uang memeras keringat dari hasil tukang cukur. Bahkan dia kerja mulai pagi hingga tembus malam.
“Saya orang miskin. Ngumpulkan uang Rp 1.000, Rp 2.000, atau Rp 5.000 untuk bisa nyalon kades,” katanya.