25 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Belum Ada Zebra Cross Pengganti JPO

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER KIDUL, Radar Jember – Sejak dibongkarnya jembatan penyeberangan orang (PJO) yang menghubungkan Masjid Jami lama dengan yang baru menimbulkan berbagai respons dari masyarakat. Ditambah dengan tidak adanya fasilitas penyeberangan yang disiapkan terlebih dahulu sebagai penggantinya.

Baca Juga : Dinilai Membahayakan, Jembatan Penyeberangan di Masjid Jamik Dihilangkan

Terlihat, jamaah yang telah melaksanakan salat Jumat di Masjid Jami baru bergerombol menyeberang jalan menuju rumah masing-masing. Kebanyakan mereka menuju tempat parkir yang ada di sebarang jalan di depan Masjid Jami yang lama. Kendaraan yang padat dari arah barat membuat pejalan kaki harus berhati-hati.

Mobile_AP_Rectangle 2

Beragam tanggapan muncul mengenai hal tersebut. Ahmad Lutfianto, warga di Jalan Ciliwung, mengatakan, dia hampir tidak pernah melewati JPO yang sebelumnya ada. “Tidak ada jembatan itu jadi tambah panas,” tuturnya, kemarin.

Lain hal, dia menambahkan, tidak adanya fasilitas seperti zebra cross membuatnya iba kepada orang-orang lansia. Menurutnya, bagi yang muda sepertinya tidak terlalu susah. “Bahaya, apalagi untuk yang tua-tua,” imbuhnya.

Sucipta Adi Kurniawan, Remaja Masjid (Remas) Al Baitul Amien, juga menuturkan hal yang sama. Saat menyeberang tanpa zebra cross, kata Adi, harus berhati-hati. “Harus ada zebra cross di sekitar sini untuk memudahkan,” lanjutnya.

Ahmad, warga pendatang yang mampir salat Jumat di Masjid Jami baru, mengatakan, menyeberang tidak terlalu sulit. Baginya, menyeberang di jalan seperti itu biasa-biasa saja, namun dia juga mengantisipasi untuk yang lainnya. “Tapi, kalau secara umum, orang-orang tentu waswas dan kesulitan menyeberang,” ungkap dia.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember Agus Wijaya menyikapi hal ini dengan rencana yang telah disusun oleh pihaknya. Untuk pembuatan zebra cross, kata Agus, akan dilakukan segera. “Akan dibuat sekaligus dipasang pelican crossing dalam minggu ini,” timpalnya melalui sambungan telepon.

Pelican crossing sebagai pelengkap yang lebih memudahkan penyeberang jalan di kawasan Masjid Jami ini, tambah Agus, akan dipasang di depan pintu keluar masjid. Sayangnya, tidak ada rencana dari Dishub membuat fasilitas ini lebih awal. “Nanti kalau dibuat dulu baru robohkan JPO, pelican crossing-nya kena. Kan itu mahal,” tambah Agus. (mg8/c2/nur)

- Advertisement -

JEMBER KIDUL, Radar Jember – Sejak dibongkarnya jembatan penyeberangan orang (PJO) yang menghubungkan Masjid Jami lama dengan yang baru menimbulkan berbagai respons dari masyarakat. Ditambah dengan tidak adanya fasilitas penyeberangan yang disiapkan terlebih dahulu sebagai penggantinya.

Baca Juga : Dinilai Membahayakan, Jembatan Penyeberangan di Masjid Jamik Dihilangkan

Terlihat, jamaah yang telah melaksanakan salat Jumat di Masjid Jami baru bergerombol menyeberang jalan menuju rumah masing-masing. Kebanyakan mereka menuju tempat parkir yang ada di sebarang jalan di depan Masjid Jami yang lama. Kendaraan yang padat dari arah barat membuat pejalan kaki harus berhati-hati.

Beragam tanggapan muncul mengenai hal tersebut. Ahmad Lutfianto, warga di Jalan Ciliwung, mengatakan, dia hampir tidak pernah melewati JPO yang sebelumnya ada. “Tidak ada jembatan itu jadi tambah panas,” tuturnya, kemarin.

Lain hal, dia menambahkan, tidak adanya fasilitas seperti zebra cross membuatnya iba kepada orang-orang lansia. Menurutnya, bagi yang muda sepertinya tidak terlalu susah. “Bahaya, apalagi untuk yang tua-tua,” imbuhnya.

Sucipta Adi Kurniawan, Remaja Masjid (Remas) Al Baitul Amien, juga menuturkan hal yang sama. Saat menyeberang tanpa zebra cross, kata Adi, harus berhati-hati. “Harus ada zebra cross di sekitar sini untuk memudahkan,” lanjutnya.

Ahmad, warga pendatang yang mampir salat Jumat di Masjid Jami baru, mengatakan, menyeberang tidak terlalu sulit. Baginya, menyeberang di jalan seperti itu biasa-biasa saja, namun dia juga mengantisipasi untuk yang lainnya. “Tapi, kalau secara umum, orang-orang tentu waswas dan kesulitan menyeberang,” ungkap dia.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember Agus Wijaya menyikapi hal ini dengan rencana yang telah disusun oleh pihaknya. Untuk pembuatan zebra cross, kata Agus, akan dilakukan segera. “Akan dibuat sekaligus dipasang pelican crossing dalam minggu ini,” timpalnya melalui sambungan telepon.

Pelican crossing sebagai pelengkap yang lebih memudahkan penyeberang jalan di kawasan Masjid Jami ini, tambah Agus, akan dipasang di depan pintu keluar masjid. Sayangnya, tidak ada rencana dari Dishub membuat fasilitas ini lebih awal. “Nanti kalau dibuat dulu baru robohkan JPO, pelican crossing-nya kena. Kan itu mahal,” tambah Agus. (mg8/c2/nur)

JEMBER KIDUL, Radar Jember – Sejak dibongkarnya jembatan penyeberangan orang (PJO) yang menghubungkan Masjid Jami lama dengan yang baru menimbulkan berbagai respons dari masyarakat. Ditambah dengan tidak adanya fasilitas penyeberangan yang disiapkan terlebih dahulu sebagai penggantinya.

Baca Juga : Dinilai Membahayakan, Jembatan Penyeberangan di Masjid Jamik Dihilangkan

Terlihat, jamaah yang telah melaksanakan salat Jumat di Masjid Jami baru bergerombol menyeberang jalan menuju rumah masing-masing. Kebanyakan mereka menuju tempat parkir yang ada di sebarang jalan di depan Masjid Jami yang lama. Kendaraan yang padat dari arah barat membuat pejalan kaki harus berhati-hati.

Beragam tanggapan muncul mengenai hal tersebut. Ahmad Lutfianto, warga di Jalan Ciliwung, mengatakan, dia hampir tidak pernah melewati JPO yang sebelumnya ada. “Tidak ada jembatan itu jadi tambah panas,” tuturnya, kemarin.

Lain hal, dia menambahkan, tidak adanya fasilitas seperti zebra cross membuatnya iba kepada orang-orang lansia. Menurutnya, bagi yang muda sepertinya tidak terlalu susah. “Bahaya, apalagi untuk yang tua-tua,” imbuhnya.

Sucipta Adi Kurniawan, Remaja Masjid (Remas) Al Baitul Amien, juga menuturkan hal yang sama. Saat menyeberang tanpa zebra cross, kata Adi, harus berhati-hati. “Harus ada zebra cross di sekitar sini untuk memudahkan,” lanjutnya.

Ahmad, warga pendatang yang mampir salat Jumat di Masjid Jami baru, mengatakan, menyeberang tidak terlalu sulit. Baginya, menyeberang di jalan seperti itu biasa-biasa saja, namun dia juga mengantisipasi untuk yang lainnya. “Tapi, kalau secara umum, orang-orang tentu waswas dan kesulitan menyeberang,” ungkap dia.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember Agus Wijaya menyikapi hal ini dengan rencana yang telah disusun oleh pihaknya. Untuk pembuatan zebra cross, kata Agus, akan dilakukan segera. “Akan dibuat sekaligus dipasang pelican crossing dalam minggu ini,” timpalnya melalui sambungan telepon.

Pelican crossing sebagai pelengkap yang lebih memudahkan penyeberang jalan di kawasan Masjid Jami ini, tambah Agus, akan dipasang di depan pintu keluar masjid. Sayangnya, tidak ada rencana dari Dishub membuat fasilitas ini lebih awal. “Nanti kalau dibuat dulu baru robohkan JPO, pelican crossing-nya kena. Kan itu mahal,” tambah Agus. (mg8/c2/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca