29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Bangun Imunitas Publik dari Bahaya Digital

Kominfo Bahas Empat Modul Literasi Digital

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Salah satu cara mempersempit digital devide di Indonesia adalah dengan membangun infrastuktur digital yang dapat menghubungkan satu masyarakat dengan lainnya melalui jaringan internet. Untuk itu, kecakapan digital yang memegang teguh etika dan budaya yang berlandaskan Pancasila harus dimiliki.

Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kominfo RI Dr Devie Rahmawati mengatakan, Kominfo terus berupaya menyediakan jaringan infrastuktur internet yang memadai. Termasuk menyediakan modul literasi digital. Sebab, modul itu memiliki peran yang sama krusialnya dengan membangun jaringan internet dari segi infrastruktur.

“Ada empat modul literasi digital yang diluncurkan Kominfo, Japelidi dan Siberkreasi dimaksudkan untuk membangun sistem imunitas masyarakat dari berbagai informasi yang tidak sehat, aman dan bermanfaat. Mengingat kecepatan penyebaran hoaks misalnya, melebihi kecepatan untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi,” jelasnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pada 2024 mendatang, Kominfo akan memastikan minimal 50 juta masyarakat Indonesia telah teredukasi serta memiliki kecakapan digital melalui empat modul tersebut. Secara spesifik, tahun ini ditargetkan sebanyak 12,5 juta masyarakat menerima literasi digital.

Sementara itu Anggota Komisi DPR RI F-PKB Syaiful Bahri Anshori menjelaskan, semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi maka semakin marak juga berita hoaks yang mendekati masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus bisa menggunakannya secara bijak.

“Hoaks ini menjadi pintu masuk paham fundamentalisme dan radikalisme yang berpotensi merontokkan kohesi sosial masyarakat,” pungkasnya.

 

Reporter: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Salah satu cara mempersempit digital devide di Indonesia adalah dengan membangun infrastuktur digital yang dapat menghubungkan satu masyarakat dengan lainnya melalui jaringan internet. Untuk itu, kecakapan digital yang memegang teguh etika dan budaya yang berlandaskan Pancasila harus dimiliki.

Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kominfo RI Dr Devie Rahmawati mengatakan, Kominfo terus berupaya menyediakan jaringan infrastuktur internet yang memadai. Termasuk menyediakan modul literasi digital. Sebab, modul itu memiliki peran yang sama krusialnya dengan membangun jaringan internet dari segi infrastruktur.

“Ada empat modul literasi digital yang diluncurkan Kominfo, Japelidi dan Siberkreasi dimaksudkan untuk membangun sistem imunitas masyarakat dari berbagai informasi yang tidak sehat, aman dan bermanfaat. Mengingat kecepatan penyebaran hoaks misalnya, melebihi kecepatan untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi,” jelasnya.

Pada 2024 mendatang, Kominfo akan memastikan minimal 50 juta masyarakat Indonesia telah teredukasi serta memiliki kecakapan digital melalui empat modul tersebut. Secara spesifik, tahun ini ditargetkan sebanyak 12,5 juta masyarakat menerima literasi digital.

Sementara itu Anggota Komisi DPR RI F-PKB Syaiful Bahri Anshori menjelaskan, semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi maka semakin marak juga berita hoaks yang mendekati masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus bisa menggunakannya secara bijak.

“Hoaks ini menjadi pintu masuk paham fundamentalisme dan radikalisme yang berpotensi merontokkan kohesi sosial masyarakat,” pungkasnya.

 

Reporter: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Salah satu cara mempersempit digital devide di Indonesia adalah dengan membangun infrastuktur digital yang dapat menghubungkan satu masyarakat dengan lainnya melalui jaringan internet. Untuk itu, kecakapan digital yang memegang teguh etika dan budaya yang berlandaskan Pancasila harus dimiliki.

Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kominfo RI Dr Devie Rahmawati mengatakan, Kominfo terus berupaya menyediakan jaringan infrastuktur internet yang memadai. Termasuk menyediakan modul literasi digital. Sebab, modul itu memiliki peran yang sama krusialnya dengan membangun jaringan internet dari segi infrastruktur.

“Ada empat modul literasi digital yang diluncurkan Kominfo, Japelidi dan Siberkreasi dimaksudkan untuk membangun sistem imunitas masyarakat dari berbagai informasi yang tidak sehat, aman dan bermanfaat. Mengingat kecepatan penyebaran hoaks misalnya, melebihi kecepatan untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi,” jelasnya.

Pada 2024 mendatang, Kominfo akan memastikan minimal 50 juta masyarakat Indonesia telah teredukasi serta memiliki kecakapan digital melalui empat modul tersebut. Secara spesifik, tahun ini ditargetkan sebanyak 12,5 juta masyarakat menerima literasi digital.

Sementara itu Anggota Komisi DPR RI F-PKB Syaiful Bahri Anshori menjelaskan, semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi maka semakin marak juga berita hoaks yang mendekati masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus bisa menggunakannya secara bijak.

“Hoaks ini menjadi pintu masuk paham fundamentalisme dan radikalisme yang berpotensi merontokkan kohesi sosial masyarakat,” pungkasnya.

 

Reporter: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca